Best Friend 2 🔞🔞

5.8K 247 8
                                    



Hubungan Irene dan Seulgi semakin lama semakin tidak jelas, tetap sahabat tapi tidak seperti orang sahabatan yang mengobrol, sudah tidak pernah keluar bersama, atau pun main bersama. Irene menjauhi Seulgi dimana pun dia berada.

"Irene-ah, kita bisa kan bicara baik-baik tanpa menghindar?" tanya Seulgi mendapati Irene di perpustakaan kota.

Irene sering pindah tempat duduk atau mengganti partner jika ada Seulgi saat di sekolah.

"Tidak ada, kita biasa saja jangan terlalu dekat dan lainnya yang membuatku tidak nyaman."

"Ini tentang masalah waktu itu?"

Irene masih tidak menjawab dan enggan untuk membuka mulutnya.

"Jika iya aku minta maaf sebesar-besarnya, ini juga salahku." ujar Seulgi lagi.

"Kajjima." balas Irene.

"Aku tidak akan pergi, tidak ada alasan untuk pergi."

"Kau tidak menjauhi ku kan?"

"Tidak."

"Bagaimana dengan Jennie?"

"Kami sudah putus, aku memilih jujur waktu itu."

"Dia memutuskanmu?"

"Tidak, aku bilang kalau aku tidak baik dan tidak cocok untuknya."

"Apa yang harus kita katakan ke orang tua kita?"

"Untuk sekarang jangan. Bagaimana jika kita menghabiskan waktu malam tahun baru bersama orang tua kita? Kita bicarakan baik-baik."

"Orang tua kita akan menerima?"

"Kita kan berencana, tuhan yang menentukan."

••

Seulgi mengajak Irene untuk ke apartement nya, menceritakan tentang hubungan Irene dan kekasihnya kenapa mereka putus.

Sebagai sahabat kita harus mendengarkan keluh kesah teman kita meskipun tidak memberikan solusi setidaknya itu membuat teman kita lega bukan.

"Jadi dia ini berselingkuh? Begitu maksudmu" tanya Seulgi.

"Ya, tapi dia juga lebih memilih aku dari pada selingkuhannya."

"Kenapa?"

"Katanya, dia ingin mempelampiaskannya ke orang lain dan bukan ke aku jika kami sedang ada masalah."

"Cara yang salah."

"Maka dari itu."

"Lupakan dia, jangan diingat lagi pria bajingan sepertinya."

"Tapi kenapa dia masih memilih ku jika dia bajingan?"

"Kalau aku tau, aku pasti memberitahumu. Karena aku juga bajingan sepertinya, yang meninggalkan pacar demi wanita lain."

"Maafkan aku membuatmu putus dengan Jennie."

"Tidak apa, kita sama-sama melakukannya tanpa paksaan."

"Buatkan aku makanan." ujar Irene.

"Aku hanya bisa masak ramen."

"Gwenchanna."

Seulgi menarik tangan Irene untuk ikut ke dapur menemaninya memasak.

••

"Hubungan kita ini apa sebenarnya? Pacaran? Sahabatan? Hubungan tanpa status atau apa?" tanya Seulgi mencari kepastian.

"Aku juga tidak tahu."

"Irene-ah, tolong beri kepastian agar aku tidak terlalu berharap. Aku menyukaimu sejak kita melakukan itu. Eh bukan. Bukan sejak itu, tapi sejak kita memasuki SMA."

Multi Shoot & Oneshoot [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang