25. Kembalikan Padaku

18.3K 2.1K 576
                                    

Matahari sudah terbenam dan detik demi detik mulai berlalu. Rumah besar milik keluarga Jeon tersebut mulai dipenuhi tamu undangan, semakin diperhatikan maka akan semakin ramai.

Hari ini adalah hari ulang tahun anak tunggal Jeon Jungkook, si kecil itu genap berusia lima tahun di hari ini.

Senyum dan tawa tidak pernah hilang dari wajah mungilnya kala melihat teman-temannya datang bersama orang tua mereka, dia sangat senang, semua terlihat menyukai pesta ulang tahun yang Ayahnya siapkan untuknya.

“Seungjae,”

Bocah itu mendongakkan kepalanya, menemukan sosok Ibu Gurunya berdiri disana. Ia tersenyum dan menghampiri Kang Seulgi yang sekarang sudah berlutut.

“Selamat ulang tahun, tampan. Ini hadiahmu.”

Bagian yang ini adalah kesukaan Seungjae, menerima begitu banyak hadiah sampai meja untuk meletakkan hadiahnya sudah menjulang tinggi penuh kotak hadiah.

“Terimakasih, Ibu Guru!” Jeon Seungjae memeluk Kang Seulgi dengan erat dan suara kekehan dari wanita itu terdengar.

Banyak sekali rekan dari Ayahnya yang juga datang, memberi hadiah yang sangat besar sampai-sampai Seungjae merengek ingin membukanya saat itu juga.

Seungjae berlari mengikuti teman-temannya yang berteriak memanggilnya dari arah area bermain.

“Seungjae, bukannya itu Ibumu?”

Ujar seorang anak perempuan yang menunjuk ke arah depan mereka sekarang. Perhatian Seungjae teralihkan, mengikuti arah pandang teman-temannya, jantung Seungjae berdebar kencang.

Matanya bertemu dengan mata lain yang sudah lama tidak ia lihat. Tapi ia tidak suka.

“Seungjae.”

Tangannya terlentang, hendak memeluk Jeon Seungjae sebelum akhirnya anak itu mundur menjauhinya.

“Apa kau tidak rindu dengan Mama?”

Lagi, ia berbicara dan Seungjae semakin enggan mendekatinya.

“Kembalikan Mama Yerim!” Anak itu berteriak, sangat nyaring hingga membuat tamu undangan lainnya menatapnya kebingungan. Lebih seperti was-was jika anak itu sedang terancam.

Kang Minra membeku, menatap rumput di bawahnya dengan tatapan kosong.

Enam bulan sudah berlalu dan ternyata Kim Yerim masih mengisi hati Jeon Seungjae. Kang Minra hanya bisa menertawakan dirinya dalam diam.

“Maafkan Mama.” Wanita itu berdiri, memutar tubuhnya dan siap untuk pergi dari sana.

Sampai detik ini pun ternyata tidak ada yang pernah mengharapkan kehadirannya. Bahkan dulu ia sudah turun tangan untuk menyingkirkan Kim Yerim dari hidup Jeon Jungkook dan Jeon Seungjae, tapi ternyata ia tidak memperoleh keuntungan apapun.

“Terakhir kali kau datang kemari, aku menyeretmu keluar dengan paksa. Jadi, apa yang kau harapkan kali ini?”
Jeon Jungkook, mantan suaminya kini berdiri tepat di hadapannya. Memberi tatapan tidak suka yang teramat sangat jelas. Itu sangat menyakitkan bagi Kang Minra.

“Aku hanya ingin bertemu anak—”

Sebelum wanita itu selesai berbicara, tangan Jeon Jungkook mencengram kuat lengan kirinya hingga menimbulkan ringisan dari bibirnya.

“Dia bukan anakmu, ingat itu.”

Kang Minra meneteskan air matanya, beberapa penjaga mulai datang dan menariknya keluar dari rumah itu.

Jeon Jungkook menghampiri Seungjae, berlutut di hadapan anak yang sedang menangis itu. Ia mengusap kepala Seungjae sebelum memberi tepukkan pada pundaknya.

[3] BERXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang