💛 𝐓𝐢𝐠𝐚 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐬

105 11 0
                                    

"Loh oppa?"

Eunji terkejut saat membuka pintu yang dilihatnya adalah mantan pacar kakaknya. Eunji muak ia mau menutup pintunya lagi tetapi ditahan oleh namja tersebut.

"Dengarkan oppa dulu Eunji, aku masih benar-benar mencintai eonnie mu. Tolonglah oppa."

Eunji menaikkan alisnya, berdecak lalu membuka pintu membiarkan namja itu masuk. Dipersilakan duduk, sekasar-kasarnya Eunji dia masih punya sopan-santun.

"Jadi ada perlu apa oppa kemari?" tanya Eunji, meletakkan minuman diatas meja dengan kasar.

Jangan salahkan Eunji, salahkan namja didepannya ini yang telah membuat kakak satu-satunya sedih sehingga Eunji melupakan tata krama nya itu.

Sedari tadi namja itu hanya terdiam saja menunduk, membuat Eunji kesal karena waktu yang dia punya terbuang. "Changbin oppa, kalau tak ada perlu lebih baik pulang saja. Aku masih harus bersih-bersih kamar."

Changbin menarik napas panjang, lalu menatap sendu Eunji. "Tolong beritau oppa dimana eonnie mu. Aku ingin memberikan penjelasan. Tolong, sekali ini saja. Aku benar-benar tak bisa jauh darinya."

Eunji memutar bola mata, tak cukupkah menyakiti kakaknya selama ini? Diam-diam Eunji menatap keadaan Changbin yang cukup berantakan. Mantan kakaknya itu adalah tipe namja yang paling rapi yang pernah dilihatnya, namun kali ini dia terlihat berantakan seperti gelandangan.

"Maaf oppa, eonnie harus bahagia. Sepertinya oppa sudah membuat luka besar bagi eonnie. Carilah yeoja lain! Masih banyak yeoja diluar sana, kau bisa mencari yang lebih baik daripada eonnie."

Changbin menggeleng lalu menyatukan kedua tangannya. Memohon kepada yeoja yang lebih muda darinya ini. "Tolong oppa Eunji. Aku mohon, beritau. Aku janji, jika Chanmi memintaku untuk pergi maka aku akan pergi. Aku janji, tak akan menampakkan diri lagi. Tapi kumohon, sekali ini saja. Berikan aku kesempatan untuk menemui eonnie mu."

Eunji merasa iba, ya walaupun namja didepannya ini adalah orang yang sama yang telah menyakiti kakaknya tetap saja Eunji punya hati nurani. Eunji menghela napas, lalu menurunkan tangan Changbin. Semoga ini keputusan terbaik.

"Baiklah akan ku beritau. Eonnie, tidak berada di Seoul sekarang."

Changbin membulatkan matanya, fokus mendengar Eunji. "Dia berada di Busan, tempat halmeoni. Aku percaya padamu, jangan sakiti eonnie. Tepati janjimu oppa, jangan sampai kau melanggarnya."

Changbin mengangguk yakin, lalu berterima kasih kepada Eunji. Membungkukkan badannya berkali-kali. "Kamsahamnida, Eunji. Kau bisa pegang janjiku. Terima kasih banyak."

Eunji mengibaskan tangannya. "Yasudah, kau pulang saja sana! Aku masih mau mengurusi oppa-oppaku dikamar. Mereka tergeletak tak terurus. Sana-sana! Syuh syuh!"

Changbin menatapnya sinis lalu pamit pulang. Eunji menutup kembali pintunya lalu kembali ke kamarnya. "Baiklah, yang mana dulu yang mau dikerjakan?!"

◦•●◉✿ M 💛 S ✿◉●•◦


📍Busan

Mobil bangtan baru saja berangkat semenit yang lalu. Tinggallah Chanmi dengan air mata harunya. Dia beruntung mengenal orang seperti Hoseok, namja itu sangat baik.

"Baiklah, Kook. Aku pamit pulang kalau begitu, terima kasih atas undangannya."

Chanmi baru saja ingin pergi, tetapi tangan nya ditahan oleh Hankook a.k.a Jungkook. "Kau tak ingin mampir? Masuk dulu, eomma sudah menyiapkan minuman didalam."

Chanmi tersenyum menggeleng, yang namanya Jungkook tak akan pernah menyerah. Berkali-kali memaksa sampai akhirnya Chanmi menerima ajakannya.

"Annyeong, temannya Jungkook ya? Duduk dulu ya, minum dulu. Ahjumma pamit kebelakang dulu."

Chanmi mengerutkan keningnya, Jungkook? Apakah dia salah dengar? Melihat gelagap Chanmi, Jungkook menyuruhnya untuk minum. Jungkook mendengar ibunya tadi menyebut nama yang sepertinya terdengar familiar ditelinga Chanmi.

"Chanmi, diminum dulu. Oh iya, umurmu berapa tahun ya? Sepertinya kau lebih muda dariku," tanya Jungkook basa-basi mencairkan suasana yang canggung.

Chanmi tersenyum, mengangguk. "Aku 20 tahun, tebakanmu sepertinya benar bukan?"

"Ah bahkan kau lebih muda dua tahun dariku. Bagaimana bisa? Apakah kau harus memanggilku oppa?" candanya. Chanmi tak tau harus bersikap bagaimana, dia hanya tertawa garing.

Suasana masih canggung walaupun Jungkook sudah berusaha mencairkan suasana. Mereka hanya saling pandang dan berbalas senyum sedari tadi.

"Oh iya, kau liburan disini kan Chanmi? Kapan kembali ke Seoul?"

"Ah sepertinya aku masih seminggu disini oppa. Jadi, aku ingin sering-sering kesini kalau boleh."

Tiba-tiba ibu Jungkook menghampiri keduanya lagi. "Tentu saja boleh, cantik. Sering-seringlah main disini, lagipula anak ahjumma kesepian. Dia baru saja mengalami kecelakaan seminggu lalu. Ini masih berada dalam pemulihan. Kau bisa membantu nya kalau mau."

Chanmi tersenyum ramah. "Tentu saja, selama itu hal baik aku bisa membantu. Lagipula Hankook oppa anaknya baik, mungkin saja kita bisa akrab nanti."

Jungkook tersenyum hambar mendengar lontaran Chanmi. "Hari sudah mulai dingin nak Chanmi. Sepertinya salju pertama akan segera turun. Pakailah pakaian hangat nanti."

Chanmi tersenyum, melihat yeoja di depannya ini membuatnya teringat pada eommanya. Saat melihat arloji tak terasa sudah menunjukkan pukul 11.20 KST. Hal itu membuat Chanmi pamit pulang. Jungkook dan ibunya mengantar sampai ke gerbang lalu keduanya kembali masuk kedalam rumah.

"Mengapa kau memakai nama palsu sayang? Eomma sudah susah-susah memberi nama yang indah malah diganti-ganti."

"Eomma bukan begitu, kalau mencari nama memang susah. Mendapatkan nama palsu itu aja susah sekali, untung saja ada Suga hyung. Tapi ini demi kepentingan Kookie juga. Jungkook itu nama yang familiar, Kookie hanya tak mau kalau Chanmi mengetahui kalau Kookie adalah member Bangtan."

Ibunya menepuk pundak Jungkook menatap anaknya baik-baik. "Baik, eomma terserah padamu saja. Tapi eomma takut, misalnya saja kalian ada hubungan lebih lanjut. Kau telah membohongi nya diawal, jadi kau tau kan penyebabnya?"

Jungkook mengangguk. "Tapi eomma, hubungan apa yang akan kami jalin nanti? Tidak mungkin terjadi, percayalah."

Yeoja paruh baya itu tertawa. "Itu katamu, belum tentu takdir begitu Kookie sayang. Jangan menyesal diakhir ya, eomma sangat menyayangimu. Cepat sembuh dan istirahat lah."

Jungkook kembali ke kamarnya. Memulai sesuatu dengan kebohongan memang tidak baik. Tapi dirinya tak akan memiliki hubungan apa-apa kan dengan Chanmi.

"Tidak akan mungkin. Percayalah pada dirimu sendiri Jeon Jungkook!"

◦•●◉✿ T  B  C ✿◉●•◦


Annyeong haseyo~

Jadi, yang bingung kenapa nama Jungkook disini dirubah sudah dikasi tau ya.

Oh iya, jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah 🌟. Author note gak akan panjang lebar kok.

Males juga, jadi aku sangat berterima kasih pada kalian yang sudah mau membaca cerita abal-abal ini.

Sayang banyak-banyak deh💋

Jaljaa👋

Magic Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang