Udah lama banget ya? Kangen ga?
•••
Sudah satu minggu lamanya. Sudah satu minggu Jeon Jungkook tidak pernah datang menemuinya. Tujuh hari yang lalu adalah terakhir kalinya lelaki Jeon itu datang dan mencumbunya, setelah itu tidak pernah ada kabar lagi sampai selama ini.
Kalau boleh jujur, Kim Yerim selalu menunggu lelaki itu. Malu-malu pada hatinya sendiri yang memang nyatanya tengah menantikan lelaki yang sudah menginjak kepala tiga itu, dan parahnya lagi sudah berkeluarga pula. Kalau boleh juga Kim Yerim mengubah isi hatinya, dia ingin sekali berhenti mengharapkan kehadiran lelaki itu disini untuk menemuinya. Karena jujur saja, itu menyiksa.
Gagal sudah usahanya untuk menjauhi lelaki itu karena situasinya sekarang malah berbanding terbalik, sudah tidak pernah bertemu lagi namun dalam dirinya begitu mengharapkan pertemuan terjadi lagi. Jangankan bertemu, sekedar menelfon pun tidak ada, sial, sebegitu besar Kim Yerim mengharapkannya.
"Katakan saja padanya bahwa Berxia Rim sedang tidak dalam masa sewa." Suara Bae Irene samar-samar dapat didengar oleh Kim Yerim yang tengah duduk diruang tunggu sembari menatap layar televisi dengan tatapan kosongnya.
Seperdetik kemudian Bae Irene muncul diruangan tersebut dan memanggil salah satu Berxianya untuk segera bersiap.
"Yoora, cepatlah. Lima menit lagi diruang biasanya." Yerim menatap keduanya yang sedang saling bercakap.
Dia masih saja begini, tidak pernah diberi pekerjaan lagi, walau gajinya tetap didapat. Namun rasanya seperti makan gaji buta dan tidak berguna.
Lagi pula, ada apa dengan semuanya? Apa alasan dibalik semua ini? Kenapa ia terus tidak pernah dibiarkan menjalani pekerjaannya?
"Nyonya Bae, apa... tidak ada yang memesanku?" Ragu-ragu ia bertanya, karena jujur saja Kim Yerim tahu bahwa atasannya itu sengaja tidak menyewakannya.
Setahu Yerim, ia mendengar bahwa beberapa pelanggan sering menanyakan mengenai dirinya yang sudah tidak pernah terlihat lagi. Pekerja lainnya pun membicarakan hal yang sama, perihal dirinya yang sudah tidak disewakan lagi oleh bosnya. Itu agak meganggu pikirannya, sungguh.
"Kau sudah tidak bisa kusewakan lagi, kau tahu itu." Balasnya datar dan hendak keluar dari ruangan tersebut, maka buru-buru pula Kim Yerim mengejarnya.
"Nyonya Bae, tunggu dulu. Apa aku berbuat salah sampai tidak bisa bekerja lagi? Tapi kenapa gajiku tetap diberikan? Katakan sesuatu Nyonya, aku akan perbaiki diriku jika benar aku berbuat salah." Mungkin kali ini Bae Irene sedang kesal sehingga dia mendecak sebal dan menatap kearah Kim Yerim dengan tatapan tajamnya.
"Jeon Jungkook tidak memperbolehkanku untuk menyewakanmu, kau paham sampai sini?" Sudah jelas Bae Irene sedang tidak dalam mood bagus sehingga ia bahkan langsung berbicara pada inti permasalahannya.
Ini tidak bagus, Jeon Jungkook bahkan sudah tidak peduli lagi dengannya. Jadi apapun yang dilakukan lelaki itu hanyalah sementara, ia hanya mempermainkan Kim Yerim sebentar, sekarang keadaan harusnya sudah kembali seperti dulu. Dengan Kim Yerim si Berxia dan Jeon Jungkook yang tidak ia kenal. Begitulah isi pikiran gadis Kim itu.
Waktu itu, yang telah berlalu, hanya saat-saat dimana Jeon Jungkook yang banyak memujinya demi semuah timbal balik yang ia inginkan. Sadar akan sulitnya mendapatkan diri Kim Yerim, pastilah lelaki itu bosan sampai-sampai menyerah untuk meluluhkannya. Sial, itu sangat menyakitkan untuk Kim Yerim.
"Biarkan aku bekerja lagi, Nyonya Bae. Kau bisa sewakan aku dengan harga tinggi, kan? Selama Tuan Jeon tidak tahu, itu tidak akan masalah untuk kita berdua." Rasanya Kim Yerim sudah muak, dia ingin mendapat uang dengan bekerja seperti seharusnya, bukannya duduk diam dan memakan gaji buta, apalagi kalau orang dibaliknya adalah Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] BERXIA
FanfictionGadis bermarga Kim itu adalah seorang Berxia. Bagi para wanita, mungkin pekerjaan semacam ini mudah. Tapi baginya tidak. Singkat saja, dia hanya ingin segera berhenti dari pekerjaan ini. [JUNGRI] [Started : 29/08/19]