Sana masih menatap ke arah seorang anak berumur enam tahun yang dibawa Tzuyu, “Kil, lo emang cuma jadi tempat benihnya Pak Aksa doang ya?” Muka anak Tzuyu memang mirip banget sama Taehyung makanya Sana bilang gitu.
Tzuyu melotot mendengar ucapan sahabatnya itu, takut jika anaknya dengar. Hari ini mereka kembali berkumpul, rutinitas yang selalu mereka lakukan tiap ada kesempatan. Sana dan Mina sudah sampai dari sejam yang lalu sementara Mingyu belum kelihatan batang hidungnya. Mina terlihat terampil ketika menyuapi anak perempuannya yang berusia 3 tahun, Grizelle.
Mina memang menikah dengan tunangannya tiga tahun setelah Tzuyu menikah. Perlu waktu lama untuk gadis itu mau menerima pinangan dari Jimin. Sementara Sana? Ya, temannya itu tampaknya terkena karma. Dia mesti terjebak bersama Mingyu. Walau dua-duanya mengelak tapi mereka memang sedang menjalin sesuatu.
“Bunda, Kak Noah kapan datang?” Anak bungsunya bersuara membuat Tzuyu menoleh, melirik ke arah jam dinding yang terpasang disamping kanannya dan tersenyum. “Paling sebentar lagi, Nao mau pesan dulu?”
Nao menggeleng, “Nunggu Kak Noah.”
Sana langsung mencibir, “Si Nao emang deket banget sama Noah?”
Tzuyu mengangguk, “Iya. Semua-semua mesti bareng Noah, untung aja si Noah gak marah.”
“Tumben? Biasanya anak lo yang besar itu kan agak galak. Mulutnya kaya gak pernah disaring.”
“Udah tua, beraninya ngomongin di belakang. Pengecut.”
Hyunjin muncul membuat Sana gelagapan sementara Mina yang sebenarnya sudah melihat kedatangan Taehyung dan Hyunjin sejak tadi hanya tersenyum. Hyunjin berjalan mendekat ke arah Tzuyu dan menyalami tangannya, “Bunda, Noah pulang.” Hyunjin kini duduk di Kelas dua SMP.
Tzuyu tersenyum, kebiasaan Hyunjin barusan benar-benar manis. Dulu saat pertama kali dia di perlakukan seperti ini bahkan Tzuyu melongo selama beberapa menit saking kagetnya.
“Kak Noah!” Nao langsung tersenyum lebar ke arah Hyunjin. “Nao udah makan?”
Adiknya menggeleng membuat Hyunjin menatap Tzuyu, “Bunda, Noah sama Nao ke dapur ya? Mau lihat ada menu apa di dapur Om Al.”
Tzuyu mengangguk dan tertawa ketika melihat Nao yang mengikuti langkah Hyunjin dari belakang. Omong-omong Resto yang mereka datangi ini memang milik Jungkook. Laki-laki itu beranggapan kalau tempat berkumpul yang menyenangkan dan bisa dinikmati semua umur adalah tempat makan seperti ini. Bukannya club, seperti saran Jimin.
“Lho, Pak Aksa mana Kil?” Tzuyu menggeleng mendengar pertanyaan Sana, soalnya dia juga gak melihat batang hidung suaminya. “Ris, lo serius aja mau manggil suami gue terus-terusan Pak Aksa?”
