Vote itu ibadah hehehehehe
Yang kangen ada ga??
•••••
Wanita bersurai hitam tersebut mengangkat tubuh kecil Jeon Seungjae untuk didudukkan didepan meja makan, kegiatan pertama di pagi ini adalah sarapan.
Hari kedua ia menginap di rumah baru Jeon Jungkook, sekarang Seungjae sudah ikut datang dikarenakan ia merindukan Ayahnya dan terus menghubungi sang Ayah. Jadilah semalam Jeon Jungkook menjemput putranya itu.
Ia beralasan mengajak Seungjae ke Apartemennya, walau kenyataannya tidak seperti itu.
"Tante buatkan nasi goreng, bagaimana?"
Kim Yerim hanya bertanya pada Jeon Seungjae, tidak dengan Jeon Jungkook yang duduk di seberang anaknya. Lelaki itu pasti mau-mau saja dibuatkan apapun, jadi ia tidak akan bertanya lagi.
"Mau, tapi Seungjae juga mau roti. Lapar sekali... "
Wanita Kim menganggukkan kepalanya dan mengambil satu helai roti tawar.
"Selai cokelat?" Tanyanya sembari membaca satu-persatu toples selai di meja.
"No, no. Selai nanas, ini dia!" Pekiknya dengan gembira melihat toples selai berwarna kuning.
Sepertinya anak itu memang suka sekali kuning.
"Aku juga mau." Yerim menatap Jeon Jungkook sekilas, namun mengangguk pada akhirnya.
"Selai apa? Cokelat atau nanas juga?"
Jeon Jungkook menggeleng, matanya menyipit karena mengantuk.
"Selai kacang saja."
Kim Yerim menyerahkan roti dengan selai nanas pada Jeon Seungjae dan setelahnya langsung mengoleskan selai kacang pada roti yang akan diberikan untuk Jeon Jungkook.
Setelah selesai dengan urusan roti untuk kedua manusia tampan didepan meja makan, barulah Kim Yerim mulai memasak nasi goreng karena kelihatannya Ayah dan Anak itu tidak bisa kenyang hanya dengan makan roti saja.
"Papa, apa boleh kalau Seungjae punya dua Mama?"
Dalam diam, tiba-tiba anak itu mengeluarkan pertanyaan yang membuat Kim Yerim mendelik, walau ia membelakangi kedua orang yang sedang duduk di meja makan, tapi tentu saja ia masih bisa mendengar ucapan Seungjae itu.
"Tidak bisa. Hanya satu." Jeon Jungkook langsung meminum air putih dalam gelas disisinya.
"Tapi Seungjae sayang Tante Yerim juga... bagaimana caranya agar punya dua Mama?"
Bohong kalau Yerim tidak tersipu mendengarnya. Walau terasa salah, tapi ada perasaan senang mendengar bahwa anak itu menyayanginya. Kim Yerim tidak tahu sejak kapan ia memiliki sifat keibuan seperti ini, tapi rasanya ia sangat ingin menjadikan Seungjae sebagai anaknya sama seperti Seungjae ingin ia menjadi Ibunya.
"Yerim akan jadi Mamamu nanti, kau boleh panggil dia Mama."
"Jeon... jangan bicara seperti itu padanya." Kim Yerim menoleh sejenak, takut Jeon Seungjae salah mengartikan maksud sang Ayah.
Ayah dan Ibunya belum resmi bercerai, jadi lebih baik anak itu tidak berpikir terlalu jauh dulu.
"Berarti Seungjae sekarang panggil Mama kan, Tante?"
"Ya, kau bisa panggil dia Mama." Jeon Jungkook dengan cepat menjawab sebelum Kim Yerim bisa mambuka mulutnya.
Lelaki itu seolah tidak peduli, ia mengeluarkan ponselnya dan bermain dengan benda canggih itu. Sedangkan Kim Yerim kembali fokus pada nasi goreng yang ia buat, sambil sesekali memikirkan ucapan Jeon Jungkook barusan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[3] BERXIA
Fiksi PenggemarGadis bermarga Kim itu adalah seorang Berxia. Bagi para wanita, mungkin pekerjaan semacam ini mudah. Tapi baginya tidak. Singkat saja, dia hanya ingin segera berhenti dari pekerjaan ini. [JUNGRI] [Started : 29/08/19]