19. Terhanyut Malam

45.9K 2.5K 449
                                    

Jago juga kalian votingnya di chapter sebelumnya. Rekor BERXIA 950 votes dlm 2 hari. Tapi masi banyak siders juga ternyata, gapapa deh.

Ini mature content banget ya, bacanya jangan didepan keluarga.

Kalo ada typo, maafin ya, kejar tayang aku ngetik soalnya mwehehehehehehe


...


Awal pertemuan mereka beberapa bulan lalu, dimata Jeon Jungkook, gadis yang mulanya ia kenal sebagai Berxia Rim itu hanyalah sosok baru yang menarik perhatiannya, membuatnya penasaran dengan apa yang ada dibalik wajah lugunya. Dalam dunia malam, hal lazim bagi para wanita penghibur untuk memasang topeng keluguan dengan mata bulat sempurna dan mengundang. Jadi kala itu Jeon Jungkook tidak berekspetasi banyak, ia hanya berpikir untuk memesan sosok 'Berxia Rim' yang ia tahu sebagai pekerja baru di Club miliknya itu untuk sekedar menikmati layanan pekerja disana seperti biasanya.

Namun lagi, Jeon Jungkook meragukannya setelah ia sadar bahwa gadis itu adalah Berxia, yang berarti dia tidak akan melayani One Night Stand. Namun itu hanya membuatnya semakin tertantang setiap kkali matanya menatap lekat layer besar dengan foto gadis itu.

Apa dia bisa dibilang menyesal telah membawa dirinya sendiri semakin mengenal Kim Yerim? Well, sedikit menyesal karena pada akhirnya ia semakin tidak bisa melepas gadis itu. Tapi rasanya tidak perlu menyesal juga, mungkin ia memang sudah ditakdirkan untuk bertemu dengan gadis itu, dengan sedikit kejutan berupa usianya yang ternyata masih sangat muda, dan juga latar belakang keluarga yang menyedihkan.

Jeon Jungkook tahu betul apa yang Kim Yerim sembunyikan selama ini dari orang lain. Bahwa nyatanya ia sedang menanggung begitu banyak hutang diusianya yang belum mampu mengatasi nominal gila itu. Tapi sejauh ini, Jeon Jungkook belum pernah melihat Kim Yerim menangis karena itu, atau mungin memang gadis itu menangis disaat dia tidak ada, yang jelas Kim Yerim terlihat begitu tegar menjalani masa mudanya yang terbilang sangat berat.

Gadis ini adalah berlian, Jeon Jungkook berani bertaruh nyawa untuk selalu memilikinya.

"Kau akan... " Kim Yerim menggantung ucapannya, berharap Jeon Jungkook sudah bisa mengerti kemana arah pertanyaannya.

Jeon Jungkook mengangguk, membiarkan gadis itu menenangkan dirinya sejenak.

"Sooyoung bilang akan sangat sakit." Kim Yerim meremas kaus yang lelaki Jeon itu kenakan, matanya memancarkan kecemasan yang begitu jelas untuk ditangkap oleh Jeon Jungkook.

Tangannya merambat naik tepat pada puncak kepala Kim Yerim, menyisir helaian rambut gadis itu dari pangkal hingga ujung. Menyelipkan helaian rambut yang hamper menutupi mata gadis itu ebelakang telinganya.

"Sooyoung tidak berbohong, itu memang benar. Tapi kau tahu apa artinya?" Kim Yerim meggeleng, diam-diam menanti jawaban selanjutnya dari Jeon Jungkook.

"Maka aku akan menjadi lelaki pertamamu. Kau akan jadi milikku." Lelaki it mengusap halus Pundak telanjang Kim Yerim, kimononya sudah terjatuh pada paha sang gadis, menutupi hanya bagian bawah tubuhnya.

Kim Yerim menggigit bibirnya menahan rasa malu walau ternyata pipinya sudah terlebih dulu memerah. Tidak ada rasa yang lebih menyenangkan lagi selain bisa Bersama Jeon Jungkook saat ini, dia seperti gadis yang sudah gila cinta.

Kim Yerim merasa sangat diinginkan, dibutuhkan, sangat dilimpahkan kasih sayang. Bahkan saat-saat seperti ini, sentuhan Jeon Jungkook pada tubuhnya terasa sangat lembut namun berapi-api.

"Cium aku jika kau menginginkanku juga, cantik." Jemarinya menyentuh bibir sang gadis dengan lembut, sangat terbius dengan bayangan jika bibir itu menyatu dengan miliknya. Sebuah perpaduan yang sangat mengagumkan untuknya.

[3] BERXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang