▶Mengandung unsur kekerasan!
Happy reading!
~~Gracia pergi meninggalkan Shanju yang masih termenung karna kebingungan. Tujuan Gracia saat ini adalah rumah Shani. Gracia langsung masuk saat tau rumah tersebut tidak terkunci, tapi yang dilihat Gracia hanyalah rumah kosong. Gracia dengan cepat berlari menaiki setiap anak tangga, membuka setiap pintu yang ada di rumah tersebut. Namun hasilnya tetap sama, rumah tersebut sudah kosong ditinggalkan oleh pemiliknya
Gracia mencoba menghubungi Shani berkali-kali namun semuanya percuma, hanya ada jawaban dari operator yang mengatakan jika nomor tersebut sedang tidak aktif
"Kamu dimana Shan?"
Gracia sangat putus asa, ia tidak tahu lagi harus mencari Shani kemana. Gracia hanya bisa terduduk lemas di lantai sembari meremas foto dirinya yang ia temukan di kamar Shani. Seketika Gracia teringat seseorang
Naomi
Gracia yakin Naomi mengetahui keberadaan Shani. Akhirnya Gracia memutuskan untuk menemui Naomi.Gracia keluar dari rumah tersebut dan segera memesan taksi untuk mengantarkannya ke kantor Nasution corp
Cukup lama untuk Gracia sampai di kantor Nasution corp karna padatnya jalanan di Jakarta. Sesampainya di kantor, hari sudah berganti menjadi malam. Tempat tersebut tidak terlalu ramai selayaknya pada siang hari
Entah kebetulan atau memang Gracia yang sedang beruntung. Gracia melihat Naomi hendak memasuki mobilnya. Dengan cepat Gracia berlari ke arah Naomi, ia menghalangi Naomi dengan cara berdiri didepan mobil tersebut
"Kak kasih tau aku Shani dimana?" tanya Gracia
Naomi tidak menjawab pertanyaan Gracia, menyebabkan Gracia terpaksa memukul-mukul mobil Naomi agar Naomi tidak mengabaikannya. Namun Naomi tetap tidak menjawab, bahkan terkesan Naomi menghindari Gracia
Gracia berpindah ke arah kemudi. Gracia menggedor jendela samping Naomi. Tapi Naomi malah menginjak pedal gasnya. Dengan sisa tenaga yang ada Gracia berlari mengikuti mobil tersebut dan tidak hentinya ia berteriak menanyakan keberadaan Shani. Sampai akhirnya Gracia sudah tidak kuat lagi berlari dan akhirnya terjatuh lemas
Naomi menghentikan mobilnya saat melihat Gracia terjatuh. Ia sebenarnya tidak tega melihat Gracia seperti itu. Namun jika ia menemui Gracia, ia juga tidak mungkin memberitahu keberadaan Shani yang sebenarnya. Tapi setelah memikirkan semuanya, Naomi memutuskan untuk turun dari mobilnya dan menemui Gracia
Gracia merasakan ada yang membantunya berdiri. Gracia melihat ternyata orang tersebut adalah Naomi dan ia sangat bersyukur akan hal itu
"Shani kak-"
"Kita ngobrolnya di mobil aja ya" ucap Naomi memotong perkataan Gracia yang tidak lain dan tidak bukan hanya menanyakan keberadaan Shani
Gracia pasrah mengikuti ajakan Naomi. Naomi menuntun Gracia untuk duduk disamping kemudi
"Kita bakalan ketemu Shani kan?" tanya Gracia cepat saat melihat Naomi mulai melajukan mobilnya
Naomi mengangguk sebagai jawaban. Gracia sedikit merasa tenang karna sekarang ia akan segera bertemu dengan Shani. Setelah beberapa menit diperjalan, Gracia mulai merasakan kantuk dan mungkin karna Gracia kelelahan akhirnya ia pun tertidur
"Semoga lo tidurnya lama ya Gre, karna gw gatau mesti bawa lo kemana"
Setelah beberapa menit, Gracia terbangun dari tidurnya. Gracia menyadari Naomi hanya mempermainkannya. Mobil tersebut hanya berputar-putar mengelilingi Jakarta
"Kak stop bohongin gw!" ucap Gracia menguncangkan lengan Naomi bahkan sampai mobil tersebut sedikit kehilangan kendali
~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Medicine and The Pain [END]
FanfictionAku kira kamu diutus tuhan sebagai obat di hidupku, ternyata aku salah.. Kamu juga salah satu penyebab rasa sakit itu yes, you're my medicine and my pain.. Shania Gracia [1 Nov 2019 - 18 April 2020]