"Apa itu anakku?" tanya Seulgi
"Lalu ini anak siapa? Kau kira aku berbuat dengan orang lain?"
"Berarti kita tidak jadi bercerai"
Irene menatap Seulgi dengan sabar akan sikapnya yang masih saja sama dan sedikit kecewa karena meragukannya, dia pikir Irene cewe barbar diclub yang dijamah sama om om.
••
Seulgi membeli beberapa keperluan yang dibutuhkan Irene yang hamil, namun itu bentuk perhatian karena anak yang dikandung Irene adalah darah daging Seulgi bukan berarti ia sudah mencintai Irene. Berbeda dengannya, istrinya sudah mencintai Seulgi dari dulu. Tidak menyenangkan memang harus mencintai orang yang tidak membalas cinta kita.
"Nanti kamu tidur kamarku saja"
"Lalu kau tidur dimana?" tanya Irene.
"Ya disitu juga"
"Apa kau sudah menghilangkan persyaratan itu?" tanya Irene lagi, dia hanya memastikan dan tidak mau membuat keributan dengan Seulgi.
"Semua itu akan hilang dengan berjalannya waktu"
"Jinjja? Kau sudah mencintaiku memangnya?"
"Itu bisa kapan saja terjadi. Jangan banyak tanya, mau istirahat langsung ke kamarku saja. Aku tidak mau menggendongmu ke kamar"
"Suami gila" gerutu Irene pelan.
"Kamu bilang apa?"
Irene turun ke bawah untuk masak dan tidak menghiraukan Seulgi yang terbengong karenanya.
••
Sudah memasuki bulan ke tujuh Irene hamil, sikap Seulgi masih sama dingin dingin perhatian sedikit demi anaknya.
Dibalik itu semua Irene masih tetap berusaha menjadi yang terbaik untuk suaminya, bisa saja Irene menceraikannya tetapi rasa cinta itu lebih besar dari kemauan ingin bercerai.
"Sudah minum susu hari ini?" tanya Seulgi menemani Irene didapur mencuci piring .
"Nanti waktu mau tidur saja"
"Tidak usah wash piring itu berat, biar aku saja"
"Kenapa baru bilang, tinggal satu barang yang belum dicuci"
"Oooh begitu"
Minta dilempar pisau memang Seulgi ini.
••
Kegiatan di pagi hari sabtu ini, waktu nya untuk check up masa kehamilan Irene. Apapun kelamin bayinya mereka tetap bersyukur, Irene juga tidak mau dokter memberitahunya tentang kelamin anaknya agar lebih surprise.
Irene juga sudah menghias kamar anak mereka dengan warna yang dominan biru karena warnanya random bisa untuk cewe atau cowo.
••
"Noona, katanya setelah bayi itu lahir kau dan hyung bercerai?" tanya Doyoung adik kedua Seulgi.
"Memang dia bilang begitu?"
"Aku dengar dari staff acara music membicarakan tentang hyung yang mau menceraikanmu setelah melahirkan, mereka dengar saat hyung menelpon Appa."
Irene membelalakkan matanya tak kuat matanya terus terbuka lebar akhirnya berkedip.
••
Biasanya Irene memasak sebelum Seulgi datang dari kerjanya, tapi sekarang dia diam saja dikamar anaknya. Menatap langit-langit kamar memikirkan betapa jahatnya Seulgi meminta ke ayahnya untuk bercerai darinya. Semudah itu Seulgi bilang mau bercerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Multi Shoot & Oneshoot [SEULRENE]
FanfictionRandom story about Seulrene and Don't Copy Paste this Story!!!! Copyright!!!. [Mature Content] Do not read this story if you under 18++. 🔞🔞