"Ini kamu jadi ngajarin aku berenang?" Rangga mengkerutkan alis. Saat ini, Hanna sudah sampai ke rumahnya memakai Ojek online, dan karena sudah sering ke rumah Rangga, Hanna merasa rumah cowok itu sudah seperti rumahnya sendiri dan main masuk nyelonong saja. Pipi gadis itu mengembung sebal, karena cowok kampret bernama Rangga itu masih santai belum siap-siap.
"Jadilah! Kamu ngapain belum siap!!? Nanti kalau kesiangan orang-orang bakal rame!!!" Gerutu Hanna melipat tangan sebal dan duduk di atas kasur. Gadis itu sendiri sudah siap memakai pakaian santai dan sekarang menatap Rangga seperti guru yang menatap muridnya yang tidak mengerjakan PR."Ehehe..." Rangga cengengesan dan segera menyiapkan baju renang ke dalam tasnya, sambil merasakan hawa tatapan tajam Hanna di belakang punggungnya. "Memangnya kenapa kalau orang-orang rame?" Tanya cowok itu sambil mengeluarkan beberapa isi tasnya yang tidak penting untuk dibawa.
"Y- Ya.... Nanti... Enggak bebas." Jawab Hanna berwajah merah memalingkan muka. Rangga yang melihat itupun tambah cekikikan. "Habis berenang nanti anterin aku ke rumah Ghita ya."
"Huh?" Rangga mengkerutkan alis. "Aku bukan ojek." Cowok itu mengangkat bahu dan melihat balasan ekspresi Rangga membuat Hanna gemas dan naik pitam."Aaaaaaaa.... Anterin ya!!!" Hanna pergi ke belakang Rangga lalu memeluk cowok itu dari belakang.
"Nngghh... Enggak." Rangga menggeleng dengan lantang.
Ngek... Hanna mengeratkan pelukannya. "Ayo... Pleasee... Aku enggak suka naik kendaraan umum nanti digodain Abangnya..." Rangga tetap menggeleng. "Pleasee..." Cup... Hanna mencium pipi Rangga lalu dari belakang, sambil memeluk, gadis itu menggoyang-goyang badan Rangga seperti koala di pohon.
"Nngghhh..." Rangga menggeram mengepalkan tangan erat, merasa terganggu dengan Hanna yang terus memeluk dan menggoyang-goyang tubuhnya. "Yayaya... Enggak jauhkan?" Gerutu cowok itu sambil menutup resleting tasnya.
"Enggak!! Hehehe..." Hanna yang girangpun mencium pipi Rangga sebelum menarik diri. Membuat cowok itu sempat terdiam beberapa detik sebelum akhirnya mendengus tersenyum kecil.Duk!!! Begitu Rangga berdiri dan mau memakai tasnya, Hanna sekali lagi tiba-tiba memeluk cowok itu dari belakang sambil menggoyang-goyang badan Rangga. Persis seperti hewan yang memanjat pohon. "Apa lagi?" Tanya cowok itu sambil sedikit bergerak-gerak mau mengusir Hanna.
"Kamu enggak suka dipeluk dari belakang ya?" Ucap Hanna sambil menempelkan wajahnya ke punggung Rangga.
"Nngghhh..." Rangga menggoyang badan, mencoba membuat si Koala Hanna gugur dari badannya. "Jadi berangkat enggak nih!?" Gerutu Rangga.
"Hehe..." Hanna cekikikan melepas pelukannya.Mereka berduapun pergi menaiki motor Rangga menuju kolam renang umum yang lokasinya cukup jauh. Hanna tidak ingin ke tempat kolam renang yang dekat dengan lingkungan mereka karena malas kalau bertemu orang yang bisa mengenali mereka. Lagipula, ia juga tahu kalau kolam renang di dekat lingkungan mereka itu sangat padat pengunjung, apalagi saat libur akhir pekan begini.
"Hmmm.." Hanna manggut-manggut tersenyum melihat kolam renang pilihannya, yang lokasinya lumayan jauh dan ada di ujung kota itu sekarang lumayan sepi. Hanya ada beberapa pengunjung yang sepertinya juga pasangan muda-mudi seperti dirinya dan Rangga, serta beberapa anak-anak yang sedang kursus berenang. "Ok! Aku ganti baju dulu!" Seru Hanna riang berjalan menuju ruang ganti. Ranggapun mengikuti dari belakang, sama-sama menuju ruang ganti yang terpisah.
Tentu saja, seperti keadaan umumnya, Rangga sebagai cowok yang tinggal lepas semua dan memakai celana pendek lebih dulu selesai dan keluar dari ruang ganti. Cowok itupun duduk di tepi kolam, menunggu Hanna selesai. Ck.... "Lama..." Gumam cowok itu sambil menggerak-gerakkan kakinya yang sudah menyentuh kolam. Hanna memang lama. Sudah sepuluh menitan Rangga duduk menganggur di tepi kolam tanpa kejelasan. Cowok itupun sempat berpikiran untuk menyusul Hanna ke dalam ruang ganti perempuan. Tapi tentu saja itu sama seperti bunuh diri.
"Hei!" Byur! Tiba-tiba dari belakang Hanna datang dan mendorong tubuh Rangga hingga terjatuh ke dalam kolam.
"Bbllppbllpp!!!" Rangga yang tidak bisa berenang langsung panik berpegangan ke tepi kolam. Hah! Hah! Hah! Cowok itu baru sadar kalau ternyata tinggi badannya lebih tinggi dari kedalaman kolam.
"Hahaha!" Hannapun menertawakan itu. Baru kali ini ia melihat Rangga bereskpresi panik seperti itu. Apalagi setelah tahu kalau badan Rangga lebih tinggi dari kedalaman kolam itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/201755336-288-k740169.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LATIHAN PACARAN
Romance(21+) Jomblo = Tidak lulus Sekolah. Bagaimana jadinya kalau salah satu syarat untuk lulus sekolah adalah tidak boleh jomblo? Hanna dan Rangga, dua remaja yang membenci peraturan konyol Sekolah mereka itu terpaksa pura-pura berpacaran demi lulus dari...