Buat yang selalu gasabar nungguin BERXIA nih.
•••
Jujur saja, aku tidak keberatan untuk menjaga Seungjae saat ini. Selain karena dia adalah anak yang pandai dan penurut serta tidak nakal, ini juga bisa ku sebut sebagai balas budi kepada Tuan Jeon. Mengingat lagi bahwa dia telah menolongku kemarin, jadi tidak ada salahnya jika sekarang aku membantunya.
Anak ini juga menjadi sangat tenang ketika ku biarkan duduk di sofa dan menyaksikan kartun di televisi. Dia sangat larut dalam layar televisi dan tidak banyak bicara, aku bersyukur sedikit karena bisa ku katakan bahwa aku agak kaku dengannya. Sudah lama aku tidak berinteraksi dengan anak kecil, dan sekalinya aku diberi kesempatan untuk bertemu salah satu dari mereka, yang ku temui malah anak dari lelaki yang--telah menyewaku beberapa kali. Persetanan untuk fakta yang satu ini.
Aku sudah mengirimkan alamat gedung apartemenku pada Tuan Jeon dan memintanya untuk mengabariku jika sudah tiba didepan gedung agar aku bisa langsung mengantarkan Seungjae turun menemuinya. Seharusnya sekitar tiga puluh menit lagi lelaki itu sudah datang dan menjemput anaknya ini.
"Tante, Seungjae lapar."
Aku menatapnya yang duduk disampingku dengan sedikit bingung. Pikiranku melayang pada isi kulkasku yang nyaris tidak ada apa-apanya.
Hanya tersisa telur, satu ikat sayur, dan... tidak ada lagi.
Anak ini anak orang kaya, apa dia mau jika hanya makan makanan rumahan yang buruk buatanku? Bagaimana jika anak ini tidak mau makan makanan yang ku buatkan? Aku tidak tahu makanan jenis apa yang biasa ia makan, tapi aku yakin semua yang ia makan bukanlah makanan sembarang yang dibuat ala kadarnya.
"Kalau Tante buatkan nasi goreng, apa kau bisa makan?" Oke, pertanyaanku pasti terdengar sangat konyol, tapi mau bagaimana lagi? Aku ragu apakah anak ini mau memakannya.
Tanpa ku duga, ia mengangguk mantap dan tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya yang hampir sempurna. Astaga, dia nampak seperti malaikat.
"Baiklah, Tante akan buatkan dulu untukmu." Dengan itu aku meninggalkannya untuk pergi ke dapur kecilku.
Kalau biasanya aku membuat nasi goreng asal-asalan dan cepat, aku rasa sekarang aku harus lebih teliti lagi. Jika sampai anak itu kenapa-kenapa gara-gara makanan buatanku, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku setelahnya.
Tolong jangan anggap aku berlebihan, aku hanya mencoba terus mengingat bahwa anak ini adalah anak orang kaya. Jaket tebal yang ia kenakan dengan brand ternama itu salah satu alasannya, sepatu boots berukuran kecil yang harganya juga mahal. Aku jadi sedikit takut jika sampai membuat anak ini kenapa-kenapa secara tidak sengaja, misalnya.
Oh, tapi biarpun dia anak dari seorang lelaki kaya, aku cukup terkejut karena dia terlihat nyaman diam didalam apartemenku ini. Dia bahkan meminta bantal untuk diletakan dipangkuannya, seolah sangat menikmati waktunya menonton televisi disini.
Ah, dan jangan lupakan saat ia pertama kali sampai di apartemenku, anak manis itu mengeluarkan beberapa patah kata yang menyentuh hatiku.
"Apa Tante tidak marah kalau Seungjae diam disini?"
Astaga, anak manis ini benar-benar berbanding terbalik dengan ayahnya.
Buru-buru aku menggelengkan kepala saat bayangan ayah anak itu muncul dipikiranku. Aku membawa piring putih dengan nasi goreng yang hanya dilengkapi telur dan potongan-potongan sayur ke arah sofa dimana Seungjae masih asik menonton televisi. Namun dia berubah berbinar saat melihat kedatanganku, buru-buru berdiri sambil melompat-lompat berusaha meraih piring ditanganku.
![](https://img.wattpad.com/cover/198518953-288-k338244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] BERXIA
FanfictionGadis bermarga Kim itu adalah seorang Berxia. Bagi para wanita, mungkin pekerjaan semacam ini mudah. Tapi baginya tidak. Singkat saja, dia hanya ingin segera berhenti dari pekerjaan ini. [JUNGRI] [Started : 29/08/19]