AYOK DI VOTE DULU YA, MAN-TEMAN😉
***
Abigail menenteng sepatunya di tangan kanan, entah siapa yang jahil dengan menumpahkan air di sepatu miliknya, alhasil kini Abi harus memakai sandal milik kelas.
"Sial! Siapa yang jailin gue coba?" gumam Abigail keheranan. "Gue emang sering jailin anak-anak, tapi enggak gini juga," gerutunya sembari menyimpan sepatunya dalam bagasi motornya.
"Hy."
Abi segera menoleh saat seseorang menyapanya ramah, "Lo belum ikutan ekskul apapun, kan?" tanyanya membuat Abi mengerjap.
"Eh iya, belom Kak---"
"Syarif," sahutnya cepat.
"Ah iya, Kak Syarif." Abi menggendong tasnya. "Aku belum ikut ekskul apapun, waktu acara demo kemarin, aku bingung, Kak."
"Gue harap lo secepatnya ikutan ekskul ya, soalnya mulai minggu ini kita udah mulai ekskul."
Abi mengangguk paham dengan penjelasan Syarif, ketua osis di sekolahnya. Abi dulu menilai Syarif adalah cowok seram, tetapi ternyata dia salah, nyatanya, Syarif adalah cowok ramah.
"Yaudah, kalo gitu gue cabut dulu, gue harap lo bisa kabarin gue besok."
"Kapan?"
"Pas istirahat aja, biar gue bisa kasih tahu masing-masing ketua ekskulnya biar gue mintain formulirnya buat lo," ucap Syarif menjelaskan.
Abi mengangguk tegas sembari mengangkat dua jempolnya. "Sip! Besok aku kasih tahu Kakak."
Sepeninggalan Syarif, pandangan Abigail jatuh pada pria yang sedang berjongkok di samping motornya. Tanpa kata lagi, Abi menghampiri cowok itu.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tawar Abigail.
Sang cowok mendongak, keduanya sama-sama terkejut saat pandangan mereka bertemu.
"Kak Kenzo?" panggil Abigail.
Kenzo berdiri seraya memandangi motornya, "Motor saya mogok. Enggak tahu kenapa, tiba-tiba aja ngadat gak jelas," jawab Kenzo.
"Mau aku bantu?" tawar Abi membuat Kenzo memandangnya.
"Bukan saya menyepelekan, emang kamu yakin bisa?" tanyanya membuat bibir Abi mengerucut.
"Abi juga enggak yakin, sih," jawabnya jujur.
Kenzo menghembuskan nafas panjangnya kemudian matanya memandang Abi yang juga tengah memandangnya.
"Kamu bawa motor, kan?"
Abi mengangguk.
"Mana kunci motornya?"
Abi segera mengambil kunci motornya kemudian menyerahkannya pada Kenzo. Kenzo sempat berfikir, jika Abi sampai sepolos ini pada semua orang, bagaimana jika gadis ini dirampok dan memberikannya begitu saja.
Saat memikirkan kepolosan Abigail, tanpa sadar bibirnya melengkung ssmpurna dan tangannya terulur menarik hidung bangir Abi.
"Duh, sakit!" pekik Abi menepis tangan besar Kenzo.
Kenzo terkekeh, "Kamu tuh lucu, Bi," puji Kenzo meembuat pipi Abigail memerah.
"Udah ah, saya enggak mau buat pipi kamu semakin memerah," goda Kenzo membuat Abi kesal.
"Kak!" rengek Abi manja membuat senyum Kenzo mengembang.
⚍
"Ini rumah kamu?" tanya Kenzo tak berbobot.
Abi menampakkan wajah datarnya, "Bukan, ini rumah tetangga, Kak."
Kenzo menahan tawanya saat melihat ekspresi malas, kesal dan tentunya... datar dari Abi.
"Biasa aja kali," ucap Kenzo santai membuat Abi melotot.
"Biasa?!" pekik Abi.
Abi segera menutup mulutnya yang kurang makan, dia merutuki mulutnya yang memekik di depan gebetannya.
Bentar? Apa? Gebetan? Sejak kapan? Pikirnya.
"Aduhh, ternyata suara kamu cempreng juga, ya," ledek Kenzo sengaja.
"Ck! udah deh, sana pergi!" usir Abi terang-terangan.
"Yakin mau nyuruh pulang? Enggak mau bawa ke rumah?" tanya Kenzo.
Abi membulatkan mulutnya tak percaya, "Kak---lo...," gantung Abi membuat Kenzo penasaran.
"Apa?" tanya Kenzo dengan wajah menyebalkan.
"Lo... NYEBELIN!"
Setelah berteriak seperti itu, Abi melangkah memasuki gerbang rumahnya dengan kakinya yang dihentak-hentakkan.
Kenzo lagi-lagi dibuat tersenyum oleh gadis yang berstatus siswi baru di SMA Rajawali.
Kamu benar-benar mirip dengannya, Abigail. Batin Kenzo sembari terus memperhatikan Abi yang mulai menjauh.
⚍
Tbc.
A/N : Demo : kalo disekolah aku itu sebutan buat tampilan ekstrakulikuler yang ada disekolah, dilaksanakan saat terakhir MOS.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝙴𝙽𝙸𝙾𝚁✔
Teen FictionTAHAP REVISI "𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪, 𝙜𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖?" - 𝙎𝙚𝙣𝙞𝙤𝙧. ⚍ SEMUA QUOTES BERASAL DARI GOOGLE DAN PINTEREST. PICT: PINTEREST COVER : CANVA