ℂ𝕠𝕞𝕗𝕠𝕣𝕥 ℤ𝕠𝕟𝕖

395 35 5
                                    

Akhirnya aku bisa update setelah sekian lama
Happy reading~


-Yoongi POV-
"Aku pulang~"

Saat aku mendengar suara nya aku langsung menghentikan memotong sayur untuk makan malam.

"Oppa! Bagaimana harimu? Apa...KAU BAIK-BAIK SAJA KAN OPPA?!" aku terkejut saat melihat kemeja yang ia pakai terkena banyak cipratan noda merah yang terlihat seperti darah. Kemeja nya yang tadi pagi seingat ku berwarna putih sekarang berubah menjadi merah.

"Aku tak apa...ini bukan darah ku. Aku barusan harus menyelesaikan sesuatu. Ada musuh yang tiba-tiba menyerang saat aku mengurus pertukaran barang. Untung saja aku membawa banyak penjaga, jadi aku bisa menutup mulut nya" aku bernafas lega saat tahu ia tidak terluka sama sekali.
"Kau bersihkan dirimu dulu oppa! Setelah itu kita makan malam, ne? Aku sudah menyiapkan kimchi favorit mu" aku langsung mendorongnya menaiki tangga menuju kamar.
"Jjinja? Kimchi ala Yoongi? Baiklah! Aku akan mandi cepat!"

Aku tertawa melihat nya langsung berlari kearah kamar dan melanjutkan memotong sayur.

Aku tak menyangka setelah aku terbebas dari "orang" itu aku bahkan masih bisa bertahan hidup sampai sekarang. Aku lega ia seperti nya belum bisa menemukanku. Kalau Hoseok saat itu tidak menolong ku, aku tidak tau akan kemana lagi. Awalnya Hoseok memang menganggap ku sebagai asistennya untuk pekerjaan berbahayanya ini, tapi entah sejak kapan ia mulai menyukai ku, dan akhirnya memintaku menjadi pacarnya.

Aku awalnya tak menyangka orang sebaik Hoseok adalah bos mafia yang paling ditakuti. Aku sudah sering melihat nya menyiksa dan membunuh targetnya di depan mataku. Sebelum bertemu Hoseok aku sudah pernah terseret di dunia gelap ini sebelumnya dengan "orang" itu, tapi aku melarikan diri saat tahu sisi asli dari "orang" itu. Dan tak menyangka di tolong oleh orang yang bekerja dengan dunia gelap lagi.

*tap..tap..tap*

Saat aku menaruh piring di meja makan aku melihat Hoseok belari menuruni tangga dan langsung duduk manis ingin menikmati makan malamnya. Aku tersenyum padanya dan duduk di hadapannya.

"Hmmm...masakan mu memang yang terbaik chagi!" Kulihat ia semangat sekali makannya. Aku tertawa saat melihatnya seperti anak kecil.
"Pelan-pelan makannya oppa..."

Aku senang melihat nya selalu menikmati masakan yang hampir setiap hari kubuat untuknya. Semenjak ia merasakan masakan ku, ia langsung menyukainya dan memintaku untuk memasak untuknya setiap hari. Para maid yang dulu nya selalu memasak, jadi lebih sering membersihkan rumah besar ini. Dan dapur pun jadi seperti dibawah kuasaku saat ini. Saat malam hari para maid akan tidur di bangunan yang terletak di taman belakang, jadi setiap malam bangunan utama hanya aku dan Hoseok berdua saja, dengan para penjaga yang ada di luar bangunan. Hoseok juga selalu berkata kalau aku bebas melakukan apa saja di rumah yang besar ini, dan yang terpenting jika ingin keluar rumah harus ada paling tidak 2 bodyguard yang mengikuti.

Melihat Hoseok aku jadi ingat sesuatu. 'Kapan ya Hoseok akan melamarku? Apa ia tak ingin hubungan yang lebih serius?' Batinku. Hubungan ku pun terlihat baik-baik saja, selalu terlihat mesra setiap hari. Aku memperhatikan promise ring yang melingkar di jari manis ku dan di jari manis Hoseok, cincin ini diberikan Hoseok pada ku saat kencan pertama kita.

 Aku memperhatikan promise ring yang melingkar di jari manis ku dan di jari manis Hoseok, cincin ini diberikan Hoseok pada ku saat kencan pertama kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Huft...kapan ya cincin ini akan di ganti oleh Hoseok saat ia melamarku?'. Aku menghela nafas.

"Hum?? Chagi kau kenapa? Kenapa kau terlihat sedih seperti itu?"
"Eh? Ah...aku tak apa. Aku hanya merasa kesepian, akhir-akhir ini kau selalu sibuk bekerja. Apa besok kau ke markas? Aku boleh ikut?" Aku memelas padanya.
"Maaf aku terlalu sibuk. Baiklah kau boleh ikut besok. Kau pernah bilang kau mahir mengunakan pistol kan? Aku besok akan menemanimu."
"Ah...ya...aku sebelum nya pernah mengunakannya. Tapi mungkin tidak sehebat kau oppa, aku sejauh ini hanya pernah menembak target yang diam, tidak sebanding dengan mu."
"Aku pikir kau akan lebih mahir daripadaku kedepannya. Baiklah kita istirahat sekarang, biarkan para maid yang mencuci piring kotornya." Aku mengangguk dan mengikuti nya menaiki tangga menuju kamarnya.

-TBC




Cerita ini sebenernya hasil brainstorming aku sama temen ku. Semoga kalian suka cerita mafia au nya 😘

-Kira

𝚂𝙾𝙿𝙴 𝙸𝙼𝙰𝙶𝙸𝙽𝙴𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang