Hai, ini panjang banget jadi tolong jangan di skip bacanya ya, ini bukan soal matematika.
•••••
Kim Yerim. Sudah lama sekali dirinya tidak mendengar nama itu. Mungkin sudah setengah tahun lamanya, tapi dia sudah mulai terbiasa dan bahkan hampir lupa dengan nama itu.
Katie Jacklins. Identitas yang kini ia bawa kemanapun kakinya melangkah. Memilih untuk membuang semua cerita dan identias lamanya mungkin adalah pilihan terbaik untuknya sekarang. Tidak boleh lagi ada kata penyesalan dan kesedihan, dia merasa semuanya sudah berakhir sejak lama dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk membangun hidup indahnya walau hanya seorang diri.
Kakinya melangkah keluar dari gedung apartemen yang kini ia tinggali. Menenteng sebuah tas kecil yang berisikan ponsel serta dompetnya dan beberapa benda-benda kecil yang mungkin ia perlukan.
Rambutnya yang kini sudah berwarna pirang, terikat tinggi menyerupai ekor kuda. Inilah Katie Jaklins, wanita yang pindah ke lingkungan ini sejak sekitar enam bulan yang lalu dengan membawa lembaran-lembaran baru untuk disusun.
Tujuannya setiap pagi adalah tempat kerja. Apakah dia mengatakannya dengan benar? Tempat kerja yang ia maksudkan adalah tempat kerja miliknya sendiri, itulah yang benar.
Menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, namun tetap memerlukan jasa taksi dikarenakan kurang memungkinkan pula untuk berjalan menuju tempat kerjanya kalau tidak ingin terlambat.
"Thank you."
Setelah turun dari taksi tersebut tepat di depan bangunan berukuran sedang, wanita itu melanjutkan langkah kakinya yang dibalut dengan sepatu kets berwarna hitam mendekati pintu kaca.
Kat's Bite.
Itulah nama bangunan di depannya sekarang. Sebuah usaha bakery yang ia bangun sendiri dengan sisa uang yang ada dalam rekeningnya yang sudah ia tunaikan sebelum sampai di kota ini.
Memang bukan toko roti yang besar, tidak masalah. Tapi setidaknya itu sudah cukup untuk menyambung hidupnya seorang diri di kota besar ini.
"Selamat pagi, Nona. Aku kira Nona tidak datang hari ini." Sambut seorang gadis yang merupakan salah satu orang yang bekerja di tempat miliknya.
Senyuman di wajah gadis itu selalu membuat Yerim merasa tenang. Dia memang tidak salah memilih mempekerjakan seorang mahasiswi yang membutuhkan biaya tambahan untuk kuliahnya itu, hasilnya pun Yerim merasa begitu dekat dengan orang-orang yang bekerja disana.
"Aku tidak jadi pergi hari ini, Herin."
Itu adalah Herin, mahasiswi berdarah Korea-Inggris yang sedang menjalani studi di salah satu universitas disana.
Tiga orang yang bekerja di tokonya adalah dua orang di bagian dapur dan satu orang di bagian kasir untuk membantu Yerim.
Dua orang yang diposisikan di dapur akan bertugas secara bergilir, pagi sampai sore lalu digantikan dengan sore sampai malam. Sedangkan di kasir akan dilakukan oleh Yerim pada pagi harinya dan akan digantikan oleh Herin di sore hari. Memang sedikit sulit mengatur jam kerja seperti itu, tapi Yerim tidak bisa menambah pegawai lagi.
"Kau pulang saja, ya. Kembali lagi nanti sore seperti biasanya."
Herin mengangguk dan tersenyum. Tadinya ia kira ia harus menggantikan shift yang dipegang Yerim, kebetulan pula ia sedang libur. Tapi ternyata wanita itu datang hari ini.
Setelah selesai berkemas, Herin mengucapkan selamat tinggal pada wanita yang ia kenal sebagai Katie itu.
Sedangkan Yerim atau yang sekarang dikenal sebagai Katie sudah mulai menata roti dan kue pada beberapa rak di dalam tokonya.
![](https://img.wattpad.com/cover/198518953-288-k338244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] BERXIA
FanfictionGadis bermarga Kim itu adalah seorang Berxia. Bagi para wanita, mungkin pekerjaan semacam ini mudah. Tapi baginya tidak. Singkat saja, dia hanya ingin segera berhenti dari pekerjaan ini. [JUNGRI] [Started : 29/08/19]