Seulgi masih beristirahat didalam tenda medis. Irene sudah memberitahu dosen untuk membawa Seulgi pergi ke rumah sakit namun anak itu tidak mau. Hal itu ia lakukan karena merasa aneh saja, kenapa darah itu masih keluar tadi setelah diberikan obat merah dan mengangkat tangannya melebihi jantung.
"Sebenarnya kau ini memiliki penyakit apa?" tanya Irene selagi memasangkan pita berwarna merah karena Seulgi memiliki luka goresan yang cukup parah padahal tidak terlalu dalam lukanya.
"Tidak ada." balas Seulgi.
Seulgi menatap Irene dengan hangat, padahal sebelumnya dia sangat dingin ketika mengajak foto Irene.
Ia menyukai Irene untuk beberapa menit kemudian setelah Irene memberikan perhatian yang tidak terduga untuknya.
Sebelumnya juga, Irene sempat membentak Seulgi tadk ketika diberikan sebuah pertanyaan karena sok kuat.
••
Paginya, Seulgi sama sekali belum tidur karena tempat yang asing dan baru untuknya. Maklum saja, Seulgi perlu beradaptasi dengan waktu yang lama untuk tidur ditempat baru terutama di alam.
Seulgi mengikuti serangkaian acara untuk hari kedua.
Pagi ini, senam sedang dilaksanakan agar pikiran lebih fresh.
"Apa kau sudah sembuh?" tanya Irene yang berpura-pura mengikuti senam dan berada disebelah Seulgi hanya untuk menanyakan keadaannya.
"Tidak tahu."
"Beritahu aku jika terjadi sesuatu."
"Nde."
••
Setelah selesai Lay datang ke tempat mereka berkumpul untuk sekedar menanyakan sesuatu.
"Semuanya. Apa disini ada yang memiliki riwayat sakit yang cukup parah atau sangat parah? Kami sudah memberitahu untuk mengisi surat riwayat kesehatan bukan untuk kalian. Tapi kenapa ada yang masih bandel?" tanya Lay yang sedikit menyindir Seulgi.
Itu juga ia lakukan demi kebaikan semua peserta yang ikut.
Jennie mengangkat tangannya untuk memberitahu sesuatu yang mungkin sangat penting.
"Iya, silahkan kau sakit apa?" tanya Lau menunjuk Jennie.
"Aku Jennie dari Seoul. Maaf sebelumnya aku mengangkat tangan bukan karena aku yang sakit tapi karena Kang Seulgi tidak mau menberitahunya maka aku akan meluruskannya. Dia memiliki hemofilia, ketika terluka dia akan bergetar hebat apalagi dicuaca yang sangat dingin seperti tadi malam dan sekarang. Darahnya tidak akan berhenti dalam sekejap seperti luka pada umumnya." ucap Jennie panjang lebara agar semua panitia paham dan tidak meremehkan pesertanya.
"Kang Seulgi, kau bisa ikut ke medis sekarang."
"Aku tidak apa-apa."
"Dia berbohong, lihatlah punggung tangannya dililitkan oleh perban." ujar Jennie.
"Rosé, tolong bawa dia ke tenda medis."
"Aku berjanji, nanti jika ini sakit kembali aku akan pergi ke tenda medis. Untuk sekarang aku akan mengikuti semua acara sampai malam nanti."
Irene kembali menghampiri Seulgi dan memeriksa suhu tubuh pria jakung itu memakai alat termometer.
"35 derajat." ujar Irene.
Lay memberi tanda ke Irene untuk langsung membawa Seulgi langsung dengan paksaan.
••
Seulgi menunggu hari selesainya acara di hari Minggu besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Multi Shoot & Oneshoot [SEULRENE]
FanfictionRandom story about Seulrene and Don't Copy Paste this Story!!!! Copyright!!!. [Mature Content] Do not read this story if you under 18++. 🔞🔞