"Wah gak mungkin. Sepertinya Jungkook itu emang udah ditakdirkan sama aku."
Mata Eunji melebar bibirnya langsung mengoceh mengucap kata-kata yang bahkan gak ingin di dengar siapapun.
"Ani, ani, aniyo!!! Jeon Jungkook oppa hanya milikku. Eonnie jangan sembarangan ya, kalau Jimin ya Jimin aja. Jangan ambil Jungkook! Bias itu satu, selingkuhan bias itu banyak," oceh nya.
Chanmi masih syok, tapi dia mengambil wall decor itu dan memperhatikan apakah rusak atau tidak. Chanmi menghela napas lega, untungnya barang tersebut kuat karena kalau rusak Chanmi mungkin akan merasa bersalah. Ini kan hadiah Soobin untuk nya, Chanmi tidak akan merusak barang yang orang beri.
"Ya terserah lah, aku sangat tidak perduli. Lagipula aku ga terlalu tertarik, mau Jungkook itu Hankook kek apa kek. Tapi kalau dimasa depan Jungkook jadi pacar atau mungkin suami aku, siap untuk kejang-kejang oke?"
Eunji mendengus napasnya kesal, lalu mendorong badan kakaknya itu untuk menyiapkan kamar untuknya, sepertinya malam ini Eunji akan menginap.
"Ya! Kau ini bisa sopan tidak sih? Aku ini eonnie, seharusnya kau menghormati ku. Mentang-mentang kau lebih tinggi dariku jadi kau seenaknya."
Eunji cengengesan dan memberikan tanda damai. Lalu dia bergumam, "bukan salahku kalau aku yang tinggi. Mungkin kau saja yang semakin pendek."
Chanmi menjewer telinga adiknya itu, sedangkan eomma dan appa hanya tertawa melihat keduanya.
"Ya! Kau benar-benar bikin kesal ya. Aku tak akan membelikan lagi merchandise bangtanmu itu, awas aja minta-minta!" -ch.
"Eonnie-yaa, ini sakit lepaskan dulu. Lagipula aku hanya bercanda, eonnie kan sangat cantik pasti dong akan membelikan adik yang imut ini koleksi merchandise."
Chanmi melepaskan jewerannya itu. Orang tua mereka pun pamit untuk pulang, Eunji tetap tinggal karena ingin menginap. Chanmi nampak acuh tak acuh melihat Eunji yang tidak mengikuti kedua orang tuanya malahan anak itu membaringkan dirinya di sofa dan menghidupkan televisi.
"Kenapa kau masih disini?" tanya Chanmi sinis. Chanmi duduk di sofa yang di baringi Eunji.
"Ah eonnie! Kau sangat berat, ya ngapain lagi aku disini kalau ga menginap. Aku akan menginap eonnie, jadi siapkan kamar untukku oke?"
Chanmi menggeleng keras. "Tidak, tidak! Kau sudah mengatakan ku pendek, sekarang ingin mengatakan aku gemuk? Dasar dongsaeng jelek! Aku tak akan memaafkan mu. Pulang sana mumpung eomma dan appa belum jauh!"
Eunji mendecak kesal, ada apa dengan kakaknya ini? Dia tidak terbiasa marah-marah. Kerasukan jin mana nih?
"Eonnie, mianhaeyo, aku tadi cuma bercanda loh. Biarkan aku menginap nde? Lagipula aku juga mau berbicara sesuatu sama eonnie, ini sangat penting."
Chanmi memutar bola matanya, gak tau apa yang terjadi padanya hari ini. Dia seperti hanya ingin marah saja semenjak ngeliat wall decor tadi.
"Apa cepat lah?!" -ch.
"Eonnie aku dengar dari grup army bangtan akan melangsungkan tour bulan depan. Katanya Jungkook juga sudah mulai pulih, aku juga membaca artikel gitu. Jadi, aku ingin mengajak eonnie nonton konser bersamaku. Eonnie mau?" -ej.
Chanmi nampak seperti berpikir dan itu memberi harapan untuk Eunji. "Ani, kau cari saja teman lain!" Harapan itu pupus saat melihat Chanmi berkata dengan mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Story ✔
FanfictionIngat kata pepatah? "Kalau jodoh, takkan kemana" ©sooyuuul__ 💛Start: 18 Oktober 2019 💛End: 17 Juli 2020