𝕊𝕙𝕖 𝕚𝕤 𝕀𝕟𝕟𝕠𝕔𝕖𝕟𝕥

410 35 1
                                    

I'm back~
Sbnrnya ini chapter nya udh di notes sejak lama, cmn karna baru pertama kali nyoba nulis genre kek gini jadi bingung plus agak males ngelanjutinnya.
So..happy reading~


-

Hoseok POV-
"Ada korban lagi? Ini sudah ke tiga kali nya...syukur lah mereka hanya terluka dan gegar otak ringan." Aku menaruh berkas kasus nya di depan ku. "Padahal tak ada keterkaitan mereka, para korban, satu sama lain. Persamaan nya mungkin hanya mereka sama-sama perempuan dan berwajah imut? Agh....bagaimana mungkin pelakunya ini susah di temukan. Kesaksian tiga korban itu pun juga tidak membantu banyak. Mereka bertiga tidak bisa melihat wajahnya."

"Apa benar-benar tak ada petunjuk lagi yang bisa membantu kita?" Aku mendongak kan tatapan ku kepada officer di depan ku.
"Maafkan aku, tapi memang hanya itu yang korban katakan. Mereka bertiga bilang jika orang yang memukul nya dengan tongkat besi adalah seorang pria, bertubuh tegap dengan tinggi sedikit lebih tinggi dari para korban yang tingginya sekitar 165 an."
"Huft...dan tak ada yang bisa melihat wajah nya karena gelap dan pelaku nya juga memakai masker, syal dan topi rajut. Seperti nya aku hari ini akan pulang cepat saja, aku merasa sangat lelah."
"Ah baiklah...hati-hati pulang nya~"

*skip time*
"Oppa aku siang ini akan belanja bersama Kookie ya! Aku tak tau akan pulang jam berapa tapi..." Tiba-tiba saja yeoja ini mengaget kan ku di ruang kerja ku.
"Baiklah...berhati-hatilah, kau tau kasus kejadian akhir-akhir ini kan? Kalau kau akan pulang telpon aku dulu ne?"
"Oppa lupa? Aku bisa dengan mudah menghajar pelaku nya jika ia muncul di hadapan ku dan Kookie!" Aku tertawa kecil saat yeoja di depan ku ini menunjuk kan kepalan tangannya.
"Aku tau bagaimana rasa nya pukulan mu itu, tapi kau dan Jungkook kan terlihat seperti salah satu target, terlihat imut dan polos... Jadi tetap lah berhati-hatilah ne, Sugar." Ku akui pukulan nya memang tidak main-main, dan jika sekilas lihat pun yeoja ini terlihat seperti gadis imut dan polos yang lemah. Dan sebenarnya ia itu gadis yang penakut.
"Ugh...oppa! Kenapa kau selalu memanggil ku seperti itu!"
"Wae? My Sugar merasa malu?" Aku tersenyum jahil padanya.
"Ugh...pokoknya jangan memanggil ku seperti itu di depan umum!" Yeoja itu langsung berbalik badan dan meninggalkan ruang kerja ku merasa kesal. Aku tertawa melihat nya.

Sebenar nya yeoja ini ada tunangan ku. Namanya Min Yoongi. Ia saat ini bekerja sebagai pemilik café terkenal di dekat kantor polisi tempat kerja ku. Walaupun ia sudah berumur 26 tahun, lebih muda dua tahun dariku, ia masih terlihat berumur awal duapuluhan. Dan Kookie atau Jeon Jungkook itu adalah sahabat nya dari kecil, ia sebenar nya adalah putri kedua dari keluarga kaya raya, tapi sejak kecil ia tak suka berbaur dengan orang kaya lainnya. Katanya sih membosankan.

"Yasudah ya oppa, aku pergi dulu~"
"Ah...kau akan naik apa?"
"Aku akan di antar supir pribadi nya Kookie! Tenang saja oppa!"
"Huft...baiklah...hati-hati~"

*skip time*
-on the phone-
"Sampai kapan kau akan selesai berbelanja chagi?"
"Tenang saja aku dan Kookie sudah selesai, ini mau ke mobil kok!"
"Saat ini aku dekat dengan mall tempat mu berbelanja, mau aku jemput saja?"
"Tak...apa..."

*BRUK*
"AAAAA!!"

"Hey! Chagi? Kau tak apa? Kenapa aku mendengar teriakan Jungkook?"
"I..itu...a..ada...yeoja yang kepalanya ber...darah banyak..."
"APA?! Tunggu disana aku akan datang!"
"Baiklah oppa! Ppali!!"

Aku pun langsung menginjak gas menuju mall tempat Yoongi berada. Saat aku sampai disana dan memarkirkan mobil ku, aku melihat kerumunan orang. Dengan memperlihatkan identitas ku sebagai polisi aku dapat dengan mudah melewati kerumunan itu dan menemukan Yoongi yang sedang memeluk Jungkook yang terlihat shock.

"Chagi...kau tak apa?" Aku mendekati Yoongi, memastikan keadaannya.
"Aku tak apa oppa, hanya kaget saja"
Aku tersenyum tipis khawatir melihat nya.

𝚂𝙾𝙿𝙴 𝙸𝙼𝙰𝙶𝙸𝙽𝙴𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang