Pacar Sewaan || Kim Yohan

6. Kekacauan

Yeonjun tidak bisa fokus bekerja sejak pertemuanya dengan Yena kemarin. Semua ini karena laki-laki aneh yang mengaku sebagai pacar Yena membuat Yeonjun tidak tenang. Ayolah dilihat dari wajahnya saja Yohan terlihat seperti laki-laki penggoda janda kaya, dan sekarang dia dekat dengan Yena?

Memang Yeonjun sudah mencampakan Yena saat itu. Tapi Yeonjun tidak berpikir Yena akan mendapat pacar baru, Yeonjun pikir Yena dan dia akan kembali bersama lagi seperti tragedi putus nyambung mereka selama 5 tahun ini. Aaah... Yeonjun sangat frustasi memikirkanya.

Laki-laki itu menyalakan televisi yang ada di ruanganya, mungkin saja acara komedi akan membuat frustasinya menghilang dan dia akan kembali fokus bekerja.

"Apa-apaan ini?" Ucap Yeonjun kesal saat layar tv menyala dan langsung muncul iklan ponsel yang di bintangi oleh Yohan.

Laki-laki itu langsung mematikanya dan membuang remot dengan sembarangan.

"Sekretaris Kang, buatkan aku kopi." Ucap Yeonjun melalui telfon.

"Ne"

Yeonjun menyenderkan punggungnya di kursi, "Apa semudah itu jatuh cinta lagi Yena?" Guman Yeonjun sendirian.

☆♡☆♡☆

Yena membuang nafasnya kasar setelah membuka pintu apartementnya dan mendapati seorang Kim Yohan sudah berdiri di depanya.

"Apa kau tidak ada kegiatan lain selain datang ke sini?" Ucap Yena kesal.

"Tidak, aku libur selama 3 hari jadi sekarang kita adalah pengangguran." Yohan langsung masuk seakan itu adalah rumahnya sendiri.

Yena hanya cemberut, orang asing ini terus menerus menganggap dirinya dan dia pacaran. Bukankah itu menyebalkan?

"Kalau mau menonton TV pulang saja sana." Usir Yena pada Yohan yang langsung duduk di sofa dan menyalakan TV.

"Lihat iklanku sudah muncul di mana-mana. Kau harus datang denganku saat peluncuran perdana 2 hari lagi." Ucap Yohan bukanya menanggapi ucapan Yena sebelumnya.

"Wah kau menyebalkan. Minggir jangan duduk di sofaku."

Tidak menjawab, Yohan malah membaringkan tubuhnya di sofa.
"Orang asing ini." Yena menarik tangan Yohan untuk menyingkir. Ayolah seharusnya ini tempat bermalas-malasan Yena hari ini. Sebagai pengangguran Yena tau apa seharusnya dilakukan.

Yohan benar-benar tidak bisa di usir dari sofa. Tenaga Yena tidak cukup besar untuk menyeret laki-laki itu. Hingga disaat Yena sudah menyerah, Yohan malah menarik tangan Yena hingga tubuh kurus gadis itu jatuh di atas tubuh Yohan.

"Ya! Apa kau gila?" Omel Yena Namun Yohan malah mendekapnya.

"Kita bisa berbagi sofa seperti ini."

Yena terdiam memandangi wajah Yohan yang ternyata 1000 kali lebih tampan saat dilihat dari dekat seperti ini.

Yohan tersenyum, "butuh ciuman hangat?" Ucap Yohan tanpa tahu malu dan mempoutkan bibirnya di depan Yena.

"Dasar Gila!" Dengan sekuat tenaga Yena menyingkirkan tangan Yohan dari tubuhnya dan kini gadis itu pergi masuk ke kamar.

☆♡☆♡☆

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Yena sedang bersiap untuk datang ke rumah Ayahnya dengan Yohan. Ya, seharian laki-laki itu ada di apartement Yena dan terus bertingkah seperti pacar Yena.

"Apa kau tidak mengganti bajumu?" Tanya Yena sambil melihat pakaian Yohan yang hanya mengenakan kemeja lengan pendek berwarna hitam dan celana jeans.

"Tunggu sebentar."

Ting! Tong!

"Ah sudah datang." Yohan langsung berlari membuka pintu.