MATP 14

6.4K 592 35
                                    

Happy reading!
~~

"Can i kiss you for the first and last time?"

Shani dengan cepat menggelengkan kepalanya sebagai jawaban

"Maaf kak, aku gamau ngecewain Gracia" ucap Shani segera keluar dari mobil Vienny

Vienny segera menyusul Shani yang hendak membuka pintu gerbang

"Shani tunggu" ucap Vienny setengah berlari

"Apalagi kak Viny?" tanya Shani dengan nada yang tidak bersahabat

"Maaf kalau permintaan aku tadi buat kamu jadi kesel, aku bener-bener minta maaf"

"Lupain aja, mending sekarang kak Viny pulang"

Vienny menyipitkan kedua matanya seolah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini

"Kamu ngusir aku Shan?" tanya Vienny dengan senyum penuh arti

"Iya"

"Oke deh aku pulang, kamu istirahat ya" ucap Vienny mengacak rambut Shani

Cup

"Kaaakkkkkkk" rengek Shani kesal oleh kelakuan Vienny yang tiba-tiba menciumnya

"Pipi doang Shan" ucap Vienny tertawa

"Ga lucu kak!"

"Iya iya maaf, yauda aku pulang ya" ucap Vienny melambaikan tangan sambil tersenyum

Bukannya membalas lambaian Vienny, Shani malah menatap bingung kepergian Vienny, pasalnya sedari tadi pandangan Vienny terlihat tidak fokus dan sering kali mengedarkan pandangannya ditambah dengan sikap Vienny yang menurut Shani sedikit ganjil itu. Namun Shani tidak ingin terlalu memikirkan hal itu, yang ia inginkan sekarang hanyalah membaringkan badannya yang sudah sangat lelah

Saat hendak membuka pintu gerbang Shani teringat jika sedari tadi Vienny sering melihat ke arah belakang, sontak Shani membalikan badannya

Oh shit

Dengan cepat Shani berlari ke arah mobil yang terparkir beberapa meter dihadapannya, mobil yang amat sangat Shani kenal karna mobil tersebut adalah miliknya

"Ge buka kacanya!" ucap Shani terengah-engah sambil terus mengetuk kaca mobil miliknya, Gracia menuruti perkataan Shani

"Aku bisa jelasin sem-", ucapan Shani terpotong karna dengan mudahnya Gracia menginjak pedal gas dan meninggalkan Shani

"Cuman kamu doang Ge yang bisa buat aku lari bolak-balik kaya orang bego" kesal Shani bermonolog

Dengan nafas yang masih naik turun, Shani kembali berlari ke arah rumahnya

"Cape banget ya?" tanya Gracia saat Shani sudah berada dihadapannya dengan bercucuran keringat

"Please.. Jangan salah paham dulu ya, aku mau jelasin semuanya tapi tunggu bentar.. Cape banget ini" ucap Shani tersendat-sendat karna masih mangatur nafasnya

Gracia tidak menanggapi apa yang dikatakan Shani, ia lebih memilih untuk mengelap keringat Shani menggunakan lengan jaket yang ia kenakan sekarang

"Tadi kak Vien-", Gracia dengan cepat memotong perkataan Shani

"Oh iya tangan kamu mana Shan?"

"Ge dengerin aku dulu, aku gamau kamu salah pah-"

"Tangan kamu sayang" ucap Gracia selembut mungkin, akhirnya Shani menuruti perkataan Gracia

Gracia menyerahkan kunci mobil milik Shani

"Makasi ya, terus besok kita gausah ketemu dulu ya" ucap Gracia diakhiri dengan senyuman yang cukup dipaksakan

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang