𝕌𝕟𝕥𝕚𝕝 𝕎𝕖 𝕄𝕖𝕖𝕥 𝔸𝕘𝕒𝕚𝕟 pt. 2

181 26 6
                                    

Yey~~~
I'm back yeorobunnnnn~~~
Gk usah pake basa-basi yah...
Happy reading~~




-Yoongi POV-
Setelah aku berhasil menyelinap sampai tangga rooftop, aku mendorong pintu ke arah rooftop perlahan takut membuat suara keras.

Ku lihat Hoseok sedang sibuk mengutak-atik sesuatu yang kelihatan seperti mesin. Ia sampai tak menyadari aku datang. Aku pun mendekatinya.

"Ya! Seokkiee!" Aku berteriak di terlinganya.
“AKH!! Noonaaaa..." Aku gemas melihat nya yang tiba-tiba mempoutkan bibir nya, berusaha terlihat kesal padaku.
"Aigooo...Seokkie kau imut sekaliii!" aku mencubit pipinya gemas.

"Anyway...mesin apa lagi itu? Kelihatan seperti JetPack Teleportation mu sebelumnya."

"Ya...tapi aku sudah mengupgrade nya!" Hoseok tersenyum lebar, merasa bangga.

"Upgrade?“

"Ya! Sekarang ini juga menjadi mesin waktu!"

"Kenapa kau sampai membuat mesin waktu? Ada kejadian memalukan yang mau kamu hapus?" Aku memperhatikan tombol warna-warni di mesin itu.

"Aku akan ke masa lalu!" Aku langsung mengalihkan pandanganku padanya.
"Dengan aku memutar dial ini ke warna biru, yaitu masa lalu, dan aku masukkan tanggal yang aku mau. Aku akan kembali ke waktu noona masih kelas satu SMA, jadi aku dan noona tidak akan di bully lagi karena kita seumuran! Aku hanya perlu mengaktifkan tombol merah ini, dan lompat, lalu aku sudah di waktu yang aku mau!" Hoseok tersenyum senang.

"Kalau kau kemasa lalu, bagaimana dengan diri mu di masa itu? Nanti ada dua Hoseok?"
"Tentu saja tidak! Kalau aku kembali ke masa lalu, Hoseok di masa itu akan otomatis menghilang, dan memori orang lain tentang Hoseok yang itu juga akan hilang" Hoseok menjelaskan.
"Oh iya...noona tolong jagain dulu mesinnya. Aku akan melihat tempat yang pas untuk landing." Aku mengangguk.

"Seokkiee!"
"Ne?"
"Apa memutar dial ini ke warna kuning akan ke masa depan?"
"Ya begitulah! Hati-hati noona! Jangan memencet tombol apapun di situ!"

Aku sebenarnya terpikirkan ide gila, aku ragu melakukannya, tapi kenapa tidak ku coba dulu?
Aku memutar perlahan dial nya ke warna kuning, masa depan, dan memasukkan tanggal 20 bulan xx tahun 20xx, dua tahun ke masa depan. Jadi saat itu Hoseok sudah kelas 3 SMA. Aku melakukan seperti apa yang tadi Hoseok katakan. Karena ini seperti JetPack, jadi hanya tinggal aku pakai seperti tas ransel.

Aku menyentuh tombol merahnya perlahan. Mendekati pinggiran rooftop, melihat gemerlap kota di malam hari. Aku menghembuskan nafas, merasa gugup.

"SEOKKIEEE!!!"
Hoseok menoleh pada ku dan membelalakkan matanya.
"Apa yang noona lakukan?!"
Aku tersenyum melihat nya. "Lebih baik aku saja yang ke masa depan Seokkie! Aku tak ingin kau kenapa-napa"

"Tapi noona—"

Aku pun memencet tombol merah nya dan buru-buru melompat. Tiba-tiba ada cahaya yang mengelilingi ku. Sebelum aku menghilang, aku berbalik pada Hoseok, dan tersenyum.

"Tunggu aku—"



-Hoseok POV-
"NOOONNAAAAAAAAAA!!!!!!!" Aku terlambat mencegahnya.

Untung saja aku sempat melihat di layar kecilnya tanggal nya. Aku tiba-tiba langsung merasa cemas. Bagaimana jika ia tidak bisa landing? Bagaimana jika mesinnya belum 100% berhasil? Dan yang paling ku takutkan...

Bagaimana jika aku melupakannya?

Aku langsung buru-buru berlari kembali pulang. Sampai rumah ibuku sempat memarahiku kenapa aku pulang sangat malam. Setelah bebas dari amarah ibuku, aku langsung membuka buku tulis random (yang kebetulan buku tulis matematika) dan menulis tanggal 20 bulan xx tahun 20xx dan jam nya juga, karena tadi dia lompat sekitar jam 7.30 malam, ia akan di masa depan jam 8.30 pagi.

Keesokan hari nya saat aku berangkat sekolah, aku melewati rumah Yoongi noona. Aku melihat papan nama rumah nya,

tidak ada nama 'Min Yoongi' di situ.

*ceklek*

"Ah...Hoseok-ah...sudah lama tidak bertemu! Bagaimana kabarmu?" Tiba-tiba ku lihat kakak laki-laki Yoongi noona, Min Geumjae, keluar rumah terlihat bersiap-siap akan berangkat kuliah.

"Um...hyung...apa kau tahu seseorang bernama Min Yoongi?" Aku ingin memastikan apakah memori tentang Yoongi noona benar-benar menghilang.
"Min Yoongi? Aku tak mengenalnya. Apa dia teman baru mu?" Aku kaget mendengarnya.
"A..ah...ya...begitulah...kukira hyung mungkin mengenalnya. Anyway...gomawo hyung...aku titip salam pada paman dan bibi" aku pun langsung pergi, bergegas ke arah sekolah.

Saat aku beranikan diri menanyakan ke teman sekelasnya noona, kelas 3-3, tak ada yang mengenalnya.

'Huft...sepertinya memang hanya tinggal aku yang mengingatnya.'

*skip time*
Sampai rumah aku buru-buru ke kamar dan  langsung banyak-banyak menuliskan kalimat

"Jangan lupakan Min Yoongi!"

Dan menempelkannya di seluruh dinding kamarku.

Aku melihat foto ku bersama Yoongi noona berdua saat sedang di taman bunga sambil tersenyum lebar ke arah kamera.

Semoga aku benar-benar tidak melupakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga aku benar-benar tidak melupakannya























*skip time*
*one week later*

Aku melupakannya.


Aku menatap bingung tulisan-tulisan diseluruh kamar ku. Dan mempertanyakan, siapa itu Min Yoongi?

Aku akhirnya membuang semua kertas-kertas itu ke tong sampah. Aku juga melihat figura foto ku di meja belajar sendirian di taman bunga.

Karena ku pikir wajah ku terlihat aneh di foto itu dan mengapa aku harus menyimpan foto wajah ku sendiri plus di figura di meja belajar ku?

-TBC




Segitu dulu yay updatenya~
Kutunggu komen2 dari kalian UwU

-Kira

𝚂𝙾𝙿𝙴 𝙸𝙼𝙰𝙶𝙸𝙽𝙴𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang