Suara ketikan dikeyboard komputer menggema di dalam ruangan Irene, wanita itu membenarkan rambutnya yang jatuh tepat ditangannya dan kacamatanya.
Irene menatap jam dinding disudut ruangannya, tepat jam istirahat dan ia harus makan siang tapi pekerjaannya belum selesai.
"Jaehyun, tolong belikan aku roti lapis dan cola di Subway. Aku belum menyelesaikan pekerjaanku sekarang" ucap Irene di interkom yang tersambung langsung ke asisten tampannya.
"Baik Ms. Bae, roti isi daging atau tuna?" tanya Jaehyun memastikannya.
"Daging saja, kemarin aku sudah menyelesaikan dietku" jawab Irene lalu mematikan hubungan diinterkom itu.
Irene meregangkan badannya yang kaku karena dari tadi pagi dia sudah diposisi yang sama. Sudah beberapa hari ini ia lembur dan meninggalkan tugasnya karena harus menghadiri acara yang ada di luar negeri. Bukan karena itu saja, ia ditinggalkan sekertarisnya yang berhenti bekerja dengannya karena sudah memiliki anak sekarang.
Ia sedang menunggu sekertaris yang baru setelah kemarin Jaehyun melakukan interview dan sudah mendapatkan yang tepat katanya tapi kenapa sampai sekarang belum datang. She hate when she waiting.
"Anyeonghasseo, maafkan saya yang terlambat datang Ms. Bae"
Pakaian yang dipakai pria itu sedikit berantakan dan rambutnya juga, nafasnya memburu sampai terdengar ke telinga Irene yang jaraknya jauh dari tempatnya berdiri.
Irene menilai pria itu dari atas sampai bawah sepatunya. Matanya sipit dan tajam, pipi yang tirus dan rahang yang tajam. Dia menyukainya. Apalagi saat pria itu membasahi bibirnya semakin membuat kesan yang sudah biasa ia lakukan.
Dia memang bukan pria tampan yang pernah Irene temui, tapi dia sangat menawan dan sexy.
"Dihari pertama sudah terlambat, bagaimana dihari esok? Dan hal itu tidak dapat ku toleransi, Mr. Kang Seulgi" balas Irene sambil melihat laporan dan resume pria itu.
"Maafkan aku Ms. Bae, aku berjanji jika hal ini tidak akan lagi terjadi padaku. Kau bisa melakukan kepadaku apa saja jika aku melanggarnya lagi." ucap Seulgi dengan tidak tenang namun ada ambisi didalamnya.
"Really? Sepertinya kau harus kembali memikirkan apa yang kau katakan tadi jika tidak ingin menyesal Mr. Kang."
Irene berdiri dari kursinya dan berjalan menuju tempat Seulgi berdiri, menatap pria itu dengan dingin dan tajam. Hal itu semakin membuat Seulgi gugup dan menunduk untuk menutupi kegugupannya itu.
"Karena, kau tidak akan tahu apa yang akan ku lakukan padamu jika kau mengingkari janjimu sendiri" lanjut Irene sambil berbisik ditelinga pria itu, membuat Seulgi merinding.
Tidak ada wanita yang pernah ia temui dengan cara mengintimidasi seperti Irene. Hanya Irene yang pernah melakukan itu padanya.
Irene melangkahkan kaki nya kembali ke meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Multi Shoot & Oneshoot [SEULRENE]
FanfictionRandom story about Seulrene and Don't Copy Paste this Story!!!! Copyright!!!. [Mature Content] Do not read this story if you under 18++. 🔞🔞