MATP 10

8K 678 27
                                    

Happy reading!
~~

Bandung

Di salah satu cafe terlihat Shanju yang sedang menunggu kedatangan seseorang, saat ia berhasil menemukan sosok yang ia tunggu dengan cepat ia melambaikan tangan

"Okta"

Gadis yang dipanggil Okta merupakan sahabat dekat Gracia sejak kecil. Okta pun duduk disebrang Shanju

"Kak Nju, udah lama banget ga pernah kesini, apa kabar?"

"Baik kok, kamu sendiri gimana?"

"Baik kak, jadi kakak mau nanya apa?" tanya Okta penasaran karna Shanju rela pergi ke Bandung hanya untuk bertanya pada dirinya, maka dapat disimpulkan hal yang ditanyakan itu cukup penting

"Em.. Gimana kalau kita pesen minum dulu?"

"Boleh deh"

Mereka akhirnya memesan minuman terlebih dahulu, sembari menunggu minuman datang mereka hanya berbincang tentang kehidupan mereka masing-masing, tak lama kemudian pesanan mereka pun datang

"Selamat menikmati"

"Makasih" ucap Shanju dan Okta bersamaan

"Okta gw mau tanya sesuatu dan gw mohon lo ceritain semuanya" ucap Shanju mulai membuka pembicaraan

"Tentang apa?" balas Okta mengangkat kedua alisnya

"Gracia"

Entah kenapa saat nama Gracia disebut Okta memiliki firasat Shanju akan menanyakan masa SMP Gracia

"Gracia?emang Gracia kenapa?" tanya Okta sebiasa mungkin karna ia tidak mau terlihat mencurigakan

"Lo pasti ngerti arah pembicaraan kita, jadi tolong ceritain semuanya"

"T-tapi aku udah janji sama Gracia ga akan ngasih tau siapapun" ucap Okta menundukan kepalanya tidak berani menatap Shanju

"Please Ta"

"Kakak tau darimana?" tanya Okta yang sekarang sudah kembali menegakan kepalanya, Shanju mengeluarkan ponselnya dan menunjukan beberapa foto dan video, Okta terkejut saat melihat video tersebut adalah video saat Gracia dibully oleh teman-temannya

"Kak siapa yang ngirim ini?"

"Jadi lo tau sesuatu kan? Sekarang ceritain semuanya" ucap Shanju kembali memasukan ponselnya

"Mungkin udah saatnya kak Shanju tau tentang hal ini" ucap Okta menghembuskan nafas kasarnya

"Jadi gini kak.."

Bandung 2012
[Gracia kelas VII]

"Gre ayo masuk kelas" ajak Okta

"Eh iya ayo" balas Gracia

Mereka berdua berjalan memasuki kelas, sesampainya mereka di kelas tak berselang lama datanglah wali kelas mereka, ia mengabsen serta memeriksa biodata muridnya satu per satu, hingga tiba saatnya nama Gracia dipanggil

"Shania Gracia"

"Saya bu" ucap Gracia berdiri dari duduknya

"Kamu anaknya Wagner?" tanya wali kelas Gracia sedangkan Gracia hanya menganggukan kepalanya

"Bohong bu! Dia ngaku-ngaku!" "Iya bener bu saya cari di internet Wagner cuma punya satu anak"

"Sudah-sudah semuanya tenang" ucap wali kelas tersebut menengahi

Medicine and The Pain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang