Selamat membaca:)
*****
Adel dan Kevin dari cafe langsung ke mall atas saran dari Kevin tentu nya. Kevin sedari tadi banyak berbicara dan hanya ditanggapi Adel dengan singkat.
"Del liat deh tuh sepatu nya bagus gila," Kata Kevin menunjuk sepatu yang dipajang disalah satu toko.
"Diem deh vin kita ini mau nonton jadi please stop bicara,"Kata Adel dengan penuh tekanan ditiap kata nya.
Kevin mendengus kesal padahal ia hanya ingin dapat perhatian lalu Kevin berjalan lebih dulu meninggalkan Adel di belakang yang tertawa kecil melihat tingkah Kevin.
"Cowo masa ambekkan," Teriak Adel.
Kevin yang mendengar teriakan Adel dibuat malu lalu ia langsung menarik Adel untuk berjalan cepat.
Sampailah mereka berdua di bioskop, mereka langsung ke loket tiket.
"Del lu mau nonton apa?" Tanya Kevin melihat tv yang terdapat jadwal film.
"Seterah lu aja horror juga gapapa," Jawab Adel.
Kalo Adel sudah menyebutkan salah satu genre berarti harus menonton itu dan tadi Adel menyebutkan film horror.
"Mbak sama popcorn nya ukuran big yang asin minum nya milo es," Pesan Kevin.
Kevin membawa pesanan nya lalu berjalan menyusul Adel yang sedang duduk.
"Nih buat lu dan popcorn nya kita berdua aja bukan nya gua ga punya duit tapi ribet kalo sendiri," Jelas Kevin tanpa Adel menanyai.
"Iya thanks btw," Kata Adel.
Mereka berdua masuk ke dalam untuk menonton film yang sudah di pilih oleh Kevin dengan kesepakatan Adel.
Adel dan Kevin duduk lumayan paling belakang tapi bukan khusus pasangan. Adel menonton dengan khidmat tanpa ada rasa takut. Sedangkan Kevin membayangkan Adel ketakutan itu hanya ada di mimpi.
"Del,"Panggil Kevin menyenggol lengan Adel.
"Apaan si vin jangan ganggu itu udah mulai, " Ketus Adel.
Kevin akhir nya mengurungkan niat menjahili Adel. Adel kalau sudah asik nonton film pasti seperti ini.
****
"Kak mau yang itu mau itu," Ucap Zahra menunjuk boneka disebuah toko.
Kakak beradik itu sedang berada di salah satu sebuah mall. Zahra merengek minta diajak jalan-jalan ke mall dan akhir nya Zavi mengalah demi membuat adik nya senang.
"Kamu udah gede Ra jangan beli gitu," Kata Zavi.
Zahra mengerucutkan bibir nya kesal.
"Apaan si kak aku mau itu pokok nya kakak udah lama ga beliin aku," Putus Zahra tak terbantahkan.
Zavi menghela nafas ia mengikuti Zahra di belakang memasuki toko boneka. Zahra langsung mengambil boneka incaran nya. Mereka berdua berjalan ke kasir.
"Ini aja Mas?" Tanya Mbak kasir tersebut.
"Iya."
"Total nya jadi 350 ribu rupiah," Ucap mbak kasir.
Zavi mengambil beberapa lembar dari dompet nya.
"Pas ya terima kasih sudah berbelanja ditoko kami," Kata mbak kasir dengan ramah.
"Iya Mbak oiya kakak aku bukan mas-mas masih muda," Ucap Zahra polos.
Zavi yang mendengar lantas menarik Zahra keluar dari toko tersebut.
"Ih kak ngapain si tarik tangan Ara," Kesal Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
AdZav
Teen Fiction[ON GOING] Zavier esprancio albern, pria idaman para perempuan ini terkenal dengan ketampanan nya bukan hanya itu dia mempunyai sifat sedikit dingin karena masa lalu membuatnya seperti ini. Sampai suatu ketika ketika ia bertemu dengan Adelina estef...