I Like You (4) 🔞🔞

3.6K 215 8
                                    










Seperti biasa, setelah ada kelas Seulgi mengajak Irene untuk sekedar makan siang bersama di restaurant depan kampus.

Sampai saat ini Irene belum mengetahui keyakinan Seulgi karena tidak ada pikiran sampai sana. Di Korea juga tidak terlihat religius juga tidak apa.

Ayah Seulgi sampai membuat beberapa masjid untuk mempermudah umat muslim beribadah termasuk anaknya juga. Jadi ayahnya membuat masjid hampir dekat dengan kampus Seulgi yang berjarak 500 meter.

••

"Mau makan apa Seul?" tanya Irene.

"Roti lapis isi tuna saja."

Seulgi bermain aman saja soal makanan, ketika ada babi atau yang haram dia tentu akan menjauhi atau tidak makan sama sekali. Dia sering memanggang daging babi untuk Irene ketika makan di restaurant lain. Bagi Irene mungkin Seulgi ada alergi dengan daging tersebut atau tidak menyukainya sama sekali.

"Minumnya?"

"Banana smoothie."

"Sudah kan?"

"Done."

"Ini, pakai card ku dulu. Appa kemaren memberiku banyak uang."

Seulgi mengambil card dan note yang ditulis Irene tadi untuk diberikan ke pelayan di kasir.

Padahal Seulgi tidak memakai card Irene, agar pacarnya lebih percaya saja jadi dibawa saja dan tanpa membantah.

••

Seulgi asik memotret Irene yang sedang fokus dengan tugasnya. Menu makanan yang mereka pesan sudah datang dan ada botol soju disana.

"Siapa yang memesan soju?" tanya Seulgi.

"Aku, beberapa tugas membuat kepalaku penat."

"Jangan banyak-banyak yaa."

"Apa kamu tidak mau?"

"Aku harus menyetir dan takut nanti terjadi sesuatu."

Irene hanya mengetest Seulgi, kenapa pria sepertinya tidak meminum soju atau pun beer. Padahal lingkungan di kelasnya banyak yang peminum.

"Apa Jennie saudara kandungmu atau tetangga mu?"

"Bukan, dia saudara tapi berbeda nenek."

"Tapi kalian sangat dekat."

"Apa noona cemburu?"

"Tidak, hanya tanya saja."

"Yang benar?"

"Iya." wajah Irene benar-benar imut ketika cemburu.

Seulgi hanya menggoda saja biar Irene semakin kesal dibuatnya.

"Aku belum pernah bertemu orang tua mu." ujar Irene.

"Iya, kapan-kapan kamu aku temukan dengan orang tuaku."

Christmas

Irene sedang menyiapkan acara untuk setiap tahunnya di kampus yaitu hari natal.

Menyiapkan semuanya membuat dirinya sangat sibuk sampai lupa mengabari Seulgi.

Tapi Seulgi bisa mengerti itu semua karena ia menghargainya. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk menjadi orang yang tidak peduli dengan acara di hari keyakinan.

••

"Selamat natal." ujar Seulgi dan memberikan kotak yang dilapisi kertas kado berwarna merah.

Multi Shoot & Oneshoot [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang