17. Akhir Hubungan

23.5K 2.4K 345
                                    

APRIL' FOOLS! hehehehe siapa yang udah panik pas aku bilang mau unpublish BERXIA hayooo

•••••

Hal yang paling menyedihkan dalam rumah besar dan megah itu adalah kesepian. Tidak ada satu hari pun dimana penghuninya terlihat bahagia, bahkan kalau ditelusuri semakin dekat, seperti tidak ada kehidupan didalamnya.

Jeon Minra, setidaknya dia masih boleh memakai marga itu sampai bebera minggu lagi, atau lebih lama lagi jika ia berhasil mempertahankan pernikahannya. Wanita itu, sama sekali tidak pernah mengira bahwa keluarga kecilnya akan hidup seperti ini, tidak ada warna dalam hari-hari mereka sebagai keluarga.

Tapi lagi, Jeon Minra teramat sangat mencintai suaminya. Begitu dalam sampai ia tidak bisa membayangkan jika pernikahannya benar-benar harus berakhir. Ia memang terdengar sedikit egois, karena situasi seperti ini juga menyiksa Jeon Jungkook. Keinginan mereka berbanding terbalik.

Kapan ya terakhir kali ia bisa memeluk suaminya? Ia bahkan hampir lupa, mungkin sekitar satu atau dua tahun yang lalu. Minra terlalu menyiksa dirinya, itulah yang benar.

Jeon Minra tidak pernah merasa sakit melebihi sakit yang saat ini ia rasakan. Dahulu, walau hubungannya dengan sang suami tidak begitu harmonis, tapi Minra selalu mempercayai suaminya. Tidak ada tanda-tanda lelaki itu bermain dengan wanita lain diluar sana. Yah, kalau diingat-ingat, suaminya baru mulai seperti itu kurang lebih satu setengah tahun yang lalu.

Saat itu pun, Minra masih bisa bersyukur, gila memang. Tapi baginya, suaminya hanya senang bermain-main dengan wanita murahan untuk sekedar one night stand, tidak akan ada hubungan lebih setelahnya.

Minra pernah marah karena hal itu, tentu saja. Sebagai wanita yang begitu mencintai suaminya, mana mungkin ia rela suaminya melakukan hal semacam itu dibelakangnya. Tapi yang ia dapatkan bukan permintaan maaf atau rasa penyesalan dari Jeon Jungkook.

Kalimat yang selalu terngiang hanyalah "Kau tidak terima dengan perbuatanku, 'kan? Kalau begitu mari akhiri pernikahan ini."

Tapi kali ini, Minra merasa ada sosok yang sedang memiliki posisi kuat dalam hati suaminya. Belakangan ini keanehan itu mulai ia rasakan. Ia tidak tahu siapa orangnya, dari mana ia datang, apa statusnya, atau bagaimana mereka bisa bertemu.

Yang jelas, Minra bisa menebak perbuatan suaminya dari bau parfum wanita yang sama disetiap pakaian yang dikenakan sang suami. Berminggu-minggu ini, hanya bau parfum itu yang tercium dipakaian yang habis dipakai Jeon Jungkook yang sudah jelas bukanlah bau parfum yang biasa lelaki itu pakai sebelum berangkat bekerja.

Dan juga yang paling membuatnya ingin marah dan menyerah saat ia menemukan sebuah bill pembelian kalung berlian.

Saat itu Minra pikir suaminya akan memberikan hadiah padanya, jadi ia sengaja diam dan menunggu momen itu. Ia pikir suaminya sudah luluh dan mau melanjutkan pernikahan mereka, jadi ia merasa senang sesaat. Tapi bahkan sampai saat ini, kalung atau perhiasan apapun tidak ada sampai padanya. Itu membuatnya yakin, ia telah membeli perhiasan untuk wanita lain.

Bukan masalah ia ingin membeli perhiasan mahal juga, kalau ia mau pun ia bisa membelinya. Hanya saja, rasanya akan sangat jauh lebih indah jika suaminya yang membelikan untuknya.

Kalau diingat-ingat lagi tentang betapa sang suami ingin menceraikannya membuat hatinya semakin sakit, tidak adakah sedikit saja kesempatan untuknya memperbaiki hubungan mereka?

"Aku lihat ada bill pembelian kalung di sakumu, untuk siapa itu?" Selagi menyiapkan kopi dan roti panggang, Minra membuka suaranya.

Ia pikir suaminya akan terkejut, tapi nyatanya tidak ada ekspresi serius diwajah lelaki itu.

[3] BERXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang