Fans Rangga

7.4K 274 5
                                    

Hari Senin adalah hari yang paling malas dijalani oleh semua murid, dan itu tentu saja juga berlaku buat Hanna yang saat ini menderita kepanasan. Seperti biasanya, setiap hari Senin, Sekolah selalu mengadakan Upacara yang wajib diikuti oleh semua murid, tanpa pengecualian. "Eeegghhh... Lama banget." Gerutu Hanna melihat pembina Upacara tak kunjung selesai memberikan amanat. Malahan, Pembina yang tampak gugup itu berulang kali mengulang perkataannya di topik yang sama. Tampaknya, itu adalah pertama kalinya bagi guru yang juga baru pertama kali dilihat Hanna itu memberikan amanat saat upacara.

Hah.... Bahu Hanna menurun lemas. Apa aku pura-pura sakit saja biar bisa nyantai di UKS? Hanna lalu melihat ke belakang, di sana, barisan anggota Ekskul PMR sudah siap berjaga-jaga kalau ada anak yang sakit saat Upacara untuk diberikan pertolongan dan dibawa ke UKS. Paling-paling, mereka juga enggak tahu aku sakit beneran atau enggak, gumam Hanna yang setelah itu membuka matanya lebar karena melihat ada sebuah sosok yang ia kenal berjalan menghampiri anak-anak PMR di belakang sana. "Rangga!?" Gumam gadis melihat Rangga mendatangi seorang gadis PMR yang tampak langsung panik dan bergegeas menggenggam tangan Rangga yang kemudian menarik cowok itu pergi ke UKS. "Hmmm..." Mata Hanna menyipit dan alisnya mengkerut melihat tangan Rangga ditarik begitu.

"Ya jadi anak-anak, saya ulangi kembali..." Semua murid di barisan kelas Hanna langsung ngedumel ketika pembina di depan tampaknya akan mengulangi perkataannya lagi. Mungkin, karena ia berdiri di bawah tenda, jadinya tidak sadar kalau orang-orang di lapangan sudah mulai gerah kepanasan dan capek untuk berdiri. Hah... Hanna juga sudah tidak tahan, hingga akhirnya gadis itu memutuskan untuk keluar barisan dan menuju anggota PMR yang ada di belakang.
"Kakak enggak apa-apa? Sini saya antar ke UKS dulu!" Seru gadis anggota PMR lain yang tampaknya adalah murid kelas satu. Sudah? Begini doang? Enggak ditanyain dan diperiksa sakit apaan!? Gampang banget!! Pasti si Rangga kampret itu juga pura-pura sakit! Ya! Tabiatnya pasti begitu!!!! Seru batin Hanna geram.

Saat mau melangkah masuk ke UKS, Hanna berpapasan dengan gadis PMR yang barusan mengantar Rangga. Tatapan mereka berduapun bertemu selama beberapa detik sebelum akhirnya, gadis itu terlihat tergesa-gesa berjalan cepat keluar. "Silahkan Kak." Adik PMR itu membantu Hanna duduk di atas ranjang UKS. "Kakak sakit apa? Biar obatnya saya carikan!"
"Enggak usah..." Hanna menggeleng. "Aku hanya butuh istirahat saja kayaknya. Makasih ya." Ucap Hanna tersenyum yang kemudian diangguki Adik PMR yang barusan mengantarnya. Gadis itupun pamit pergi kembali bertugas berjaga di lapangan.

Hm.... Hanna bergumam. Ia marasakan sebuah hawa keberadaan seseorang yang menjengkelkan tersembunyi di baik tirai yang ada di belakang punggunnya. Srek!!! Gadis itupun menarik tirai pembatas antar ranjang UKS dan mendapati Rangga yang sedang rebahan langsung mengarahkan tatapannya ke arah Hanna tirai yang terbuka. "Hmmm." Mata Hanna langsung menyipit menatap wajah Rangga yang saat ini sama sekali tidak ada sakit-sakitnya. "Ngapain kamu di sini? Pura-pura sakit biar bisa nyantai ya!?" Seru Hanna dipenuhi rasa sebal gara-gara kemarin Rangga tiba-tiba tidak datang ke Perpustakaan tanpa sebab yang jelas.

"Ya kalau kamu mau marah, marahin adik PMR tadilah... Orang aku ke belakang itu karena lapar banget belum sarapan, malah disuruh tiduran di UKS." Gerutu Rangga dengan alis mengkerut menatap Hanna.
"Lapar?" Hanna juga sama, mengkerutkan alis menatap cowok yang saat ini terbaring di atas ranjang UKS di depannya. "Memangnya kamu belum makan?"
"Ya belumlah! Kalau sudah makan mana mungkin lapar." Gerutu Rangga yang sekarang malas membuka mata dan memilih memejamkan matanya. Grrrr!!!! Hanna yang kesal mengepalkan tangannya.
"Maksudnya kenapa kamu belum makan?"

Hah... Rangga menghembuskan nafas panjang sambil mengelus perutnya. "Enggak sempat...." Jawab cowok itu singkat dengan suaranya yang terdengar sedikit serak.
"Maaf menunggu Kak!!!!!" Tak berapa lama setelah itu, datang sebuah keributan memenuhi UKS yang sebenarnya sepi hanya dihuni oleh Rangga dan Hanna. Adik PMR yang tadi membawa Rangga ke UKS datang terburu-buru dengan sebungkus makanan yang dimuat di dalam kotak styrofoam. Sambil berlari cepat sampai keringatan, gadis itu bergegas membuka kotan styrofoam itu dan mulai menyendok nasi goreng yang ada di dalam dan menyodorkannya ke wajah Rangga.
"Huh?" Cowok itu tampak bingung disodori sendok di depan wajahnya. Mata Rangga berkedip-kedip, seraya cowok itu menarik diri untuk bangkit dan duduk di atas ranjang.

LATIHAN PACARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang