𝕄𝕖𝕞𝕠𝕣𝕚𝕖𝕤 pt. 2

339 33 14
                                    

Yey akhirnya update lagi~
Btw karna aku gk begitu tau dan gk mau sotoy ttg Yoongi yg ada bagian robotnya gimana, jadi anggap aja udh selesai di install smua tuh di tubuh Yoongi heheh
Btw...Happy Reading~


*skip time*
-Author POV-
"Hah...baiklah...sudah selesai...kita tinggal memberinya sedikit aliran listrik dulu dan kita lihat reaksinya." Leo mengusap peluh keringatnya. Ia mulai memutar sebuah tuas perlahan dan aliran listrik kecil pun mulai mengalir di tubuh Yoongi. Hoseok yang duduk di seberangnya, melihat apa yang dilakukan Leo sejak hampir 3 jam yang lalu menampilkan raut khawatir.

Sudah sekitar lima menit Leo mengaliri sengatan listriknya. Namun belum terlihat tanda-tanda Yoongi bangun.
"Apa alirannya kurang kencang?" Hoseok menatap Leo.
"Tidak ini sudah cukup. Kalau lebih kencang lagi, tubuhnya bisa terbakar."
Hoseok sudah pasrah jika akhirnya akan gagal. Ia hanya menatap sedih cincin di jari tangan kiri Yoongi.

Tiba-tiba Hoseok terkejut saat melihat jari tangan Yoongi terangkat sedikit, dan lama  - lama bergerak. Hoseok menatap mata Yoongi, yang masih setia menutup, berharap - harap cemas. Tak beberapa lama, kelopak mata Yoongi terbuka perlahan. Hoseok yang melihatnya langsung menangis terharu, tidak percaya.

Leo langsung mencoba mendudukkan Yoongi dari posisi berbaringnya, dan memeriksa beberapa hal. Hoseok menunggu dengan sabar untuk bisa memeluk Yoongi. Tetapi Hoseok sedikit khawatir dengan raut wajah Yoongi. Ia hanya menatap kosong ke lantai, duduk seperti boneka porselen yang dipajang di rak.

"Sepertinya berjalan dengan baik semua, tapi...aku tak tau dengan memorinya." Hoseok dengan ragu mendekati Yoongi, yang tidak mendongak sekalipun saat ia mendekatinya.
"Yoongi-ya...chagi?" Hoseok dengan perlahan menyetuh telapak tangan Yoongi yang dingin.
Yoongi terlihat sedikit mendongak pada Hoseok. Menatapnya sejenak, dan berkata "Ho...se..ok?"
Hoseok tersenyum, untung saja Yoongi tidak melupakannya sepenuhnya.
"Ya...ini aku...kau merasa baik - baik saja kan?" Hoseok mengelus pelan tangan Yoongi.
Yoongi mengangguk dan tersenyum tipis pada Hoseok.

Tangan Hoseok terangkat, mengelus pelan pipi Yoongi, dan tersenyum cerah. "Kau mengingat siapa aku?"

Saat Yoongi merasakan hangatnya elusan halus di pipinya, matanya langsung berkaca - kaca. Awalnya ia hanya ingat sekelebat bayangan pria hangat di ingatannya. Yang ia ingat hanya namanya, dan senyum hangatnya. Tapi tanpa disadarinya ia langsung mengingat identitas pria itu. Dan sedikit kejadian sebelumnya.

Yoongi langsung memeluk Hoseok sangat erat, dan menangis sesenggukan. "Ho...hobiiiii...hiks...hobiiiii..."
"Iya...aku disini. Aku tak akan kemana - mana" Hoseok memeluk Yoongi tidak kalah erat dan sedikit menitikkan air mata.

"Well...sepertinya sesuatu hal terjadi dan membuat memorinya perlahan kembali. Kupikir belum sepenuhnya kembali. Tapi syukurlah ia mengingat siapa dirimu di hatinya." Leo merasa bangga berhasil menghidupkan Yoongi kembali.
"Terima kasih, Leo" Hoseok berbisik perlahan.
Leo terlihat sedikit kaget karena ini pertama kalinya ia mendengar Hoseok berkata seperti itu padanya. Leo hanya membalas senyuman dan mengangguk.

*skip time*
-Hoseok POV-
Setelah akhirnya Yoongi bisa di hidup kan kembali setengah, jam yang lalu, ia tidak mau lepas dariku. Aku sih tidak membencinya, aku malah gemas dengannya.

Dan juga karena Yoongi sudah satu tahun lebih tidak menggerakkan ototnya, kaki nya sedikit kaku, dan ia jadi susah berjalan. Awalnya aku langsung dengan senang hati membantunya jalan. Tapi sepertinya ia malah memanfaatkannya agar bisa di gendong seperti koala sepanjang hari ini oleh ku. Kalau aku mencoba menjauhkan dirinya dariku, ia akan langsung meremat baju ku, tidak mau lepas. Aku tertawa kecil melihat nya menjadi super manja padaku.

"Yoongi-ya~ kau tak mau lepas sebentar saja?" Aku bertanya pelan padanya. Saat ini aku sedang duduk di sofa ruang tv, dengan Yoongi di pangkuanku.
"Andwe...aku tak mau kehilangan dirimu lagi." Yoongi menatap ku sedih.
"Hei...kau kan sudah ada disini lagi, di pelukanku lagi. Tak ada yang perlu di khawatirkan lagi." Aku tersenyum manis padanya. Yoongi mengangguk pelan dan balas tersenyum manis padaku.

"Oh iya...aku belum sempat berkata padamu langsung" Hoseok melepas pelukan Yoongi padanya, dan mendudukan nya di sofa. Hoseok meraih tangan kiri Yoongi yang terselip cincin dari Hoseok di jari manisnya. Yoongi menatap Hoseok sedikit bingung.

"Berkata apa?"

"Aku tau kalau ini bukan momen yang tepat, dan kurang romantis. Sebenarnya saat kita berdansa di bawah bintang malam itu aku ingin bertanya satu hal padamu" Hoseok menatap Yoongi intens. Dan yang ditatap menunduk malu.

Hoseok mencium cincin yang ada di tangan Yoongi dan berkata...

"Will you marry me, Yoongi?"

Yoongi menutup mulut nya dan menangis terharu, mengangguk terus menerus menerima lamaran Hoseok.

Mereka berdua pun berpelukan erat. Hoseok mencium sekilas bibir pink Yoongi. Dan kembali memeluknya erat.

-END




Sequelnya segitu aja ya :v
Soalnya males bikin panjang2

Awalnya tuh sbnrnya aku mau bikin Yoongi tuh masih inget sama Hoseok tapi cmn sekedar inget nya klo Hoseok itu tuan nya, dan Yoongi maidnya. Tapi aku pikir klo kyk gt nanti chapternya jadi jauh lebih oanjang lagi jadi ya gini heheh😗

-Kira

𝚂𝙾𝙿𝙴 𝙸𝙼𝙰𝙶𝙸𝙽𝙴𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang