🔄 𝕊𝕦𝕣𝕡𝕣𝕚𝕤𝕖 ?

237 21 2
                                    

[BONUS PART 2]
Ini adalah bonus part untuk chapter [Nurse & Patient] sebelumnya

Heyya aku kembali~~~
Aslinya tuh ceritanya udh pgn langsung selesai nulisnya...tapi tugas kuliah yang menumpuk menghantui ku (┳Д┳)
Karna berhubung tugas nya tinggal satu dan dl nya mayan lama ku lanjutin aja :v

Happy reading~~



⚠️ 𝒎𝒆𝒏𝒕𝒊𝒐𝒏 𝒐𝒇 𝒃𝒍𝒐𝒐𝒅

*Author POV*
Kejadian dinner date itu sudah terjadi hampir dua bulan yg lalu. Tapi sampai sekarang Hoseok tak pernah bosan kalau melihat cincin indah yang melingkar di jari manisnya.

"NONA MIN!!"

Hoseok terkaget dengan suara teriakan yang ternyata berasal dari kepala perawat Young yang tiba-tiba saja sudah berdiri di sebelahnya, menatapnya tajam.

"Aku tau kau sedang senang-senangnya...tapi kau sampai mengabaikan tugasmu! Kau di perlukan di bagian Emergency sekarang!!"

"Ah..ah...BAIKKKK!!" Hoseok segera berlari kencang ke bagian Emergency rumah sakit.

Saat Hoseok teringat jika tadi pagi Yoongi bilang ia akan seharian di bagian Emergency karena kekurangan staff, Hoseok jadi langsung semangat dan ingin bertemu dengannya. Namun seperti nya untuk saat ini ia tak bisa bebas, karena sepertinya banyak pasien yang menunggu di ruang tunggunya

*skip time*
"Hahhhhh....capek sekali hari ini...." Hoseok akhirnya bisa duduk dan bernafas lega. Hari juga sudah mulai gelap saat Hoseok bisa beristirahat dan membeli minuman kaleng dingin di vending machine.

*TAP..TAP..TAP*

"Huh?" Hoseok menoleh saat ada suara langkah kaki mendekat. Saat ia menoleh, senyuman lebar langsung muncul di wajah Hoseok.

"YoonYoon!!" Hoseok berlari kearah suami nya dengan perasaan senang. Namun karena saking bersemangatnya Hoseok tersandung, untungnya suaminya dengan sigap menahan tubuhnya.

"Berhati-hatilah! Kau ini—" saat Yoongi niatnya ingin menepuk pelan kepala Hoseok, ia terkejut saat merasakan dahi Hoseok yang sedikit menghangat.

"Apa kau demam, Seokie?" Yoongi menaruh punggung telapaknya di dahi Hoseok.

"Sepertinya iya...aku sedikit merasa badanku hangat..."

"Apa kau sudah makan siang?"

Hoseok menggeleng pelan. "Aku tak ada waktu untuk istirahat, lagipula aku tidak lapar.....OH!! Apa Yoonie khawatir pada ku?" Hoseok jadi tersipu memikirkan Yoongi yang khawatir padanya.

"Sepertinya kau baik-baik saja ya..." Yoongi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya yang terkadang ekstra ini.

-

"Dokter Min!! Ada emergency!" Tiba-tiba ada seorang perawat yang menghentikan acara bermesraan SOPE. Hoseok segera melepaskan pelukannya dan menunduk malu ketahuan bermesraan di tempat kerja.

Hoseok dan Yoongi segera berlari ke arah ruangan periksa. Sesampainya di sana, ternyata ada seorang anak laki-laki yang terlihat berumur 10 tahun dengan tangan penuh darah di penuhi pecahan kaca, yang menangis kesakitan di pelukan ibunya. Ternyata anak itu terluka karena kecelakaan saat ia mengendarai sepeda.

"Mama...." Anak itu menangis keras sambil melihat tangan berlumuran darah nya dengan tatapan horor. "Tolong anak saya dok..." Ibu nya menatap kami dengan tatapan sendu.

"Hoseok! Ambilkan kain kasa dan pinset!" Hoseok mengangguk sekilas dan segera bergegas ke lemari supply di pojok ruangan, sedangkan Yoongi mencoba menenangkan anak itu yang kembali menangis kesakitan. Saat Hoseok kembali dengan barang yang dibutuhkan, Yoongi segera menaruh tangan anak itu di tray disebelahnya dan mulai membersihkan pecahan kaca dari tangan anak itu. Yoongi berusaha melakukannya selembut mungkin, tapi sang anak tetap saja merasa kesakitan.

"Jimin...bertahanlah! Mama ada disini!"

Hoseok yang melihat wajah resah ibu nya yang melihat anaknya kesakitan, tanpa sadar mengatakan, "Eommonim...jangan khawatir...dokter Min adalah dokter pencabut serpihan kaca terbaik di rumah sakit ini...Jiminie akan baik-baik saja" mendengar itu ibu tersebut terlihat sedikit lega dan tidak terlalu khawatir.

-

Setelah luka dan tangan Jimin di bersihkan dan diperban, Hoseok dan Yoongi menyambut kepergian ibu dan anak tersebut.

"Noona bye bye! Terima kasih ne!"
"Terimakasih! Kami sangat beruntung ada dokter pencabut serpihan kaca terbaik dan seorang perawat baik hati yang membantu kita"

Hoseok tersenyum mendengarnya dan balik melambaikan tangannya pada mereka, sedangkan Yoongi hanya dengan wajah datarnya tersenyum tipis. "Bye bye! Jiminie hati-hati ne!"

"Tidakkah kau senang akhirnya ada yang memujimu sebagai perawat??....." Yoongi menatap Hoseok dengan tatapan jahil.
"Yoonie jahat! Aku pernah dipuji seperti itu juga kok sebelumnya"
"Yah...tapi aku sekarang adalah 'dokter pencabut serpihan kaca terbaik' huh?"
"Hehe...Yoonie memang terbaik di segala hal..." Hoseok bergelayut manja di pelukannya.

"Dokter Min! Ada emergency lagi!" Hoseok melompar kaget saat ada seorang perawat berteriak.

"Huft...hari ini sibuk sekali..." Hoseok mengiyakan ucapan Yoongi dan segera berlari kecil mengikutinya.

*skip time*
Saat pekerjaan sudah mulai mereda, hari sudah berganti.

"Terima kasih! Berkat kalian akhirnya pasien di bagian emergency cepat teratasi..."
Hoseok dan Yoongi mengangguk. Mereka sudah bersiap untuk pulang.

"Baiklah...Seokkie kau ingin makan di rumah atau kita beli sesuatu?" Yoongi menoleh ke Hoseok.
Hoseok tampak berpikir sejenak, namun tiba-tiba pandangannya terlihat kabut.
"Seokkie? Ada apa?" Yoongi mendekati Hoseok saat melihat tubuh Hoseok yang sedikit oleng.

"Ah...Yo...Yooni—"

*BRUKKKK*

"SEOKKIE?! SEOKKIE! SADARLAH!! HOSEOKKKK!" itulah suara terakhir yang di dengar Hoseok sebelum semuanya menjadi gelap.

-Hoseok POV-
Saat aku membuka mata, cahaya silau langsung menyambut ku.

"Seokkie? Kau sudah sadar?!" Saat aku menengok kesamping, aku melihat kedua orang tua ku dan Yoongi.

"Ugh...eomma...aku kenapa?" Aku mencoba duduk sambil menahan rasa pusing di kepalaku.

"Kau tadi pingsan di rumah sakit setelah selesai kerja" eomma Yoongi menjelaskan.
"Kau terlalu bekerja keras sih..." Appa ku memperingatiku.

"Yoongi bilang kau kemarin tidak makan dari siang ya? Kau bahkan sekarang jadi demam..." Eomma ku menaruh punggung tangannya di dahiku.
"Um...sepertinya begitu..."
"Kalau begitu ini minum...eomma selalu bawa obat penurun panas di tas eomma..." Eomma Yoongi merogoh tas nya dan mengulurkan obat tablet pada padaku.

Saat aku hendak menerima obatnya, Yoongi menahannya.

"Tunggu!! Tahan obatnya..."

"Eh...kenapa?" Aku bertanya bingung.

"...." Yoongi menatap ku sebentar.

"Hoseok...saat ini......

Apakah kau sekarang hamil?"


"Eh?" Aku dan yang lainnya menatap Yoongi tak percaya.

Saat aku tersadar...

"APAAAAAA?!?!"


-END




gak bakal ada lanjutannya ya~~
Diriku masih sedih anime yang ku tonton udh tamat di season 4 (T▽T)
Pgn ada sequelnya yaampunnn

Btw ff sebelah ku pause dlu ya [sampai waktu yang belum di tentukan....]

Sbnrnya alasan kedua selain tugas kuliah yg menumpuk ntah kenapa aku sedang di mode reader...jadi lagi pgn nya nyari bnyk cerita di wp buat dibaca dan gk mikirin nulis dlu heheh

Mohon maklum yay~~

-Kira

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝚂𝙾𝙿𝙴 𝙸𝙼𝙰𝙶𝙸𝙽𝙴𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang