Reaksi Chanmi tidak pernah terlintas dipikiran Hankook sama sekali. Hankook pikir Chanmi akan malu-malu dan ingin memulainya juga, namun ekspetasi tidak sesuai dengan realita yang ada. Chanmi justru menatap Hankook tak percaya dan pergi begitu saja meninggalkan makanan yang masih tersisa. Juga meninggalkan Hankook yang tak bisa berkutik lagi.
Chanmi berlari sekuat tenaganya. Benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. Chanmi bukan tipe yang jual mahal, cuma dia tak habis pikir seorang namja yang bahkan baru mengenalnya ingin memulai suatu pendekatan.
Chanmi bahkan tau bahwa besok ia akan kembali ke Seoul. Lagipula namja yang bernama Jung Hankook itu juga akan sering keluar-masuk rumah sakit, kakinya belum sembuh dan bisa-bisanya dia nekat menemui Chanmi.
Chanmi merutuki dirinya saat sampai rumah. Yeoja itu tak enak hati kepada Hankook yang dia tinggalkan begitu saja. Chanmi mengirim pesan untuk terakhir kali lalu memblokir Line Hankook dan menghapusnya dari kontak. Tidak boleh ada yang lebih jauh diantara mereka, tujuan Chanmi ke Busan hanya untuk liburan bukan menjalin kasih.
Walaupun penasaran dengan jawaban Hankook Chanmi tetap kukuh pada pendiriannya. Lagipula kontak Hankook sudah di blokir bahkan dihapus, jadi rasa penasaran itu tidak bisa dia ubah.
Nenek Chanmi bahkan tidak ada di rumah pesannya dia pergi ke rumah Soobin. Jadi, Chanmi juga tidak mempermasalahkan itu. Chanmi pergi ke kamarnya dan mulai membereskan pakaian. Besok pagi, dia akan ke stasiun. Mengambil jam pertama kereta menuju Seoul.
Chanmi benar-benar berharap perjalanannya akan lancar sampai menuju rumahnya di Seoul nanti.
"Seoul, aku akan pulang!"
◦•●◉✿ M 💛 S ✿◉●•◦
"Apa-apaan, reaksinya itu?! Yeoja itu menolak Jeon Jungkook? Tidak bisa dipercaya! Ahhh!!!"
Jungkook menatap meja depannya frustasi. Alhasil dia menelpon seseorang untuk menjemputnya pulang. Jungkook benar-benar salah mengambil keputusan. Bahkan saat sudah di mobil sekalipun tetap merasa kesal. Hingga mobil yang di naikinya berhenti bukan dirumahnya melainkan rumah sakit.
Bodyguard meminta Jungkook mengganti pakaian dan menggunakan topi beserta maskernya. Jungkook tak habis pikir, bukannya dia sudah sembuh? Bodyguard itu membawa Jungkook masuk lewat pintu belakang agar tidak ada paparazi yang melihatnya.
Jungkook sampai di ruangannya. Melihat ibu, ayah beserta managernya menatapnya marah.
"Jungkook-sshi! Kemana saja kau? Seharusnya kau lebih berhati-hati, kondisimu belum pulih. Kau belum bisa berjalan dan sekarang malah keluyuran? Siapa yang kau temui? Pacar?"
Jungkook menatap manajernya kesal, bagaimanapun dia malas berdebat hari ini. Jadi Jungkook memutuskan untuk diam dan membiarkan para orangtua itu memarahinya.
"Sudahlah biarkan aku istirahat, besok aku ingin langsung saja belajar berjalan. Aku tak bisa begini terus, aku rindu ARMY."
Jungkook mengaduh saat manager Song menyentil dahinya. Manager yang narsis ini malah memarahinya karena Jungkook tidak memperhatikan makannya.
"Kau ingin sembuh kan? Bertemu ARMY kan? Minum obat! Biar cepat sembuh dirimu itu."
Ibu dan ayah Jungkook hanya membiarkan Jungkook terkena marah seperti itu, lagipula Jungkook pantas mendapatkan nya. Sedangkan Jungkook hanya membuat ekspresi muka yang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Story ✔
FanficIngat kata pepatah? "Kalau jodoh, takkan kemana" ©sooyuuul__ 💛Start: 18 Oktober 2019 💛End: 17 Juli 2020