22 ⚍ Cemburu.

1.9K 120 1
                                    

Ayu a.k.a Amanda. Cewek itu berdiri di samping seorang cowok berhoodie abu. Keduanya sama-sama memandang lurus ke depan dengan pikiran masing-masing.

"Ngapain Kakak lo ada disini?" tanya Amanda terdengar sinis.

Sadewa terkekeh ringan, "gue gak nyuruh Nakul, dia emang ditugasin panitia buat jadi keamanan, sedangkan gue?" Sadewa menunjuk dirinya sendiri. "Gue tamu tak diundang."

Amanda terkekeh, "jelangkung lo," ledek cewek itu tak takut.

Ya, Sadewa dan Nakula. Dua cowok berwajah sama tetapi keduanya adalah orang yang berbeda. Sadewa memang berencana jahat bersama Amanda, Amanda yang ingin menyingkirkan Abigail layaknya Angela, sedangkan Sadewa yang ingin Kenzo lenyap dari muka bumi ini, meski Sadewa harus menahan keinginannya itu sebelum membantu Amanda menyingkirkan Abigail.

"Lo udah rencanain semuanya, kan?" tanya Amanda.

Sadewa mengangguk. "Iya, lo hanya perlu pancing dia kesini, dan senang hati gue lakuin tugas gue," jawab Sadewa tenang.

"Bagus."

"Wa," panggil Abigail. Cewek itu sudah berganti pakaian. Rok selututnya dipadukan kaus hitam dan tak lupa jaket tebal yang menutupi tubuh mungilnya.

Sadewa menoleh kemudian tersenyum. "Apa?"

"Gue mau tanya lo." Abi duduk di samping Sadewa.

"Apa?" tanya Sadewa memandang wajah Abi dari samping.

Cantik, batin Sadewa.

"Lo... punya kembaran?"

Pertanyaan itu membuat Sadewa menegang di tempatnya duduk. Cowok itu terkekeh hambar untuk menutupi ketegangannya.

"Hehe, kata siapa?" tanyanya terkekeh hambar.

"Yang ini, lo ada tahi lalat di bawah dagu, yang itu... lebih di bagian dagu." Abi menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari dua sejoli yang duduk bersisian.

Sementara di tempat lain, Kenzo, Bimbim, Surya, Syarif, Aldo dan... Aisha duduk bersama sembari menikmati kesejukan suasana malam itu.

"Lo... gak cemburu liat Abi sama Sadewa?" tanya Syarif memandang Kenzo.

Sementara Kenzo, cowok itu hanya memperhatikan interaksi Abi dan Dewa yang terlihat dekat. Tanpa sadar, Kenzo mengepalkan lengan kanannya yang disadari Aisha.

Aisha segera mengusap lengan kanan Kenzo membuat Kenzo menoleh, "kita punya rencana, lo gak usah khawatir, Kak."

Aldo memandang Aisha yang masih setia mengelus lengan Kenzo. Saat mata cewek itu tertuju pada Aldo, Aisha segera melepaskan elusan lembutnya di lengan Kenzo.

"Bisa gitu, ya?" tanya Abi setelah mendengar gombalan receh Sadewa.

"Bisa dong, hehe. Gue punya yang lainnya."

"Apa?" tanya Abi memusatkan pandangannya pada Sadewa.

Sadewa memandang mata coklat Abi, "Bi, tahu gak susu apa yang bikin indah?" tanya Sadewa memulai gombalannya.

"Susu apa?" tanya Abi yang memang penasaran.

"Susu dancow," jawab Sadewa bangga.

Abi mengeryitkan dahinya, "kok susu dancow?" tanya Abi benar-benar penasaran disertai jantung yang berdebar.

Sadewa lebih menatap intens mata Abi dengan serius, "dancow hadir... merubah segalanyaa... menjadi lebih indah," jawab Sadewa bernyanyi.

Seketika tawa Abigail pecah saat Sadewa bernyanyi di depannya. "Gila, receh banget gombalan lo, Wa!"

Malam semakin larut, Abi masih belum bisa memejamkan matanya. Entahlah, mungkin Abi termakan cerita novel-novel yang dibacanya, tentang jika seorang gadis tak bisa tertidur, kemudian ada cowok yang dicintainya menghampiri sang gadis dan bla... bla... bla.

"Huft, kenapa gak bisa tidur?" tanyanya frustasi seraya duduk.

Pandangan Abi menjelajahi satu persatu sahabatnya yang terlelap, tanpa sadar, air matanya terjatuh.

"Ihh, nangis kan?" tanyanya membuat bibirnya menahan erangan dari tangisnya.

"Ini yang gue benci dari insomnia, gue pasti... hiks... nangis," lirihnya disela tangis.

"Pengen keluar, tapi takut," gumamnya mengusap air mata di pipinya.

Krek.

Suara ranting terinjak membuat Abi waspada. Cewek itu meski bisa bela diri, jika dalam kondisi lemah dia tidak bisa apa-apa.

Abi menatap Aisha, Dinda, Tasya dan Ayu satu persatu. Ingin rasanya membangunkan mereka tetapi Abi takut membuat mereka terganggu dan terjaga semalaman karena rasa takut.

Krek.

Lagi-lagi suara ranting terinjak itu membuat Abi waspada dan penasaran bersamaan. Dengan keberaniaan seujung kuku, Abi keluar dari tendanya dan betapa terkejutnya Abi saat baru keluar seseorang membekapnya dari belakang.

Sadewa? Batin Abigail sebelum kesadarannya perlahan hilang.

Tbc.

Te amo😙

𝚂𝙴𝙽𝙸𝙾𝚁✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang