Seulgi, pria yang memiliki jiwa fuckboy namun sangat menyayangi sahabatnya bernama Irene yang sudah berteman sejak kecil. Meskipun dia anak yang nakal, dia tidak pernah menyakiti Irene.
Dia memiliki pacar, dan Irene pun sama. Kedekatan mereka tidak berubah saat memiliki pacar masing-masing. Seulgi tetap menjaga Irene layakanya seorang sahabat.
"YAH! Belikan aku juice mangga disana, gulanya sedikit saja." ujar Seulgi menyuruh orang yang ia bully. Tidak ada yang bisa mencegah Seulgi.
Orang yang ia bully bernama Yuvin dan ia tidak hanya menyuruh satu orang saja, perempuan pun ia suruh seperti Jennie pacarnya untuk mengambil makanannya karena dia sedang malas untuk bernjak dari kursi.
Seseorang menarik rambutnya dengan kasar.
"yah! Aku sudah merapikan rambutku." kesal Seulgi menoleh kearah orang yang merusak rambutnya.
"Wae?" tanya Irene. Seulgi menelan ludahnya karena ketakutan. Tidak ada yang bisa mencegah Seulgi, tapi tidak dengan Irene.
Jennie tersenyum melihat wajah pacarnya yang ketakutan.
"Kau menyuruh pacarmu lagi? Menyuruh orang lagi? Yah Kang Seulgi!"
Seulgi langsung berdiri ketakutan.
"Awas jika aku melihatmu lagi menganggu mereka, aku tidak akan segan menendang masa depanmu."
"Yah! Aku ini sahabatmu, tega sekali menendang masa depanku."
"Tidak ada kata sahabat jika kau melakukan ini lagi! Jennie, jangan kau turuti apa yang dia suruh."
Semua orang melihat kedua sahabat itu dengan tersenyum dan banyak tertawa nya. Kang Seulgi selalu tidak berhasil membuat orang ketakutan akan sikapnya.
Semua siswa melihat Seulgi adalah pria yang bisa membuat wanita jatuh hati dengannya, tapi dia tidak membalas itu semua tentunya.
Sebelum natal Seulgi membeli hadiah untuk pacarnya, adiknya, dan tidak lupa untuk Irene.
"Jennie-ah, bantu aku mencari hadiah natal."
"Baiklah."
Jennie menurut, mereka masih didalam mall dan kembali berjalan setelah membeli ice cream kesukaan Jennie.
"Apa Irene suka dengan ini?" tanya Jennie menunjuk hoodie di toko H&M, lalu beralih ke Gucci.
"Kau tidak beli juga?" tanya Seulgi yang melihat Jennie belum membeli barang.
"Nanti."
"Sekarang saja."
Jennie tidak menuruti Seulgi dan kembali mencari barang untuk Irene dan kedua adik Seulgi.
Seulgi akhirnya tidak memaksa dan membelikan Jennie hadiah sepatu secara diam-diam, ya tidak Jennie saja semua ia belikan.
"Ini sudah dibungkus dengan baik." ujar Jennie yang mendatangi Seulgi sedang duduk didepan toko.
Di mobil Seulgi memberikan Jennie hadiah yang ia beli tadi.
Malam natal mereka habiskan dengan keluarga masing-masing, tidak dengan pacar mereka. Seulgi mengajak Irene untuk datang kerumahnya dan memberikan hadiah yang kemarin ia beli.
Seulgi menemui keluarga Irene didepan rumah, tidak ada yanh ia cari diantara mereka.
"Dimana Irene, appa?" tanya Seulgi. Saking dekatnya mereka, Seulgi memanggil orang tua Irene appa da eomma.
"Kami sudah mengetuk kamarnya tapi tidak ia buka." ujar appa Irene.
Seulgi mengambil kunci mobil mini nya menuju rumah Irene yang beda hanya 2 komplek dari rumahnya. Mobil yang ia pakai tidak memiliki pintu ataupun atap membuatnya kedinginan jika tidak memakai jaket hangat dan hot pack, dia juga membawa hadiah natal untuk Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Multi Shoot & Oneshoot [SEULRENE]
FanfictionRandom story about Seulrene and Don't Copy Paste this Story!!!! Copyright!!!. [Mature Content] Do not read this story if you under 18++. 🔞🔞