AdZav | 27

280 22 1
                                    

Pagi ini, Adel sedang dilanda malas nya atau bahasa keren nya itu mager. Biasa nya Adel bangun pagi sekarang ia baru bangun jam 10. Hal itu membuat Adina geleng-geleng kepala, tumben sekali anak perempuan nya ini.

Keisya, Tasya dan Intan sudah pulang sejak pagi tadi disaat Adel masih nyenyak dialam mimpi nya. Intan sudah membangunkan Adel untuk pamit tapi Adel tetap diposisi ternyaman nya. Jadilah mereka pulang tanpa pamit ke Adel.

Adel bangun dari tempat tidur nya berjalan ke arah kaca, melihat bagaimana tampilan wajah nya.

"Astaga segini kah?" Tanya Adel kepada diri nya sendiri.

Terlihat di kaca muka nya yang lesu dan rambut nya yang berantakan tapi tidak mengurang kecantikan nya.

Drtt

Telpon kamar berdering, Adel mengangkat telepon nya.

"Woy bangun cepet ke bawah mager amat tumben lu."

"Bacot kak ini gua udah bangun."

"Cepet ke bawah sebelum papa sita barang kesukaan lu," Ancam Alan.

"Iya sabar napa."

Tutt

Setelah itu Adel kebawah tanpa mandi dan segala macam nya karena ancaman sudah ke barang kesukaan jadi Adel tidak mau terjadi sesuatu.

Dibawah terlihat papa nya sedang duduk sambil membaca majalah didampingi teh.

Alex yang menyadari anak gadis nya ini sudah bangun langsung menutup majalah.

"Ngapain aja kamu baru bangun?" Tanya Alex datar terkesan dingin.

Adel yang mendapat pertanyaan itu apalagi papa nya menanyai nya seperti itu membuat diri nya menunduk.

"Maaf pah," Jawab Adel.

"Mas jangan gitu sama anak," Lerai Adina.

"Tapi.."

"Mas aku pernah bilang apa ini cuma masalah sepele," Sela Adina.

Alex menghela nafas kasar, mengapa hari ini ia gampang emosi hanya masalah seperti ini.

"Yasudah kamu mandi segala macam nya," Perintah Alex kali ini lebih lembut.

"Iya pah."

Adina menghampiri anak gadis nya itu lalu mengusap rambut Adel.

"Jangan masukkin hati ya papa kamu lagi sensitif," Bisik Adina.

Adel mengangguk, ia menaiki tangga tiap tangga menuju kamar nya. Tak sengaja Adel melihat sang kakak yang sudah rapi.

"Mandi biar bersih jangan di pikirin nada papa tadi udah biasa kan," Nasihat Alan mengusap lembut rambut adik nya itu.

"Iya kak thanks."

"Mau kemana lu kak?" Tanya Adel.

"Ada urusan," Jawab Alan.

"Urusan mulu dari kemarin, urusan apa?"

"Lu ga perlu tau, sana masuk kamar mandi," Usir Alan.

Adel mendengus melupakan kejadian tak mengenakkan.

Selesai mandi, Adel mencari ponsel nya dan ternyata berada di bawah bantal.

Saat membuka layar kunci ia mendapatkan chat dari sahabat dulu nya.

Del
Del
Woy
P
P
P

?

Singkat amat neng
Gua mau ngsih tau kalo lu kmrin udh ga nempatin janji sma gua ya!

AdZav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang