18 ⚍ Putus.

1.9K 136 0
                                    

"Aku tahu, semesta memiliki banyak cara menyatukan kita dan juga memisahkan kita di waktu bersamaan."

-Abigail-

"Putusin Kenzo!" pekik Wulan sembari memutar badannya memunggungi Abi.

"Maksudnya?" tanya Abi mendekati sang Kakak.

"Dia... gak harus jadi pacar kamu, kan?" tanya Wulan semakin membuat kebingungan.

"Aku gak paham, Kak. Apa maksudnya? Kenapa harus putus? Abi cinta sama Kenzo," ucap Abi membuat Wulan memandangnya tak percaya.

"Kalo kamu pacaran sama dia, seseorang di luar sana merencanakan kejahatan, Abi. Kamu tahu kenapa Angela dibunuh?" tanya Wulan namun Abi terdiam.

"Angela dibunuh karena dia pacarnya Kenzo!"

Abi memandang Wulan tak percaya. "Gak mungkin sesadis itu, Kak!" elak Abi kemudian menuju sofa dan duduk.

Wulan memandang adiknya frustasi, "bukan Kakak melarang kamu, Bi. Kakak takut kamu celaka karena kamu pacar Kenzo. Di luar sana, benerapa orang merencanakan kejahatan buat kamu. Tolong resapi perkataan Kakak, Sayang."

"Halo..."

"Ya, Abi? Ada apa?"

Pertanyaan itu membuat Abi terdiam. Dia belum sanggup mengakhiri semuanya. Dia takut... patah dan sulit sembuh.

"Kamu masih disana, Abi?"

"Ken... Kenzo..."

"Ya?"

Abi menghela nafas pasrah. "Kita putus."

Tut... tut... tut

Abi segera menutup sambungan telpon keduanya. Abi memandang jalanan yang masih ramai dengan kendaraan.

Di luar, cuaca hujan. Sepertinya Abi salah dengan memutuskan hubungannya dengan Kenzo saat hujan. Karena, saat nanti hujan kembali, dia akan mengingat kepatahan ini dan... jatuh cinta.

"Abi," panggil Kenzo membuat kedua iris berbeda warna itu bertatapan untuk beberapa saat.

"Ya?" tanya Abi salah tingkah.

Jemari Kenzo beralih pada pipi Abi, "hari ini," ujar Kenzo menatap tepat pada iris mata coklat Abi. "Kamu jadi pacar aku. Tidak ada penolakan dan bantahan."

Seketika hari dimana Kenzo menjadikannya kekasih kembali teringat oleh Abi. Abi ingat persis, keduanya jadian saat hujan sedang mengguyur kota mereka.

Yo're my mine.

Ucapan Kenzo yang tegas itu terus terngiang di kepala Abi, bahkan tanpa sadar cewek itu menjatuhkan air matanya.

Aku tahu, semesta memiliki banyak cara menyatukan kita dan juga memisahkan kita di waktu bersamaan.

"Udah, semua keputusan kamu benar, Abi."

Wulan menyemangati adiknya yang memang sedang patah hati. "Kakak tahu rasanya jatuh cinta dan patah hati, bahkan... Kakak sudah merasakan patah hati sebelum jatuh cinta, sayang."

Abi paham dengan ucapan Kakaknya, seketika dia juga ingat penjelasan Wulan tentang kematian Angela.

"Saat itu, ada satu pria dan wanita yang menyukai Kenzo dan Angela. Yang menyukai Kenzo bernama Amanda, sementara yang menyukai Angela, Kakak tidak tahu siapa."

"Maksud Kakak, Abi hanya akan diincar Amanda?" tanya Abi penasaran.

"Itu pastinya, tetapi soal lelaki yang menyukai Angela, Kakak rasa juga tidak akan tinggal diam."

"Apa Kenzo tahu ada yang menyukai Angela selain dirinya?"

Wulan memandang Abi, "tidak. Sampai saat ini cowok yang menyukai Angela belum mengikhlaskan kepergiannya. Padahal, kronologi kematian Angela benar terjadi dihadapannya sendiri."

"Abi pulang dulu, Kak. Abi mau istirahat dari semuanya yang membuat hati Abi patah dan Abi yang membuatnya kecewa."

Wulan mengangguk. "Pulanglah, jangan biarkan Ayah dan Bunda khawatir."

Tbc.

Te amo😙

𝚂𝙴𝙽𝙸𝙾𝚁✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang