⚍
Hampir tiga jam bus yang dikendarai SMA Rajawali tiba di tempat perkemahan bernama gunung mas yang bertempat di Bogor.
Saat murid SMA Rajawali itu menginjakan kakinya di bumi perkemahan itu, mereka semua sudah merasakan kenyamanan dan kesejukan di tempat itu.
Abi menghirup udara di buper itu dalam-dalam, aroma khas pegunungan langsung menyambut indra penciuman Abigail dan murid lainnya.
Baru saja Abi akan melangkahkan kakinya, seseorang dengan sengaja dari belakang mendorong Abi sedikit bertenaga membuat Abi terhuyung dan terjatuh.
Abi mendongak mencari siapa yang mendorong dengan sengaja atau bahkan tidak sengaja. Tapi semua orang sedang sibuk dengan bawaan mereka semua. Abi mengedarkan pandangannya dan melihat keempat sahabatnya sedang berkumpul di samping bus, seperti menunggu seseorang
Mungkin bawaan mereka tidak sengaja ngedorong gue, bisa aja kan? Tapi... kok perasaan gue mulai gak enak, ya? Batin Abi merasakan ada yang tidak beres.
"Abi!"
Panggilan itu membuat Abi terlonjak dari lamunannya dan mendapati keempat sahabatnya berdiri di hadapan Abi yang masih terduduk di tanah. Cewek itu menerima uluran Ayu saat cewek berkaca mata itu mengulurkan tangan kanannya.
"Abi gak papa, kan?" tanya Ayu memeriksa badan Abi.
Dinda juga ikut membersihkan pakaian Abi yang terlihat kotor oleh tanah. "Bi, kok bisa jatuh?" tanya Aisha khawatir.
Abi menepuk belakang roknya, "tadi ada yang gak sengaja ngedorong gue, jadi jatoh," jawab Abi.
Ya, Abi terlihat lebih feminim semenjak dua minggu yang lalu, saat Kakaknya meminta Abi agar terlihat lebih seperti gadis dibanding cewek tomboy. Dia juga lebih sering menggunakan rok selutut atau sebetisnya.
"Tapi gak ada yang luka, kan?" tanya Tasya yang juga khawatir.
"Gak ada." Abi menjawab santai padahal dalam dirinya terbesit rasa takut saat bersama Tasya.
"Tapi... gue ngerasa gak enak, ya? Gue ngerasa sesuatu akan terjadi di buper kali ini," ucap Abi mengutarakan kekhawatirannya.
"Udah Bi, gak usah khawatir, gue akan selalu bareng sama lo. Jadi, kalo ada apa-apa, lo bisa ajak gue," ucap Aisha tulus.
"Oke," jawab Abi. Jujur, Abi kini lebih nyaman bersama Aisha dan Dinda dibanding Ayu dan Tasya. Entahlah, padahal Ayu tidak bersalah apapun, tetapi entahlah, Abi juga tidak mengerti.
"Aish," panggil seseorang membuat kelima gadis itu menoleh.
Aisha menoleh dan mendapati Kenzo berdiri dengan tampang datarnya, "hai," jawab Aisha lembut.
"Gimana? Ada yang ketinggalan atau apa? Kenapa masih disini?" tanya Kenzo perhatian.
Abi memalingkan wajahnya ke arah lain, kemudian netranya mendapati Sadewa berdiri tak jauh dari mereka. Lebih baik datengin Sadewa, deh. Batin Abi.
Tanpa pamit, Abi berjalan meninggalkan tempat semulanya berdiri dan menghampiri Sadewa.
"Wa," panggil Abi.
Sadewa menoleh kemudian menegakkan tubuhnya saat melihat Abi berdiri di sampingnya. "Lo ikut?" tanya Abi.
Sadewa tersenyum, "iya, entahlah, gue malah dijadiin anggota keamanan buat acara kali ini," jawab Sadewa.
Kok gue ngerasa ada yang aneh, sih? Kenapa coba? Aisha, Kenzo, Aldo, Tasya, dan sekarang... Sadewa? Batin Abi merasa kejanggalan.
"Bi!" sentak Sadewa membuat Abi terlonjak.
"Gila, lo! Gue kaget," ucap Abi mengusap dadanya.
"Hehe, abis lo itu kenapa ngelamun?" tanya Sadewa penasaran.
"Gue... aneh aja sama lo," jawab Abi jujur.
"Aneh?" ulang Sadewa penasaran.
"Wa, gue mau tanya," kata Abi memandang Sadewa serius.
Sadewa menghadapkan tubuhnya pada Abi, memandang jelas cewek di depannya yang terlihat semakin cantik.
"Lo---"
"Ayok semuanya kumpul!"
"Nanti aja deh," ucap Abi kemudian meninggalkan Sadewa yang masih penasaran.
⚍
Tbc.
Te amo😙
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝙴𝙽𝙸𝙾𝚁✔
Teen FictionTAHAP REVISI "𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪, 𝙜𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖?" - 𝙎𝙚𝙣𝙞𝙤𝙧. ⚍ SEMUA QUOTES BERASAL DARI GOOGLE DAN PINTEREST. PICT: PINTEREST COVER : CANVA