"Selain ganteng?" - Ehsaal Jungkook Mahesa
****
"Lo beneran nyuruh Kila kesini?" Jimin yang baru saja meletakkan handphone-nya langsung bertanya ke arah Taehyung yang mengobrol dengan Jungkook. "Iya, emang kenapa? Katanya kalian gak masalah."
"Ya iya sih, tapi si Kila-nya gak apa?"
Melihat raut wajah Jimin yang tak yakin membuat Taehyung tersenyum sementara Hyunjin yang kali ini diajak ikut. Soalnya bukan ke club tapi ke Restoran. "Om Enda gak usah takut jadi canggung. Tante Kila di otaknya cuma ada makanan."
"Eh, beneran?" Jimin menoleh ke Taehyung yang mengangguk.
"Dan Ayah." Tambah Hyunjin membuat Jungkook tertawa sementara Taehyung cuma terkekeh geli.
Jimin menyeringai, "Sejujurnya gue masih bertanya-tanya, gimana caranya Kila narik perhatian lo loh."
"Gampang, tinggal tanya aja." Sahut Jungkook.
"Nanya Aksa?" Jimin mendengus, "Gak bakalan di jawab Al."
"Jangan, tanya Kila aja. Tuh, anaknya udah dateng." Mata mereka langsung tertuju ke arah gadis yang terlihat sumringah, tangannya langsung melambai ke arah Hyunjin yang mendengus. "Tante semangat banget, pasti belum makan."
Tzuyu tersenyum manis, "Duh, Noah. Karna lapar jadi Tante gak denger kamu bilang apa." Matanya beralih menatap Taehyung, "Pak, saya boleh pesan apapun kan?"
Dan tawa dari bibir Jimin dan Jungkook terdengar kala Tzuyu berteriak, "Ya ampun, banyak orang ganteng. Saya jadi grogi diliatin."
****
"Tante udah gak makan berapa hari sih?" Hyunjin memandang Tzuyu yang makan dengan lahap. Heran, kenapa Tzuyu selalu terlihat kelaparan setiap makan. Seakan-akan ia baru pertama kali makan. "Ih, ini tuh namanya mindfulness."
"Apa tuh, mindfulness?" Tanya Jimin mencoba ikut larut dalam percakapan yang sebenarnya gak penting.
"Sikap kesadaran penuh atas waktu yang sedang berlangsung saat ini. Jadi, gak perlu mikirin masa lalu atau mencemaskan masa depan. Jadi, kita bakalan ngerasa bersyukur dan menikmatinya Om."
Jimin sebenarnya agak terganggu dengan sebutan Om tadi, tapi dia abaikan. Dia masih merasa takjub dengan penjelasan Tzuyu barusan. "Sa, lo naksir karna dia pintar ya?"
Taehyung mendengus, "Pintar apanya? Dia cuma kelaparan."
Tzuyu mendengus, "Ih, Bapak kenapa gak pernah ada di pihak saya sih?" Gadis itu masih mengunyah walau kesal sama yang bayarin makannya.
"Ngapain di pihak kamu? Saya udah nyaman di hati kamu kok."
Tzuyu mungkin bakalan tersedak kalau sedang minum, untung dia lagi makan. Sementara Jimin dan Jungkook cuma menyeringai dan Hyunjin memasang tampang bosan. "Ayah jadi cringe parah kalau lagi sama Tante Kila."
"Itu namanya lagi kasmaran, Noah." Jawab Jimin sambil tertawa, "Om Enda gitu juga? Pasti bakalan jadi hal yang paling serem buat Tante Luna."
"Anak lo boleh gue cekik gak sih?"
"Ga-"
"Gak boleh." Tzuyu yang menjawab, "Biar saya aja Om yang nyekik, nanti tangan Om sakit. Hehe.."
Taehyung menggelengkan wajahnya merasa kesal dengan tindakan Tzuyu sementara Jimin dan Jungkook tertawa. Hyunjin sih pura-pura gak lihat ajalah.
"Lo kenapa bisa naksir Aksa, Kil?" Jungkook bertanya, soalnya Jimin kelihatan lupa sama hal yang sebelumnya dia mau tanyakan.
"Ganteng lah, Om. Apalagi." Jawab Tzuyu cepat membuat Jungkook senyum. "Selain ganteng?"
"Banyak duit, terus walau mukanya judes tapi omongannya juga pedes. Ya, intinya Pak Aksa galak lah." Jungkook udah nyengir melihat wajah Taehyung yang kesal. "Kalau alasan kamu itu bukannya malah kelihatan kamu gak suka sama saya?"
Tzuyu mengangguk, "Benar juga Pak. Harusnya saya gak suka Bapak ya."
"Hmm." Jawab Taehyung kesal.
Jimin yang menahan tawanya bertanya ke arah Tzuyu. "Terus kenapa lo mau sama si Aksa? Bukannya dia ngeselin?"
"Pak Aksa itu emang ngeselin luar biasa Om, saya pas pertama kali ketemu aja udah di cap sebagai orang susah. Pokoknya kalau ada daftar manusia paling nyebelin, Pak Aksa pemenangnya."
"Tapi?" Jungkook tersenyum ke arah Tzuyu, dia tahu kalau ucapan Tzuyu masih belum selesai.
"Tapi, Pak Aksa sayang sama Noah. Saya kaget pas tahu dia udah punya anak, saya kira dia single. Soalnya yang single biasanya galak, karna kurang belaian." Tzuyu bisa mendengar tawa Jimin tapi dia tetap melanjutkan ucapannya. "Ngelihat gimana tulusnya rasa sayang Pak Aksa sama Noah, nyadarin saya kalau Pak Aksa itu penyayang. Mungkin semua hal yang dilakuin Pak Aksa bukan sisi asli Bapak itu dan sekarang kebukti."
"Kebukti apanya?" Taehyung udah senyum-senyum gak jelas. Siapa bilang kalau laki-laki gak bisa jatuh cinta karna kata-kata? Dia selalu jatuh cinta tiap Tzuyu berbicara dan sekarang dia lagi menikmati rasa jatuh cinta yang kesekian kalinya pada gadis itu.
"Kebukti kalau omongan galak Bapak itu gak ada apa-apanya dibanding kata-kata lembut Bapak untuk saya tiap hari, tatapan tajam Bapak gak ngaruh karna saya tahu mata Bapak sering natap saya lembut dan rasa sayang Bapak ke saya udah ngalahin rasa takut saya sama kelakuan Bapak dulu. Saya seneng ngejalanin hubungan sama Bapak. Sama-sama belajar dan sama-sama berusaha jadi yang terbaik untuk pribadi masing-masing."
Taehyung menarik tangan Tzuyu membuat gadis itu kaget. Masalahnya dia belum selesai makan, "Eh, mau kemana Pak?"
"Al, tolong anterin Noah pulang. Gue pergi bentar." Jungkook mengangguk sementara Jimin udah manggut-manggut. "Gue sekarang paham kenapa mereka bisa jadi pasangan?"
"Oh, kenapa?"
"Sama-sama bucin."
****
"Kemana nih, Pak? Saya belum selesai makan lho." Tzuyu udah duduk manis disamping Taehyung langsung mengernyit karna pria itu menggenggam tangannya. "Bapak ngapain pegang-pegang?"
Taehyung tertawa geli mendengar pertanyaan Tzuyu. "Kenapa? Anggap aja itu rasa terima kasih saya karna kamu udah ngomong hal-hal tadi."
"Terima kasih kok pegang-pegang?" Tzuyu bertanya bingung sambil menatap horror Taehyung yang kini mengarahkan genggaman tangan itu kedepan mulutnya. Lalu pria itu mengecup lembut puncak jemari Tzuyu.
Cup!
"Gak cuma saya pegang, udah saya cium."
Tzuyu udah mau meledak rasanya, apalagi Taehyung ngomong sambil senyum manis banget.
"Ih, kok ngelunjak? Malah dicium pula." Tzuyu memang pura-pura marah tapi pipinya udah merah dan itu buat Taehyung senyum makin lebar. "Seneng banget ya saya cium?"
"Ng-nggak! Jangan nuduh." Tzuyu menjawab dengan panik tangannya langsung memegang pipinya yang kini terasa panas. Malu.
"Ya udah, kalau gitu saya aja yang seneng." Taehyung mengedipkan matanya ketika mata mereka bertemu dan Tzuyu kembali merasakan perasaan itu. Rasa senang, malu dan gugup secara bersamaan. Efek Dosen disebelahnya ini.
"Saya seneng kalau pipi kamu merah pas sama saya. Rasanya bukan cuma saya yang sedang jatuh cinta. Tapi, kamu juga. Dan jauh lebih senang pas tahu, kalau kamu jatuh cintanya sama saya."
Udahlah, Tzuyu nyerah. Penghulu arah sebelah mana ya?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Exa(mine)r (Complete)
Cerita PendekPak Aksa itu Dosen pengujinya. Tapi, kenapa ujiannya bukan cuma pas sidang?