21. Menghabiskan Sisa Kontrak

707 92 7
                                    

Yena dan Yohan menjalani sisa kontrak mereka selayaknya pasangan pada umumnya. Yohan sesekali datang ke apartemen Yena, atau terkadang mereka bertemu di luar. Sebenarnya cukup sulit untuk mendapatkan satu hari penuh bersama karena jadwal Yohan yang cukup padat apalagi laki-laki itu baru saja menerima tawaran drama dari salah satu penulis populer. Ya meskipun Yohan tidak mendapatkan peran utama tapi tetap saja jadwal syutingnya cukup penuh nantinya.

Seperti hari ini, Yohan baru saja pulang dari pembacaan naskah pertama. Yohan tidak pulang ke apartemennya malam ini, ia tidak ingin menyia-nyiakan sisa waktunya dengan Yena. Bahkan Yohan sampai mengusir manager nya agar tidak mengganggu Yohan.

"Yena..." Panggil Yohan sambil melepaskan sepatunya.

Yohan langsung berjalan menuju sofa tempat Yena duduk sambil menonton TV. Tanpa melepaskan mantelnya Yohan langsung memeluk Yena dengan posesif. Yang dipeluk hanya mengusap rambut Yohan dengan lembut.

"Apa yang di lakukan pacar pengangguran ku seharian ini?" Tanya Yohan dengan imut.

"Ya... Begitulah, hanya menonton TV, makan, dan tidur. Menyedihkan bukan?"

"Haruskah aku menjadi pengangguran juga agar kau tidak bosan."

"Apa kau gila?"

"Eoh."

Yena tertawa mendengar ucapan Yohan.

"Jangan menganggur 3 hari lagi aku sudah kembali bekerja. Nanti kau yang bosan." Ucap Yena.

"Jadi... Tinggal 3 hari ya?" Yohan melepaskan pelukannya dari tubuh Yena. "Berarti kontrak kita hanya sisa 4 hari."

"Bukankah kita sudah berjanji tidak akan membahasnya. Aku tidak mau perpisahan kita nanti akan menjadi menyedihkan. Aku tidak ingin menangis lagi."

"Eoh, eoh, aku tidak akan membahasnya. Malam ini mau melakukan sesuatu?" Tanya Yohan.

"Umm... Aku tidak ingin melakukan apapun. Aku ingin menonton film di rumah."

"Hm, kalau begitu aku akan memasak untukmu." Ucap Yohan percaya diri.

"Benarkah?"

"Kau akan terkejut melihat kehebatan ku."

⭑⭑⭑

Yeonjun baru saja selesai menjemur pakaiannya. Sebenarnya laki-laki itu tidak terbiasa melakukan pekerjaan seperti ini, tapi mulai sekarang Yeonjun harus melakukannya. Setelah ia tinggal di desa beberapa hari ini, Yeonjun bisa melihat betapa Ibunya bekerja keras untuk hidupnya.

Ibu Yeonjun keluar dari rumah, "Yeonjun ah, ayo makan." Panggilnya.

"Ne." Yeonjun masuk ke dalam rumah dan langsung duduk di depan meja makan kecil.

"Ini, kau harus makan yang banyak." Ibu Yeonjun memberikan nasi.

"Terima kasih makanannya." Ucap Yeonjun lalu mulai memasukan nasi ke dalam mulutnya.

Ibu Yeonjun hanya memandangi putranya yang sedang makan. Rasanya seperti mimpi saat Yeonjun datang untuk mengunjunginya beberapa hari yang lalu. Karena sejak Yeonjun di bawa oleh ayahnya, tidak pernah sekalipun keluarga itu membiarkan Yeonjun datang mengunjunginya.

"Ibu, aku akan menetap disini." Ucap Yeonjun.

"Apa?"

"Um... Hanya saja, aku ingin tinggal dengan Ibu."

"Lalu? Apa kau sudah bilang ke Ayahmu?"

"Aku tidak akan bilang."

"Kau tidak membuat masalah bukan?" Tanya Ibu Yeonjun dengan lembut.

Pacar Sewaan || Kim YohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang