𝕃𝕚𝕥𝕥𝕝𝕖 𝕐𝕠𝕠𝕟𝕚𝕖 pt.2

839 73 2
                                    

Lanjutan cerita Little Yoonie~
Selamat membaca~


-Hoseok POV-

Sudah sebulan ini aku menjadi caretaker Yoongi, selama sebulan ini jika dia hanya bersama ku dia akan otomatis menjadi little dan bermanja-manja dengan ku, itupun akan terjadi hanya di apartement. Ia biasanya akan normal kembali jika dia akan bekerja ataupun bertemu orang lain.

.

"Oppa~~" Yoongi tiba-tiba datang dengan onesie kucing sambil membawa plushie kucing hitam favoritenya yang ku belikan untuknya dua minggu yang lalu, yang entah sejak kapan ia juluki 'Seokkie', dari nama ku. Ia terlihat sedih dan menundukkan kepalanya.

"Humm? Ada apa Sugar? Sini duduk!" Aku menepuk paha ku, menyuruh nya duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Humm? Ada apa Sugar? Sini duduk!" Aku menepuk paha ku, menyuruh nya duduk. Ia pun menuruti ku dan duduk di paha ku. Aku mengelus kepalanya lembut. "Ada apa hum?" Aku mengulang pertanyaan ku.

"Seokkie teluka Oppaa!!" Yoongi merengek padaku sambil sedikit terisak.

"Hei...hei...kenapa kamu menangis Sugar? Ada apa dengan Seokkie?" Aku masih mengelus kepalanya lembut.

Ia menunjukkan boneka kucing nya padaku, ternyata di bagian telinga kiri dan tangan kiri nya robek sampai keluar busa nya.

"Seokkie teluka Oppa! Seokkie pasti lagi kecakitan Oppa! Tolong bantu Seokkie Oppa!" Ia menangis semakin keras.

"Jangan menangis Sugar! Aku akan mengobati Seokkie tenang saja" Aku mengusap lelehan air matanya.

"Benalkah?" Matanya terlihat berbinar-binar. Aku pun hanya mengangguk.

"Apa kau ingin mewarnai saat aku mengobati Seokkie?" Aku menatap nya lembut. Ia otomatis menganggukkan kepalanya semangat. Ia pun memberikan 'Seokkie' padaku dan langsung turun dari pangkuanku dan mengambil alat mewarnainya di rak dekat TV dan mulai duduk nyaman di karpet berbulu di depan TV. Aku hanya tersenyum melihat keimutannya.

Aku pun mengambil 'Seokkie' dan ke arah rak untuk mengambil alat menjahit. Dan duduk di sofa dekat Yoongi agar aku masih bisa mengawasinya. Sebelum aku mulai menjahit, aku mengisi sippycup milik Yoongi dengan apple juice, dan menaruhnya di depan Yoongi.

"Gomawo Oppa!" Ia pun langsung meminumnya. Aku tersenyum dan mengelus kepalanya.

Aku pun duduk di sofa, mencari jarum dan benang warna hitam di kotak jahit dan mulai menjahit telinga dan tangan 'Seokkie'. Aku pun berencana menambahkan pita merah di leher 'Seokkie' saat aku melihat ada potongan sisa pita merah di kotak jahit.

*skip time*

'Huft...akhirnya selesai juga!' Aku merasa senang dengan hasil jahitan ku.

Saat aku melihat ke arah Yoongi, tenyata ia sudah tertidur pulas di atas buku mewarnainya, wajah tertidurnya sangat terlihat polos. Saat aku melihat jam dinding aku baru sadar ini sudah waktunya Yoongi tidur siang.

Aku pun menyingkirkan kotak jahitnya dan menggendong Yoongi, dan tidak lupa membawa 'Seokkie' serta ke kamarnya.

Di kamarnya aku langsung membaringkannya dan menaruh 'Seokkie' di sebelahnya. Seperti menyadari kalau itu bonekanya, ia langsung memeluknya. Aku pun mengecup dahinya dan kembali ke ruang tamu untuk membersihkan peralatan mewarnai Yoongi, dan mencuci sippycup Yoongi.

Setelah selesai mencuci, aku pun bersantai di sofa depan TV. Kenapa aku tidak pulang saja? Karena kalau aku pulang, dan Yoongi nanti terbangun ia nanti pasti akan menangis jika dia tidak menemukanku di apartementnya. Aku pun menyalakan TV sambil meminum cokelat hangat.

*skip time*

Saat ini sudah sore menjelang malam, aku pun mulai menyiapkan makan malam, sederhana hanya potongan buah-buahan dengan mayonaise, tidak lupa susu untuk Yoongi, dan jus untukku.

*tiba-tiba*

"HUWEEEEE....OPPAAAAAAA!!!! OPPAAA DIMANA??? Yoonie takuuut!! Hiks..hiks.." Teriakan Yoongi dari arah kamar pun terdengar. Aku pun langsung menghentikan kegiatan ku memotong buah dan berlari ke kamar Yoongi.

Saat aku memasuki kamar aku melihat Yoongi terduduk di kasur nya sambil menangis terisak dan memeluk 'Seokkie' erat. Aku pun mendekatinya.

"Wae? Uljima~ Oppa tidak kemana-mana kok! Oppa tidak mungkin meninggalkan Yoonie" saat Yoongi melihat ku duduk di sebelahnya ia langsung melepaskan 'Seokkie' dan memelukku erat sambil masih terisak.

"Yoonie kila Oppa pelgi. Yoonie kila Oppa udah gak cayang Yoonie lagi, jadi Oppa pelgi. OPPA JANGAN PELGIII!!" Yoongi makin mengerat kan pelukannya dan menangis makin keras.

"Siapa yang bakal meninggalkan mu, hum? Oppa masih disini kok! Oppa tak mungkin membenci dan meninggalkan Baby Sugar nya. Apa Yoonie lapar? Mau makan buah?" Aku menghapus air matanya, menggendongnya dan membawanya ke arah meja makan. Ia masih terisak sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Saat aku mencoba mendudukkan nya di kursi meja makan, dia menolak dan ingin tetap digendong. Akhirnya aku duduk sambil memangku Yoongi sambil sesekali menyuapinya buah. Selesai menyuapi aku menyodorkannya gelas berisi susu. Selesai makan malam, aku menaruh piring dan gelas kotor di cucian piring, aku tak mungkin bisa mencucinya sekarang jika Yoongi terus menempel padaku tidak mau lepas.

Aku pun akhirnya menemani Yoongi menonton kartun favoritenya di TV. Ia tetap ingin dipangku oleh ku. Aku hanya mengelus kepalanya lembut. Akhirnya pun ia lebih fokus ke acara TV.

"Oppa..."
"Hum? Wae?"
"A...aku....aku menyukai Oppa!"
"Oppa juga menyukai Yoonie"
"Maksudku...aku ingin menjadi yeojachingu Oppa!"
"Eh? Kau serius Sugar? Oppa juga ingin menjadi namjachingu Yoonie, tapi Oppa tak ingin memaksa Yoonie"
"Yoonie serius Oppa! Mulai sekarang Oppa dan Yoonie pacaran! Oppa tidak boleh bersama yeoja lain! Nanti Yoonie cemburu, kalo Yoonie cemburu itu menakutkan!"
"Haha...baiklah! Kalau begitu namja yang boleh dekat dengan mu hanya Oppa. Kalau Yoonie ingin menjadi little hanya pada Oppa, ok?"
Yoongi hanya mengangguk.

-END




Ending nya aneh ya keliatannya? Soalnya emang bingung aja bikin ending buat cerita ini.
Aku harap kalian suka sama ceritanya~
Minta kritik dan sarannya dong~

-Kira

𝚂𝙾𝙿𝙴 𝙸𝙼𝙰𝙶𝙸𝙽𝙴𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang