Bruk!!!
"Gwaenchanayo?"
Chanmi menatap namja tersebut, ah dia malu sekali. Sebab, ia terjatuh karena tersandung batu.
Soobin juga menghampirinya, menatap khawatir Chanmi. Yeoja itu hanya ingin menangis saja sekarang rasanya, bukan karena sakitnya tapi malunya tak terkira.
"Soobin-ie, bisa aku lihat merch yang paling kau sukai diantara yang kau beli ini?" -Ch
"Tentu saja, ini!"
Chanmi menatap barang itu, yang ada di tangannya. Padahal hanyalah sebuah kain yang panjangnya seperti taplak meja. Bergambar bts, dan juga printilan yang bergambar Jin BTS.
Chanmi, mendongak melihat namja tinggi ini. Chanmi tersenyum jahil, lalu berlari sekencang nya. Membawa kabur merchandise itu. Sebut saja namanya handbanner.
"Yaa!!! Soobin-ie, kejar aku kalau kau mau mendapatkan kembali barang ini."
Soobin mendengus kesal, mengejarnya dikerumunan orang yang ramai? Sebenarnya tak ingin mengejar, namun yang dipegang Chanmi adalah limited jadilah Soobin mulai berlari juga.
Chanmi hanya tertawa dan terus berlari saat melihat Soobin sudah menggerakkan kaki panjangnya. Sampai tak sadar bahwa ada batu didepannya dan membuatnya tersandung dan jatuh.
"Ah, Chanmi-ya. Sudah aku katakan, kau menyebalkan sekali. Kemarikan handbanner ku."
Chanmi memberikannya begitu saja, kepalanya masih tertunduk dan tak bergerak sama sekali. Chanmi mendongak melihat namja itu. Tapi bulir air mata itu membuat penglihatannya blur.
"Kita pulang sekarang!" ucap seseorang, sepertinya kerabat namja yang berada di depan nya itu.
Lalu, namja itu pergi begitu saja. Padahal, Chanmi belum melihat wajahnya, tapi yang Chanmi ketahui adalah namja itu memakai kursi roda.
"Ayo! Kita pulang juga Soobin-ie," lirih Chanmi.
Soobin membantunya berdiri lalu mereka pulang.
◦•●◉✿ M 💛 S ✿◉●•◦
Jimin langsung menyeret Jungkook dan Taehyung setelah menutup telponnya dengan Jin. Jimin benar-benar panik saat itu juga, jadi dia terburu-buru dan tak tau kalau Jungkook sedang berbicara dengan seseorang.
"Ah Jimin-ie... Padahal Jungkook sedang berbicara kepada seorang yeoja," ucap Taehyung jengkel.
"Wah... Jinjayo? Bagaimana bisa?" tanya Jimin, takjub.
"Hyung, aku hanya bertanya dia baik-baik saja atau tidak. Cuma itu saja kok, jangan pikir aneh-aneh deh," ketus Jungkook.
"Pffttt... Iya deh, iya. Tapi, apakah kau menikmati festival tadi? Taehyung, Jungkook?"
Jungkook dan Taehyung sama-sama tersenyum senang. Hal itu membuat Jimin ikut senang, karena dia merasa bisa menjadi hyung yang berguna juga.
Jimin semakin gugup saat sudah melihat rumah Jungkook di depan mata. Pembicaraan tadi hanya pengalihan dari rasa gugupnya.
"Ah eomma!"
Oke, Jimin sudah mulai berkeringat sekarang. Padahal cuaca di luar sedang dingin sekarang.
"Jimin, Taehyung, Jungkook. Masuk kedalam rumah!" titah Krystal.
Ketiganya hanya menurut, Taehyung dan Jungkook nampak biasa saja. Tetapi, Jimin, tidak bisa merasa tenang.
Jimin yakin, sepertinya malam ini dirinya akan tidur diluar. Tidak, mungkin dia juga diusir.
Hei, tidak mungkin Krystal ahjumma sekejam itu pikirnya.
"Kalian habis darimana?" tanya Krystal mengintimidasi.
"K—kami habis dari festival, ahjumma," cicit Jimin.
Taehyung dan Jungkook terheran-heran melihat Jimin yang gugup. Memangnya ada apa?
"Kalian tau kesalahan kalian kan?"
Jimin mengangguk, Jungkook dan Taehyung juga hanya bisa ikutan. Lalu, ibunya diam sejenak membiarkan ketiga namja muda itu makan. Walaupun Jimin sedikit susah menelan makanan tersebut.
"Setelah makan ikut ahjumma ke ruang tengah. Arraseo, Jimin-ah?" bisik Krystal saat Jimin sudah menyelesaikan makannya.
Jimin mengikuti Krystal menuju ruang tamu. Duduk disofa yang berseberangan. Krystal menghembuskan napas kasar.
"Jimin-ah, aku tau kau hanya ingin membuat adik-adikmu bahagia. Cuma, kau harus melihat waktunya. Saat ini, Jungkook sedang dalam masa beristirahat. Kau tau itu kan? Tetapi mengapa kau masih mengajaknya keluar? Aku percaya padamu, pasti kau akan menjaga kedua adikmu itu dengan baik. Aku tidak marah, cuma khawatir oke? Lain kali, ahjumma mohon jangan seperti ini lagi ya Jimin? Kau dengar kan?"
Jimin menundukkan kepalanya. Lalu mengangguk kecil dan berucap lirih, "nde ahjumma. Aku tidak akan melakukannya lagi. Mengulangi kesalahanku lagi."
Krystal lalu menepuk pundak Jimin dan memeluk namja itu. Bagaimanapun juga, Krystal sudah menganggap bts itu saudara Jungkook dan anaknya sendiri.
Jimin terharu atas perlakuan Krystal dan dia berniat sekali ingin pulang kerumah nya.
"Ahjumma, aku ingin pulang ke rumahku. Ingin berjumpa dengan orang tuaku."
Krystal mengangguk. "Kalau begitu aku juga akan ikut ya, Jimin-ie. Aku juga sudah kangen sekali dengan ahjumma Park." Rupanya itu Taehyung, tetapi semenjak kapan dia ada disitu.
"Kalian ngapain?!" tanya Jeon ahjussi. Membuat member bangtan kecuali Jungkook dan Jimin jatuh.
"Aku kira hanya kau yang menguping Tae. Rupanya para hyung juga kepo ya?" canda Jimin.
Membuat semuanya tertawa, walaupun terlihat sekali bahwa Suga yang wajahnya sudah memerah, malu.
"Kalian ini. Sebesar apapun kalian, tetap saja seperti anak-anak. Kyeopta~"
◦•●◉✿ T B C ✿◉●•◦
Annyeong haseyo~
Aku update nih, jangan lupa Vote ya😗. Info nih yeorobun, sepertinya senin depan adalah last chapter yang aku update.
Karena, aku mau hiatus. Mau UAS, akhir semester. Do'akan dapat nilai bagus, nde..?
Ah iya, semoga suka sama cerita yang aku pun bingung yang kutulis apa. Banyak typo(s) jadi mianhae kalau mengganggu kalian yang baca ya.
Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah 🌟.
Aku sayang kalian💕
Jaljayo💋
![](https://img.wattpad.com/cover/201607517-288-k753521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Story ✔
FanfictionIngat kata pepatah? "Kalau jodoh, takkan kemana" ©sooyuuul__ 💛Start: 18 Oktober 2019 💛End: 17 Juli 2020