"Bapak gemesin, kalau lagi cemburu." - Akila Tzuyu Azakadina
****
"Lo jadi kemarin udah baikan?" Tzuyu mendelik ke arah Mingyu. "Emang siapa yang marahan? Gue sama Pak Aksa tuh, aman sentosa."
"Padahal kemarin gue udah rela-relain datang cuma buat ngeliat Kila yang sedang tak percaya diri." Tzuyu langsung menoyor kepala Mingyu sementara Mina cuma menggeleng. "Emang Pak Aksa bilang apa, Kil?"
"Apa ya? Gak tau juga, soalnya pas liat muka Pak Aksa rasanya gue gak ingat apa-apa tuh." Mina terbahak, "Sebenarnya yang makai pelet siapa sih?"
Tzuyu cuma nyengir membuat Mingyu kesal dan berusaha untuk menarik Tzuyu masuk kedalam pitingannya. Tapi, gadis itu menghindar membuat Mingyu semakin berusaha menariknya. Mina hanya tertawa, sudah biasa ketika Mingyu berbuat seperti ini.
"Ehem.."
Tingkah ketiganya berhenti ketika mendengar suara deheman yang disertai dengusan. Mina dan Mingyu terbelalak sementara Tzuyu justru tersenyum. "Eh, Pak Aksa." Sapanya begitu riang sementara yang disapa hanya menatap fokus ke arah tangan Mingyu yang kini merangkul Tzuyu.
"Ini di Kampus."
Tzuyu mengangguk, "Lha, emang Pak. Yang bilang ditempat lain siapa?"
Mina menahan tawanya sementara Mingyu nyengir, sementara Taehyung dengan tak sabar mulai menyingkirkan tangan mahasiswanya dari bahu Tzuyu. "Terlalu dekat."
Mingyu menatap jahil membuat Mina kembali tersenyum. "Gak apa dong Pak, saya sama Kila kan emang deket." Mingyu sengaja mengusap pelan kepala Tzuyu membuat pria itu semakin terlihat kesal. "Tolong tangan kamu."
"Kenapa, Pak?" Tantang Mingyu.
"Kalau kamu masih butuh tangan itu untuk mengerjakan revisi, maka sebaiknya kamu jangan menyentuh Kila." Mingyu dan Mina mengedip-ngedipkan matanya kaget, tak menyangka kalau Dosen mereka akan semengerikan itu ketika mengancam.
Tzuyu tersenyum geli, "Kalau saya yang nyentuh Kama gimana, Pak?"
Taehyung menggeleng, "Kamu ak-"
"Pak, di panggil ke ruangan Divisi." Sana mendekat ke arah empat orang tadi, dia baru selesai bimbingan. Dan kebetulan memang diminta untuk mencari Pak Aksa. Taehyung menatap Tzuyu sekilas sebelum beranjak pergi dari sana.
"Pak Aksa, kenapa?" Sana yang baru datang langsung duduk disebelah Mina. "Biasa, si Kama sama Kila."
"Ngeri gue lihat Pak Aksa marah." Mingyu menggeleng, "Nanti gimana kalau dia jadi dosen penguji? Bisa habis gue."
"Lo sih!" Walau belum tau ada apa, tapi Sana sengaja mengompori Mingyu. "Baru masuk ruang sidang ntar lo langsung dibilang gagal."
"Astagfirullah, amit-amit." Mingyu mengetuk-ngetuk meja didepannya seakan tengah menolak bala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exa(mine)r (Complete)
Short StoryPak Aksa itu Dosen pengujinya. Tapi, kenapa ujiannya bukan cuma pas sidang?