AdZav | 41

140 20 3
                                    

Haii

Maaf kemarin belum bisa update karena lagi ada kesibukkan di real life

Tapi aku tetep mau update hihi

Jikalau aku ada cerita baru apa pada baca?

Selamat membaca yaa^^

Enjoyy











*******

Sejak kejadian pingsan nya Adel, Zavi menjadi dibatasi bertemu oleh kakak dari gadis itu. Alan sungguh menepati ucapan nya akan memukul Zavi saat terjadi sesuatu kepada adik nya.

Disitu Adina memisahkan anak sulung nya agar meredakan emosi. Sifat dari Alan menurun dari Alex gampang menyulut emosi jika orang tersayang nya terluka.

Zavi hanya diam menerima setiap pukulan tanpa perlawanan. Memang salah nya. Gadis itu menjadi seperti ini.

Ketika Adel sadar, perempuan itu memilih diam tanpa berkata sedikit pun. Adina membawa Alan keluar dari kamar membiarkan kedua nya menyelesaikan masalah.

Namun Adel enggan membahas nya. Dia menjawab singkat setiap Zavi memulai obrolan. Biasanya Zavi yang cuek dan dingin ketika mengobrol ini sebalik nya.

Kali ini Zavi tak menyiakan waktu. Laki-laki itu ingin menjemput gadis yang di cintai nya untuk jalan-jalan.

Drtt...

Zavi menghentikan motor nya, melirik siapa yang menelepon.

Mama is calling...

"Ada apa mah?" tanya nya langsung tanpa basa basi.

Diseberang sana terdengar dengusan kecil.

"Kamu mau kemana? Asal keluar aja gak izin ke mama."

Zavi merasa tidak enak sampai lupa memberi tahu mama nya sangking semangat nya ke rumah Adel.

"Maaf mah, Zavi ada urusan di luar."

"Baiklah jangan pulang terlalu larut."

"Iya," balas Zavi setelah itu sambungan terputus.

Dia kembali melanjutkan perjalanan memasuki komplek rumah dari keluarga gadis itu. Ketika sudah sampai, Zavi mematikan mesin motor nya lalu melepaskan helm.

Adina yang sedang menyirami tanaman di depan terkejut dengan kedatangan Zavi tiba-tiba.

"Assalamu'alaikum," salam Zavi menyalimi tangan dari Adina."Wa'alaikumsalam."

"Adel nya ada tante?" tanya Zavi berdehem sebentar.

Adina yang menyadari ketegangan dari Zavi terkekeh pelan,"Santai aja gak ada Alan kok dia keluar sama pacar nya biasa lagi kasmaran," canda Adina mengubah suasana.

Zavi tersenyum tipis menahan malu setelahnya dia menjadi sedikit rileks.

"Masuk aja dia lagi nonton tv ditengah sih tadi," suruh Adina memberi kode menggunakan tangan satu nya supaya masuk.

"Makasih tante," ujar Zavi tulus.

"Perbaiki selagi masih bisa tante pernah merasakan masa muda seperti kalian," nasihat dari Adina diangguki langsung Zavi.

Zavi melangkah masuk ke dalam rumah tersebut. Dia melihat seorang perempuan sedang asik memakan cemilan seraya menonton televisi.

"Ah apaan sih itu gak jelas banget," komentarnya kesal terbawa emosi menonton sinetron.

Dia tersenyum bayangkan saja Zavi menjadi sering tersenyum sekarang. Semua itu karena pengaruh dari Adel.

"Hai," sapa Zavi, tapi tetap saja dia kaku.

AdZav Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang