⚍
Abigail, Kenzo, Nakula, Aisha, Tasya, Dinda, Aldo, Bimbim, Surya dan Syarif tengah berkumpul di rumah Abigail. Mereka berkumpul di gazebo yang berada di belakang rumah Abigail.
"Jadi... rencana apa yang akan kita susun?" tanya Tasya.
Oh iya, kelompok ini minus Ayu karena jika Abigail mengajak cewek itu, semua rencananya akan hancur.
"Bentar." Abi memandang wajah Nakula, "lo bener Nakul, kan?" tanya Abi membuat semua orang menatap Nakula.
Nakula memasang wajah dinginnya. "Menurut lo?" tanya Nakula namun dalam hati sangat ingin tertawa.
"Kalo emang lo Sadewa, silahkan pergi!" Aldo menunjuk pintu keluar dari gazebo itu.
Nakula tersenyum sinis, "kalo gue gak mau?" tanyanya dingin.
Nakul bukan, sih? Coba gue liat tahi lalatnya.
Setelah memperhatikan baik-baik, Abi segera menundukkan pandangannya untuk melihat ponsel yang menampilkan foto surat Wulandari.
"Itu Nakul," ucapnya seraya memperhatikan foto itu.
Kenzo menoleh, "tahu dari mana?" tanyanya mengusap rambut Abi lembut.
"Tahi lalatnya, Nakula ada di bawah dagu, tapi Sadewa ada di dagunya."
Semua segera memperhatikan Nakula dan memang benar, cowok itu memiliki tahi lalat di bawah dagunya. Aisha, cewek itu mengusap jemari Abi yang mengusap foto Wulan di ponsel cewek itu.
"Gue mau jelasin sesuatu, Bi."
Abi mendongak dan melihat mata cerah Aisha memandangnya lekat. Sebenarnya, Abi sedikit merasa kesal pada Aisha perihal hubungannya dengan Kenzo, tetapi Abi sudah melupakan itu.
"Apa?"
Kenzo masih sibuk mengusap rambut Abi lembut, "mau dengerin penjelasan dari aku, Aisha, sama Aldo, gak?" tanya Kenzo membuat Abi menoleh padanya.
"Oh iya? Apa?" tanya Abi antusias.
"Gini, Bi." Aisha menggenggam jemari Abi lembut seraya menatap mata Abi. "Gue tahu, selama ini perasaan lo masih bimbang soal gue dan Kenzo." Aisah melirik Kenzo kemudian keduanya tersenyum dan membuat Abi memutar bola mata malas.
"Bi, gue sama Kenzo itu sepupuan, lo tahu? Keluarga Andriansyah dan keluarga Bertoldi itu masih keluarga. Tapi, gue gak pernah nunjukkin kalo kita itu sebenernya deket, bahkan deket banget." Aisha memandang mata Abi yang memancarkan ketidakpercayaan.
"Bahkan, gue lebih deket sama Kenzo daripada Abang gue sendiri. Gue selalu ngerasa takut tiap deket sama Abang gue, apalagi dia selalu berusaha buat lecehin gue, Bi." Aisha menunduk, namun dengan cepat Aldo mengecup kening cewek itu.
Abi membulatkan mata tak percaya, "kalian... ada hubungan?" tanya Abi penasaran.
Tidak, bukan hanya Abi, tetapi juga Tasya, Dinda dan Nakula. Mereka memandangn Aisha dan Aldo dengan tatapan tanya.
Aldo terkekeh sedikit, "gue sama Aisha udah pacaran sejak kita SMP. Apalagi, dulu kita satu sekolah dan kita tetanggaan. Itulah yang buat kita bisa deket dan mutusin buat pacaran saat gue mau lulus SMP dan Aisha saat itu baru masuk SMP." Aldo memandang Aisha lembut kemudian tatapannya tertuju pada Abigail.
"Intinya, kita itu backstreet, Bi."
"Omeygat!!!" pekik Dinda yang sontak berdiri seraya mengipasi wajahnya yang memerah.
"Jadi lo itu selama ini pacaran sama Kak Aldo?! Demi, lo?!" tanya Dinda tak sabaran pada Aisha.
"Yeuh... diem deh, Dek Dinda, jangan lebay," sahut BimBim menyebalkan.
Tasya hanya terkekeh melihat keterkejutan Dinda yang berlebihan, "biasa aja kali, Da."
Dinda mendelik tak suka saat Bimbim dan Tasya justru mengatakan lebay dan sebagainya. "Biarin dong."
Abi mengibaskan tangannya menyuruh Dinda berhenti mengoceh, "terus... lo deketin gue? Maksudnya?" tanya Abi masih belum paham.
Kenzo menyuruh Aldo untuk diam dan membiarkan Kenzo menjelaskan segalanya. Cowok itu menghadapkan wajahnya pada wajah Abi.
"Dengerin aku, selama ini aku sengaja minta Aldo buat temenin kamu karena aku takut sesuatu terjadi sama kamu, Bi. Masalah Aisha, aku juga minta bantuan dia supaya mau deket sama aku setelah kita putus. Bahkan, Aisha juga dapet teror dari fans-fans kamu yang fanatik itu."
Abi membulatkan mata tak percaya, "serius?" tanyanya membulatkan mata cantiknya.
Kenzo tersenyum, "serius." Cowok itu mengecup kening Abi sesaat.
Wajah Abi memerah seketika, apalagi saat koor cie terlontar dari yang lainnya. Tanpa memikirkan perasaan satu orang yang sedikit tergores.
Aku gak akan ganggu kamu sama Kenzo, Bi. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, saat Kenzo buat kamu nangis, dengan senang hati Nakul akan mengganti tangis itu dengan tawa.
⚍
Tbc.
Cie.... yang kangen😂😂maaf ya baru bisa update lagi😁 sok atuh tekan ☆ di pojok kiri kalian, ya😍
Te amo😙
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝙴𝙽𝙸𝙾𝚁✔
Teen FictionTAHAP REVISI "𝙆𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙟𝙖𝙩𝙪𝙝 𝙘𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙢𝙪, 𝙜𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖?" - 𝙎𝙚𝙣𝙞𝙤𝙧. ⚍ SEMUA QUOTES BERASAL DARI GOOGLE DAN PINTEREST. PICT: PINTEREST COVER : CANVA