14. Berkunjung

23.6K 2.1K 258
                                    

Vote dan Comment sangat berpengaruh(:

N E ways, how are you?

•••

Pagi itu Kim Yerim duduk disebuah meja dalam cafe dekat apartemennya, berjanji akan menemui Park Sooyoung disana. Wanita itu sendiri yang meminta untuk bertemu, dengan alasan sudah sangat rindu pada Yerim.

Kim Yerim akui, tidak ada teman sedekat Sooyoung lagi. Tim Berxia memang termasuk teman-teman yang baik, tapi tidak semua, dan juga tidak dekat dengannya seperti Sooyoung dulu. Dan soal kontrak kerja dengan Min Yoongi, rasanya harus dengan terpaksa Yerim perpanjang dikarenakan hutangnya masih belum bisa lunas, itu adalah poin terburuknya dari pekerjaan yang sangat buruk pula.

“Hai, sudah lama ya?” Sedikit terlonjak, namun gadis Kim itu menunjukkan senyumnya sembari menggeleng kecil.

“Tidak juga, tapi aku sudah pesankan smoothies untuk kita berdua.” Sooyoung duduk sebelum mengangguk paham.

“Bagaimana club itu sekarang?” Sooyoung tertawa kecil, tahu betul bahwa Yerim tidak suka membahas yang satu ini.

Park Sooyoung hidup dengan tenang sekarang, itulah yang Kim Yerim pikirkan. Apa lagi yang kurang? Tidak ada. Tidak perlu lagi bekerja ditempat sialan itu dan memiliki kekasih yang tampan dan mapan, indah sekali hidupnya sekarang. Sedangkan Kim Yerim hanya bisa menerima nasib. Tidak, dia tidak iri dengan temannya, tidak akan pernah terbesit perasaan semacam itu.

Hanya saja, kalau boleh diberi satu permintaan untuk dijadikan kenyataan maka ia ingin lepas dari semua beban hutang yang sedang ia tanggung.

“Tidak ada yang berubah, seperti biasanya saja.” Jawab Kim Yerim, beberapa saat kemudian seorang waiter datang membawa pesanan keduanya.

Dengan cepat Kim Yerim menyeruput smoothiesnya, menikmati setiap detik cairan itu mengalir ditenggorokannya.

“Bagaimana dengan Jeon Jungkook?” Sooyoung melanjutkan percakapannya, membuat Kim Yerim terdiam sesaat, mendengar nama lelaki yang sedikit— menganggu pikirkannya.

“Apa maksudmu?” Yerim tidak tahu motif Sooyoung menanyakan perihal lelaki itu padanya, ia juga tidak tahu apa yang harus dikatakan untuk memenuhi jawaban atas pertanyaan itu.

“Aku dengar tentangmu dan Jeon Jungkook dari Namjoon.” Kim Yerim menjadi bahan pembicaraan pasangan ini? Yang benar saja.

Yerim memainkan kuku jemarinya, bingung harus menjelaskan bagaimana kepada temannya itu.

“Tidak ada apa-apa antara aku dan dia, Soo.” Park Sooyoung terkekeh mendengarnya, menggelengkan kepalanya sebelum menatap lekat gadis dihadapannya.

Kim Yerim sedikit terganggu akan itu, sampai-sampai ia menunduk enggan menatap temannya.

“Namjoon bilang kalian tinggal dipenginapannya selama dua hari.” Gadis Kim itu menghela napas panjang, mengangkat wajahnya menatap Park Sooyoung.

“Dia... tidak mau meninggalkanku diapartemen sendirian saat itu. Tapi tidak ada apa-apa diantara kami, percayalah.” Kecuali ciuman pada tengah malam dan pagi harinya, batin gadis itu.

Teringat kembali pada saat itu, empat hari yang lalu saat dirinya dibawa kepenginapan yang ternyata adalah milik Namjoon. Lelaki itu enggan membiarkannya kembali keapartemen, dengan alasan gadis itu membutuhkan ketenangan setidaknya dua hari lamanya.

Tapi tidak terjadi apa-apa selain lelaki itu memaksanya untuk menciumnya sebelum tidur dan setelah bangun tidur selama dua hari itu. Sulit untuk dilupakan, Kim Yerim merasa selalu aman berada didekat Jeon Jungkook.

[3] BERXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang