Chainsmokers

1.3K 107 15
                                    







Cast

Kang Seul : Valee Julio
Bae Joohyun :Irene



Starbucks hari itu tak begitu ramai lelaki itu masih berkutat dengan
buku dan sticky notes yang berserakan di meja sendirian.

"Harusnya dia datang dari
Satu jam yang lalu." batin lelaki itu.

Baru saja dia hendak menelpon seseorang yang ia tunggu, suara pintu terbuka disertai dengon munculnya
Seorang gadis yang ia tunggu dari satu jam lamanya.

Lima belas menit berlalu, gadis didepannya masih masih saja asik dengan memotong-motong croissant dan Caramel macchiato di depannya.

"Rene katanya mau ngomong sesuatu."Ujar lelaki itu dengan sabar.

"eh iya ini lupa kamu apa kabar Val hehe?" tanya gadis itu dengan gerakan tangan yang sedari tadi sibuk
memotong-motong Croistunt-nya tak berbentuk.

"Baik Rene gini-gini
aja. Semester 4 makin berat ya ternyata" ujar lelaki itu sembari
mencari beberapa kertas yang sepertinya penting.

"Valee Julio aku sakit. " ucap gadis itu yang sontak membuat lelaki di depannya berhenti mencari kertas sialannya itu

"Rene? why are you telling
me this?" ujar lelaki itu dengan wajah khawatir.

"I dont know Val. You are the only person in here that I can trust. Aku belum telpon Ayah." jawab gadis itu dengan menundukkan kepalanya.

"Irene sejak kapan ? kenapa ga minta temenin aku tadi." lelaki di depannya sedikit kalut melihat gadis di depannya

"kemarin, that's
why I called you last night. Sorry ya Val" jawab wanita itu
sambil memberi map kertas yang sedari tadi ia simpan ditangannya kepada lelaki di depannya.

"No, no, no, you dont need to sorry Rene, this is not your faults. I just really hope that you tell me about this
earlier." ujar lelaki itu sambil membuka map cokelat dan membaca
hasil lab gadis di depannya.

"It is still the symptoms kok.
but the doctor tells me it could be worst in a year" jelas gadis itu lirih.

"Then you need to stop smoking Rene, from now!." titah lelaki itu tegas 

"Val, I can't. I've tried" oh tidak, gadis didepannya mulai menangis.

"Rene, No. It's not your fault at all. Stop crying, please." ujar Vale dengan posisi kedua tangannya yang menggenggam tangan Irene.

"Val, I've tried to go psychiatry. It doen't help." gadis didepan Vale menatapnya pasrah.

Valee berdiri, menghampirinya untuk menenangkan gadis yang duduk disampingnya sekarang.

"Rene....." panggil Vale.

"Iya Valee Julio...."

Perkataan gadis itu belum selesai dan sudah dibungkam duluan oleh Valee.

Bukan, ciuman itu bukan seperti anak sd yang menaksir teman sebangkunya.

Ciuman itu begitu dalam hingga gadis itu mendorong dada Valee.

"Is this going help you, to stop smoking?" tanya Valee dengan tampang innocent nya.

"You kissed me Val? Really?"

Irene tentu saja terkejut dengan apa yang dilakukan Valee, apalagi wajah polosnya membuat Irene semakin tidak percaya.

"You kissed me back, Rene." jelas Valee.


"What are you doing sih Val?. I thought this is over 4 years ago." tanya Irene.

"Let's starts all over again then?." balas Valee dengan santainya.

Jauh dengan orang tua, gejala pernafasan yang dialaminya. Lelaki yang ada dihadapannya mencium dengan tiba-tiba, dan sekarang dia mengajak untuk memulai masa lalu mereka kembali.

Gadis itu tidak tahu harus mengatakan apa lagi ke Vale, dia sudah speechless, otaknya menjadi blank.

"Katakan sesuatu Rene. Don't make me feel guilty for kissing you like that." Vale mulai mengusap tangan Irene.


"Val...." panggil Irene pelan seperti berbisik namun Seulgi masih bisa mendengarnya tanpa harus mendekatkan telinganya.

Butuh dua puluh detik untuk Irene sadar dan mencerna semuanya, sebelum Vale memeluknya.


"Apa Rene? Kurang jelas nih apa yang aku bilang tadi." goda Vale berbisik ditelinga gadis yang ia peluk sekarang.

"Iya Vale iya. Budek banget sih jadi orang." jawab Irene dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus.

"Okay, karena kamu bilang  iya. From now on my lips will always be your fucking ciggarete 24/7." ujar lelaki itu semangat dan mencium bibir Irene berkali-kali.

"Let's just hope that I'm not getting heart attack because of this." gurau gadis itu.


"C'mon Rene, let's fix this together! I always love you Rene." ujar Valee masih dengan badannya yang memeluk tubuh Irene dengan erat.

Pukul enam sore. Paris, Starbucks dan senja rupanya masih romantis dan hangat untuk mereka berdua.


Keep Vote and Comment.

Story by : FFF

Multi Shoot & Oneshoot [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang