MATP 19

5.9K 610 26
                                    

Happy reading!
~~

Seperti rencana Anin sebelumnya, begitu bel istirahat kedua ia langsung bergegas ke taman belakang sekolah untuk bertemu dengan Vienny. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Vienny datang dan langsung duduk di samping Anin. Sebelum menghampiri Anin, Vienny membeli dua botol minuman untuk dirinya dan Anin

"Thanks" ucap Anin menerima minuman yang diberikan Vienny

"Jadi mau ngomong apa?" tanya Vienny

"Sodara lo yang kemaren itu sifatnya gimana sih kak?"

"Ngapain lo kepoin dia?" tanya Vienny menatap curiga Anin

"Ga kepo cuman pengen tau doang"

"Sama aja kali"

"Ohiya namanya siapa?"

"Michelle" jawab Vienny ketus

"Ko ketus gitu sih?" tanya Anin heran saat merasakan perubahan mood pada diri Vienny

Bukannya menjawab pertanyaan Anin, Vienny malah menuduh Anin

"Lo naksir sodara gw ya?"

"Dih engga ya amit-amit" jawab Anin dengan cepat

"Terus ngapain ga ada angin ga ada ujan tiba-tiba nanyain tuh orang"

Anin diam tidak tau harus menjawab apa, haruskah ia menceritakan pada Vienny bahwa saudaranya itu pernah membully Gracia

"Malah bengong" ucap Vienny menjentikan jari tepat di depan wajah Anin

"Gw bingung ngomongnya" jujur Anin

"Ngomong aja kali kaya sama siapa aja"

"Lah emang lu siapa gw?"

"Lah iya ya emang gw siapa elu" ucap Vienny tertawa renyah

"Yauda ngomong aja sih!" lanjutnya

"Dia itu pernah nge-bully temen gw kak dan gw takut dia ngulangin perbuatan dia lagi" ucap Anin pada akhirnya memberitahukan perbuatan saudaranya itu

"Hah? Serius?"

Anin hanya menganggukan kepala sebagai jawaban

"Ya gw tau sih dia agak 'nakal' tapi ga nyangka aja sampe dia berani nge-bully anak orang"

"Terus maksud lo ngomong sama gw apaan?" tanya Vienny

"Gw mau minta tolong, sebisa mungkin saudara lo jangan sampe ketemu sama Gracia ya.."

"Jadi orang yang di bully itu Gracia?"

"Iya.. Karna kak Vienny pas di restoran pernah bilang kalau sekarang Michelle tinggal bareng kak Vienny jadi seengganya pasti tau dia mau pergi kemana atau mau ketemu siapa. Jadi gw mohon perhatiin Michelle kemanapun dia pergi ya" ucap Anin memohon pada Vienny

"Gw mau aja bantuin lo, tapi-"

"Kak gw mohon.." ucap Anin cepat memotong ucapan Vienny

"Tapi Nin.. Michelle mau pindah sekolah ke sekolah kita"

~~

Shanju masih menunggu Gracia untuk bercerita kenapa Gracia bisa mengenal Shani, namun sampai saat ini hanya terjadi keheningan diantara keduanya

Saat Saktia hendak menyusul Shanju dan Gracia yang terlalu lama, muncul seorang pria berbadan tegap menggunakan setelan jas

"Apa benar ini ruang rawat ibu Wagner?" tanya pria tersebut pada Saktia

"Iya benar, bapak siapa ya?"

"Saya salah satu karyawan dari Wagner corp ingin bertemu dengan Shania"

"Oh dia ada ditaman pak, mari saya antar" ucap Saktia mengantar pria tersebut untuk bertemu Shanju

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang