26 ⚍ Siapa, A?

1.8K 121 3
                                    

Abi berjalan keluar tenda menuju seseorang. Dia harus menyelesaikan semua permasalahannya satu persatu, karena jika terus ditumpuk akan semakin besar dan berpotensi bertambah korban.

"Tasya!" pekik Abi saat melihat Tasya bersama Ayu.

Duh, gue harus jaga image kalo ada Ayu, muka dua, dasar! Batin Abigail.

"Ada apa, Bi?" tanya Tasya saat berdiri di hadapan Abi bersama Ayu.

"Gue bisa ngomong berdua sama Tasya?" tanya Abi pada Ayu yang masih memperlihatkan sisi polosnya.

Eh tapi kapan Ayu pulang? Apa Sadewa juga udah pulang? batin Ayu.

"Oh boleh kok, Tasya aku duluan ya," kata Ayu pamit.

"Okey."

"Maaf sebelumnya gue nanya ini, Sya."

Abi menggenggam kedua tangan Tasya yang dingin. Kini, mereka berdua berdiri di pinggir danau yang sedikit jauh dari tempat perkemahan.

"Gak papa, lo mau tanya apa?" tanya Tasya bersahabat.

"Sya, gue butuh penjelasan dari lo, bisa lo jelasin?"

"Bi, kalo gue tahu dan gue mampu jelasin, gue bakal jelasin."

"Emh... soal kematian Angela. Lo... terlibat?" tanya Abi.

Abi bisa merasakan tubuh Tasya semakin dingin dan terasa kaku. Jika orang yang sudah tiada mungkin biasa, tapi Tasya masih hidup sentosa di depannya.

"Gg---gue... sebenernya... Tasya itu sepupu gue, Bi."

Abi menganga, "lo... bunuh sepupu lo sendiri, Sya?" tanya Abi terkejut.

"Enggak, jelasnya saat itu gue baru aja dateng ke lokasi, cuman... saat itu gue lihat Angela pegang pisau dan gue jongkok di sampingnya. Gue gak pernah bunuh Angela. Itu salah paham, karena itulah keluarga Angela sepakat bilang kalo Angela kecelakaan.

Mereka takut kalo dibilang pembunuhan, tersangka pertama adalah gue. Meskipun keluarga gue percaya, gue gak akan setega itu bunuh Angela."

Penjelasan panjang dari Tasya sedikit membuka pemikiran Abigail. "Lo... kenal Wulan?" tanya Abigail.

"Wulan? Kakak lo? Wulandari?" tanya Tasya.

"Iya, lo kenal dia?"

"Enggak, tapi Angela kenal. Dia itu sahabat dari Abangnya Angela, tapi kok Kak Wulan bisa tahu hal ini?" tanya Tasya bingung.

"Entahlah, gue juga belum tahu soal itu."

Tanpa sepengetahuan mereka, Ayu a.k.a. Amanda mendengarkan dengan teliti setiap perkataan Abi dan Tasya.

Jadi Wulan udah tahu? Okey, gue gak akan lebih lama lagi buat hancurin lo, Wulan. Batin Ayu sinis.

Kenzo terdiam seorang diri di dekat perapian, dia masih memikirkan kejadian janggal yang menimpa gadisnya, ralat mantannya.

"Kok bisa Abi dicelakain? Apa ini ada  hubungannya sama orang yang buat Angela celaka?" gumamnya.

Kemudian tatapan Kenzo tertuju pada gadis yang beru saja datang bersama Tasya. Keadaan cewek itu sudah jauh lebih baik tetapi luka memanjang masih terlihat jelas bahkan sangat jelas

Gue akan berusaha jaga lo, Abigail. Gue punya prinsip, sesuatu yang udah gue dapetin, gue juga harus bisa pertahanin, batin Kenzo memandang lekat Abigail.

"Kak!"

Kenzo mengangkat wajahnya saat juniornya memekik. "Ada apa?" tanyanya kembali menatap Abigail.

"Ini ada surat, gak tahu dari siapa soalnya mukanya ditutupin."

Kenzo memperhatikan lengan yang terjulur ke arahnya. "Oke. Makasih," jawabnya.

"Iya."

Kenzo mulai membuka lipatan kertas itu dan bisa Kenzo lihat tulisan rapih yang terdapat di kertas putih itu.

Kamu tahu, sudah lama aku menginginkanmu, Kenzo. Tetapi kamu lebih memilih Angela, dulu. Itu sebabnya aku menyingkirkan Angela dalam kehidupanmu meskipun kamu harus bersedih.

Kini, kamu kembali memiliki kekasih bernama Abigail, dan aku mulai merencanakan kejahatan untuk gadismu itu. Tetapi saat ini, kalian sudah berakhir dan kamu malah dekat dengan Aisha.

Kenzo, jangan salahkan aku jika Aishamu itu akan celaka. Dan ingat perkataanku, Kenzo.

Angela aku bunuh. Semua yang bersinggungan denganmu akan aku singkirkan, Kenzo. Termasuk sepupumu sendiri, Aisha.

-A

A? Batin Kenzo penasaran.

"Siapa, A?" gumamnya.

"A, gue gak akan biarin lo sakitin yang lain lagi. Cukup Angela yang buat gue terpuruk, enggak buat Abigail ataupun, Aisha." Kenzo memandang tajam kertas putih itu kemudian meremasnya kuat.

Tbc.

Hoyee... udah ada qlue? Duhh, aku juga jadi bingung buat ceritanya, puyeung😂gimana kalian? Puyeung juga? Gak papa deh, biar puyeung bareng-bareng😂

Te amo😙

𝚂𝙴𝙽𝙸𝙾𝚁✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang