26. Skandal Pacar Sewaan

530 76 6
                                    

Yohan membuka matanya perlahan, lalu setelah menyadari kalau ia berada di rumah ia kembali menutup matanya. Tubuhnya memang bisa di andalkan, semabuk apapun dirinya pasti dia akan pulang ke rumahnya. Yohan memang luar biasa.

Drrrrtt.....

Ponsel Yohan bergetar di bawah bantalnya yang akhirnya membuat Yohan terpaksa mengambil dan mengangkat panggilan untuknya.

"Hm... Nona Kim." Ucap Yohan dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Ya, Namamu ada di puncak pencarian pagi ini. Apa yang akan kau lakukan sekarang eoh? Yeji sepertinya yang meminta seseorang menulis artikel itu."

"Artikel? Ah, aku belum melihatnya." Ucap Yohan dengan santai.

"Auh! Kenapa kau bisa sensantai ini di saat internet sedang kacau karena satu artikel yang melibatkanmu?"

"Lalu aku harus bagaimana? Panik? Atau bagaimana?"

"Pokoknya, kau harus datang ke agensi hari ini. Kita selesaikan semuanya sebelum Kj ikut kacau juga."

"Hm..." Jawab Yohan lalu menjauhkan ponselnya dari telinga dan kembali menutup matanya.

Drrrrtt....

"Eoh, eoh, aku bersiap sekarang." Ucap Yohan setelah mengangkat panggilan kedua dari Jisoo.

"Haaa... Nona Kim berlebihan lagi." Ucap Yohan setelah melemparkan ponselnya.

Dengan malas Yohan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya sebelum pergi. Laki-laki itu mulai menggosok giginya.

"Sebenarnya artikel apa sih yang membuat Nona Kim pagi-pagi sudah memarahiku?" Ucap Yohan pada bayangan dirinya di cermin. "Haruskah aku melihatnya?"

Sambil terus menggosok giginya Yohan keluar dari kamar mandi untuk mengambil ponselnya. Namun karena ia sedikit tergesa-gesa, tanpa sengaja Yohan menginjak remote tv yang akhirnya membuat ia jatuh tengkurap dengan dahi yang ia gunakan untuk mendarat.

"Aaaakkkhh... Kepalaku." Rintih Yohan sambil membalikan tubuhnya. "Sepertinya ini akan benjol."

Yohan mengusap dahinya sebentar, dan menutup matanya karena merasa pusing setelah benturan tadi.

Selang beberapa menit Yohan bisa mendengar seseorang membuka pintu apartemen miliknya. Mungkin saja itu Yoona adiknya, jadi Yohan memutuskan untuk pura-pura mati. Kita lihat bagaimana reaksi adiknya saat mengetahui kakaknya tergeletak di lantai dengan mengenaskan.

"Yak! Yohan ah! Jangan, mati semudah ini. Kau bilang akan menyelesaikan masalah kita dengan Nona Kim, tapi kenapa kau menyerah hanya karena berita itu."

Yohan merasakan pipi nya terus di tepuk oleh seseorang, dan suara ini bukan milik Yoona. Ini milik Yena, Yohan paham betul dengan suara gadis itu. Astaga bagaimana ini? Kenapa malah Yena yang datang? Sebenarnya Yohan senang dengan kedatangan Yena, tapi keadaanya sekarang sangat memalukan. Bagaimana ini? Yohan terlalu malu untuk membuka matanya, tapi Yohan tidak mau membuat Yena panik dengan mengira dirinya sudah mati.

"Sebaiknya aku tetap seperti ini saja."

Batin Yohan, untuk menghindari kejadian memalukan ini.

"Hueee... Kim Yohan bangunlah." Yena masih menepuk pipi Yohan. "Eoh? Matanya bergerak." Ucap Yena setelah menyadari mata Yohan yang sedikit bergerak.

"Ambulan, aku harus membawanya ke rumah sakit." Yena langsung mengambil ponselnya.

Merasa masalah ini akan semakin besar, dengan cepat Yohan bangkit.

"Ya, ya, aku tidak mati." Ucap Yohan menghentikan tangan Yena.

Pacar Sewaan || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang