Exa(mine)r (Complete)

18. Penjelasan Lengkap

"Ih, saya udah diatas umur Pak." - Akila Tzuyu Azakadini

****

Taehyung menatap gadis didepannya penuh atensi. Padahal kalau dilihat-lihat sekali lagi, Tzuyu tak jauh berbeda dengan gadia cantik lainnya. Bahkan gadis itu masih terbilang belia tapi ia tahu ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu. Sesuatu yang buat Taehyung sebetah ini menungguinya makan.

"Kamu lapar banget ya?"

Tzuyu yang sedang mengunyah langsung mendelik tak suka. "Kenapa? Memangnya Bapak pikir saya kelaparan gara-gara siapa?"

"Emangnya gara-gara siapa?"

"Ih, pake nanya lagi. Bapak lah!" Tzuyu kembali memasukkan makanan ke mulutnya. "Lho, memangnya saya nyuruh kamu gak makan?"

Tzuyu mendelik, ini orang tua satu kadar peka-nya udah ilang kali ya?

"Bapak berisik banget, saya mau makan."

"Kamu gemesin banget pas makan."

"Ck!"

Taehyung langsung tertawa ketika melihat Tzuyu berdecak, gadis itu mungkin berpura-pura tak terpengaruh dengan godaan dari Taehyung. Tapi, rona kemerahan di pipinya sudah menjelaskan perasaan asli gadis itu.

"Kamu kapan selesainya? Saya mau jelasin semua, sejelas-jelasnya." Tzuyu yang berniat untuk menambah jadi membatalkan niatnya. Nanti masalah ini selesai eh masalah dompet Taehyung pula yang muncul. "Udah nih, Pak. Ayo cerita."

****

"Saya dan Indri di jodohkan. Kami sudah kenal lama, karna memang keluarga kami sering hadir di acara yang sama. Seperti, cerita pada umumnya kami dijodohkan atas kemauan keluarga. Saya dan Indri, tak bisa menolak karna saat itu kami memang sama-sama tak punya pasangan." Taehyung tersenyum tipis ke arah Tzuyu dan menggenggam tangannya. "Walau itu perjodohan, saya selalu berharap pernikahan itu satu-satunya. Saya berusaha untuk mencintai Indri. Bukan hal sulit, karna Indri merupakan gadis yang sempurna."

Tzuyu manyun, dia memang mau dengerin. Tapi, dengerin Taehyung muji cewek lain kok jadi kesal ya?

"Skip aja bagian mujinya, Pak."

Taehyung tersenyum, "Saya gak muji, itu kan fakta."

"Bapak mau saya marah lagi?"

"Kamu mau marah sama saya, lagi?"

Tzuyu mendengus, "Udah-udah lanjutin aja. Telinga saya tebal kok, hati saya juga udah dilapisi baja."

Taehyung tertawa dan tangannya mengelus lembut jemari Tzuyu. "Saya kira memang mudah, tapi nyatanya saya malah melihat Indri seperti adik saya sendiri. Perlakuan dan rasa ingin melindungi seorang Kakak pada adiknya, Indri tahu dan dia marah besar. Karna saat itu, dia mulai mencintai saya."