Selamat membaca guyss:)
Semoga suka dengan cerita halu ku:)
Maaf kalo banyak typo:)
Vote ya! :)☀☀☀
Semejak saat itu, abadi kini makin dekat dengan tasya,bisa di bilang protektiv. Ia selalu mengantar tasya pulang kerumahnya di mana itu sebenarnya adalah rumah lia, tasya bisa apa? Sebenarnya ia tidak enak kepada lia yang selalu merepotkannya dan ia juga tidak bisa menggelak jika tidak mau di antar pulang abadi, ia sudah sangat nyaman bersama lelaki itu, ahh tasya sangat menyukai lelaki dengan mata hitam lekat itu.
Abadi sudah menunggu tasya beberapa menit di parkiran, gadis itu bilang kepadanya jika ia akan ke toilet sebentar, namun hampir setengah jam tasya tak kunjung menghampirinya membuat abadi cemas bukan main.
Salah satu siswa berlari cepat menghampirinya dan berhenti di depannya dengan nafas yang ngos ngosan
Abadi memegang pundak laki laki di depannya ini "ada apa?" tanya abadi cepat.
"lo... Lo buruan...to.. Tolongin... " ucap siswa itu terbata bata karena ia sangat lelah berlari.
"lo tarik nafas dulu, ngomong yang jelas! Gue harus tolongin siapa?" ujar abadi
Laki laki di hadapannya pun menarik nafas dan menjelaskannya kepada abadi "ta...tasya... Di geret ke...gudang... Sa... Sama geng nya kak mi... Michelle" katanya yang masih terbata bata mampu membuat rahang abadi menggeras "kayaknya....tasya... Ba...bakal di bully ha... Habis habisaa..." lanjutnya
Emosi abadi sudah di ubun ubun, ia menggepalkan tangannya kuat, rahangnya menggertak menandakan pria itu sangat marah, tak luput mata hitam lekatnya sangat tajam membuat laki laki di depannya enggan menunggak menatapnya.
Tanpa basabasi, abadi berlari begitu cepat menuju gudang, ia tidak mau tasya terluka sedikit pun dan laki laki yang memberitahunya tadi bisa bernafas lega dengan terbaring ke tanah , karena benar jarak antara gudang belakang ke parkiran cukup jauh dan membutuhkan tenaga ekstra apalagi ia tadi berlari, namun itu membuatnya lega telah memberitahu kepada abadi tentang kejahatan michelle dkk.
Di gudang, sudah ada michelle dkk yang sudah siap untuk membully habis habisan tasya, namun sebelum itu mereka ingin terlebih dahulu melampiaskan kekesalan mereka dengan merocoss tidak jelas dan bentakan demi bentakan mereka lontarkan yang akan membuat tasya takut.
Disana tasya di ikat pada sebuah kursi dan tasya hanya bisa pasrah, ia sudah tidak berdaya lagi, ia sudah melawan namun dengan peran yang ia mainkan ia tidak bisa lebih. Lagi pula tasya bisa saja tidak mikirkan perannya tadi dan memberontak, namun michelle bersama teman temannya dan tasya hanya sendiri, ia bisa apa?
Saat tasya keluar dari toilet dan hendak menuju parkiran,tiba tiba seseorang telah menggunci tangannya dari belakang membuat tasya terkejut bukan main. Dan di sana munculah sosok michelle dkk, membuat tasya percaya jika ini rencana mereka. Michelle tersenyum sinis kepada tasya dan tasya sangat tidak percaya jika michelle tiba tiba menjambak rambutnya dan menamparnya beberapa kali. Tasya sempat memberontak namun, teman teman michelle memegang tangannya erat dan ia tidak bisa apa apa,menjerit pun percuma karena semua orang sudah tidak ada lagi di sekolah. Dan sampailah mereka di sini, di gudang yang sepi dan tidak ada orang yang membantu tasya.
Michelle menaikan dagu tasya "gue binggung sama lo, lo tuh udh jelek, cupu, centil, bodoh! Dan ngak tau diri!!" michelle melepaskan dagu tasya begitu saja.
Lagi, michelle menjambak rambut tasya kuat yang mampu membuatnya meringis menahan sakit "gue udah beberapa kali bilang ke elo! Jangan pernah deketin abadi lagi! Tapi lo masih aja ngk nurut! Lo ngk takut sama gue? Apa lo nantangin gue?!!" kesal michelle dan melepaskan jambakkan rambut tasya dan menatap gadis depannya itu dongkol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Geeky Girl
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!] Seorang gadis cantik dengan berjuta kebahagiaan yang di milikinya, namun ingin merasakan kehidupan yang sederhana dan merubah dirinya seperti orang biasa dengan menjadi geeky di sekolah. lelaki tampan nan gagah yang mem...