14 ⚍ Blushing.

2K 141 1
                                    

Hujan mulai mengguyur kota Jakarta. Benar, Kenzo dan Abigail terjebak hujan yang lumayan deras membuat keduanya memilih berteduh di pinggir jalan.

"Tahu hujan gini mending diem dulu di sana," gerutu Abigail yang tak luput dari pandangan Kenzo.

"Gara-gara Kakak nih!" hardik Abi pada Kenzo yang masih saja datar.

Abi memandang Kenzo kesal. Dia seperti berbicara dengan patung tampan, sedari tadi Abi sibuk mengoceh dan senang hati Kenzo mendengarkan tanpa ekspresi.

Sial. Batin Abi.

"Kamu kenapa ngegerutu terus sih, Bi?" tanya Kenzo angkat suara.

"Dingin!" jawab Abi ketus.

"Terus apa hubungannya sama kamu ngegerutu, Abi?"

Pertanyaan itu membuat rahang Abi serasa jatuh. Bagaimana bisa? Apakah semua cowok itu tidak peka atau pura-pura saja?

"Dasar gak pek---"

Belum melanjutkan ucapannya, Kenzo sudah mengambil jemari Abi yang cewek itu saling di gosokan satu sama lain.

"Kalau mau saya angetin," ucap Kenzo memandang Abi. "Bilang dong, Bi."

Abi berdecak kesal, meski benar kini jantungnya berdebar kencang meski hatinya ikut menghangat akibat ulah senior tampan di depannya.

Abi terus memandang Kenzo yang masih lembut meniup dan menggosokan tangan mereka yang membuat kehangatan.

Aduhhh, kenapa kok ganteng banget, sih? Batin Abi.

"Abi," panggil Kenzo membuat kedua iris berbeda warna itu bertatapan untuk beberapa saat.

"Ya?" tanya Abi salah tingkah.

Jemari Kenzo beralih pada pipi Abi, "hari ini," ujar Kenzo menatap tepat pada iris mata coklat Abi. "Kamu jadi pacar aku. Tidak ada penolakan dan bantahan."

Karena terlalu terbuai dengan iris hitam itu, Abi hanya mengangguk dan membuat senyum manis Kenzo terpatri di wajah tampannya.

Tanpa kata, Kenzo memeluk Abi erat. Di bawah hujan itu, dua hati menyatu, tetapi entah bagaimana ke depannya. Saat rasa sakit menghampiri mereka dan mengingat apa yang terjadi saat hujan.

"Yo're my mine," bisik Kenzo membuat Abi melengkungkan senyum manisnya dan membalas pelukan Kenzo.

Pagi itu, tepat hari senin, Abi datang ke sekolah bersama dengan Kenzo. Mereka menaiki motor ninja milik Kenzo membuat seluruh pasang mata memandang mereka.

"Kamu jadi pemimpin upacara, ya?" tanya Abi saat Kenzo memakai celana putih khas petugas upacara.

Kenzo mengusap rambut Abi lembut, "iya, kenapa? Aku ganteng, ya?" tanya Kenzo disertai senyum menggoda.

Jujur, Abi selalu memerah saat Kenzo menggodanya, entah itu hal sederhana seperti saat ini.

"Iya, kamu emang selalu ganteng. Saking gantengnya, buat cewek yang liat mimisan."

Kenzo menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu pikir aku terlalu tampan apa?"

Sontak Abi tertawa saat melihat wajah kesal Kenzo, bukan karena ucapan cowok itu yang tak ada lucu-lucunya.

"Kenapa ketawa?"

Abi mencoba menghentikan tawanya, tanpa memperdulikan tatapan sinis, iri dan baper dari sekitarnya. Abi membenarkan dasi Kenzo yang sedikit miring.

"Gak papa, muka kesel kamu tuh bikin ngakak." Abi terkekeh tanpa peduli iris hitam pekat itu yang terus memandangnya tanpa henti.

"Kok kamu cantik, ya?"

Pertanyaan itu membuat Abi mematung dengan pipi memerah. Tak lama, Abi memutar bola matanya malas.

"Yaiyalah, kan aku cewek." Abi menarik dasi Kenzo kencang membuat cowok itu memekik.

"Eh, maaf-maaf, sakit ya?" tanya Abi khawatir.

Kenzo sangat menyukai raut khawatir Abi, maka cowok itu berpura-pura sakit.

"Aduh, leher aku kayaknya merah deh," ujar Kenzo membuat Abi segera meraih leher cowoknya.

"Iya, merah," balas Abi setelah melihat kemerahan di leher Kenzo. "Aku obatin, ya?" tanya Abi masih mempertahankan raut khawatirnya.

"Mau kamu obatin?" tanya Kenzo masih berakting meringis kesakitan.

"Iya."

"Yaudah obatin disini."

Abi mengeryitkan dahinya, "caranya?" tanya Abi polos.

Kenzo mengganti rautnya dengan wajah menggoda Abi, "coba kamu cium leher aku, kalo mau digigit juga gak papa."

Blush.

"Ih!" kesa Abi memukul bahu tegap Kenzo. "Kamu tuh mesum!" teriaknya membuat seluruh pasang mata yang menatap mereka penasaran akan pembicaraan ketua pramuka dan cewek baru itu.

Abi memanyunkan bibirnya saat Kenzo masih saja tertawa. Daripada dirinya semakin digoda cowok itu, Abi memilih meninggalkan Kenzo.

Tbc.

Gimana-gimana?😂

Te amo😙

𝚂𝙴𝙽𝙸𝙾𝚁✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang