AdZav | 23

267 24 0
                                    

Sehabis diantarkan pulang oleh Zavi, Adel langsung masuk ke dalam rumah tanpa embel terima kasih. Zavi yang melihat Adel yang selalu kesal tiap ia bersama dengan diri nya hanya tersenyum.

Adel masuk ke dalam rumah, melihat kakak nya sedang bermain bersama teman- teman nya. Ia berlalu saat melihat itu menuju dapur biasa bunda nya menyiapkan untuk makan membantu pembantu di rumah nya.

"Assalamu'alaikum bun," Salam Adel lalu meraih tangan Adina untuk salim.

"Wa'alaikumusalam,"Balas Adina tersenyum.

"Bun nanti malam masak apaan?" Tanya Adel.

"Masak yang enak dong sayang."

"Ya deh kalo rahasia bunda mah suka gitu."

Adina tertawa kecil melihat perubahan raut wajah Adel yang seperti anak kecil.

"Udah gede juga sana ganti baju," Perintah Adina.

"Oiya bunda lupa bilang teman-teman kakak kamu main kesini," Lanjut Adina.

"Iya tau kok bun."

Adel meninggalkan dapur untuk membersihkan diri, selesai mandi ia langsung ke meja belajar untuk belajar materi hari ini sedikit.

Tok tok tok

Suara ketukan menghentikan kegiatan Adel, Adel membuka handuk yang berada dikepala nya untuk menyisir.

"Lama amat," Komen Alan.

"Ck! Apaan? Udah tau lagi ngeringin rambut."

"Minta flashdisk yang kosong dong file nya," Pinta Alan.

"Wait for a minute."

Adel mengambil sebuah flashdisk dirak yang perkumpulan flashdisk.

"Nih."

"Thanks adik ku yang cantik," Ujar Alan menoel dagu Adel.

"Hmm," Balas Adel.

Adel menutup kembali pintu kamar nya dan melanjutkan belajar nya yang sempat tertunda.

***

Zavi selepas mengantarkan Adel pulang, ia langsung menuju sebuah cafe untuk bertemu siapa lagi kalau bukan Rio.

Saat memasuki cafe, bunyi lonceng terdengar. Cafe yang didominasi anak remaja itu, Zavi mengarah ke pojok terdapat Rio yang sedang makan dengan asik nya.

"Eh lu udah dateng toh," Sahut Rio.

"Hmm."

"Etdah es balok, sono pesen makanan gua ada kejutan buat lu," Titah Rio.

Zavi memanggil pelayan cafe lalu memesan hanya coffe vanilla latte.

Selang beberapa menit, datanglah seorang laki-laki dengan menggunakan kacamata hitam. Rio yang menyadari pun langsung memeluk ala laki-laki, sedangkan Zavi? Dia hanya diam.

"Wei bro apa kabar lu? Lu disana dapet cewe bule kaga?"

Seseorang itu adalah Argil dengan rambut pirang nya, tinggi nya masih terbilang dibawah Zavi tapi kadar ketampanan nya jangan diragukan.

"I'm fine bro," Jawab Argil.

Argil melirik Zavi yang hanya diam menikmati minuman nya, membuat Argil tersenyum masam.

AdZav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang